Thursday 18 July 2019

Dikendalikan Kepalsuan


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Pilpres RI 2019 sudah usai, Jokowi-Amin sudah menang melalui quick count, real count, hitung berjenjang Komisi Pemilihan Umum (KPU), keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), dan penetapan KPU. Hal itu ditambah dengan pengakuan pihak luar negeri dan rekonsiliasi yang telah terjadi dengan saingannya, pasangan Prabowo-Sandiuno.

            Sudah terang benderang Jokowi-Amin adalah pemenangnya dan Prabowo-Sandi siap membantu pemerintahan yang sah dan dipimpin oleh Jokowi-Amin. Akan tetapi, anehnya masih banyak yang mengharapkan Prabowo-Sandi menjadi Presiden RI dan Wapres RI. Mereka masih menggelorakan semangat kampanye demi kemenangan Prabowo-Sandi. Jelas hal tersebut merupakan khayalan tingkat tinggi yang sulit terjadi.

            Para pengkhayal itu kemungkinan dikendalikan informasi-informasi palsu yang memelihara semangat dan ketidakpahaman mereka atas tahapan politik yang terjadi di Indonesia. Tulisan-tulisan mereka di media sosial jauh bertentangan dengan kenyataan yang terjadi dan terkesan hanya hasil karangan murahan. Misalnya, mereka masih menggunakan Tagar-tagar untuk Pasangan 02, bahkan rekonsiliasi yang terjadi antara Jokowi dan Prabowo dinyatakan sebagai sekedar kegiatan peresmian moda raya terpadu (MRT).

            Sungguh, besar kemungkinan mereka dikendalikan kekuatan pendusta yang selama ini mengampanyekan untuk tidak menonton televisi dan tidak mempercayai berita dari mana pun, kecuali dari kelompok mereka sendiri. Hal ini sungguh memprihatinkan dan perlu diambil tindakan tegas karena aktivitas ini membuat masyarakat tersudut dan terhalang dari informasi-informasi yang nyata dan bermanfaat.

            Hal ini sudah menjadi tugas aparat keamanan, pemerintah, para tokoh masyarakat, pemimpin agama, dan masyarakat keseluruhan yang sadar bahwa kegiatan penuh dusta ini hanya akan menghambat kemajuan bangsa Indonesia. Jika dibiarkan, masyarakat akan terpolarisasi antara mereka yang percaya pada kenyataan dan mereka yang hanya percaya hoaks. Ini harus diatasi sedini mungkin untuk kebaikan bersama.


Sampurasun.

No comments:

Post a Comment