Saturday, 6 July 2019

Hidup Lebih Produktif


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Pernahkah kita berpikir bahwa ketika kita menonton televisi, film layar lebar, baik di bioskop atau lewat internet, memainkan game online atau offline, dan menggunakan Medsos, kita sebenarnya sedang menjadi pasar bagi orang lain?

            Stasiun televisi, rumah-rumah produksinya, produser dan pemain film, produser dan kreator game online dan offline, serta pemilik Medsos telah melahirkan karya-karya besar yang mampu menghasilkan uang banyak dari kita yang gemar menikmati karya-karya mereka. Mereka mendapatkan banyak iklan dan proyek-proyek baru. Sementara kita hanya menikmati karya mereka dan menghabiskan waktu secara sia-sia karena menikmati karya mereka secara berlebihan.

            Bukan tidak boleh menikmati hal-hal itu, melainkan harus ingat waktu, ingat budget, dan ingat bahwa kita pun harus berkarya minimal untuk diri kita sendiri. Boleh menikmati hal-hal tersebut, tetapi jangan berlebihan. Kita harus berupaya berkarya untuk memproduksi sesuatu yang bisa dinikmati dan lebih bermanfaat bagi orang lain. Jika kita hanya menghabiskan waktu dan uang untuk hal-hal itu tanpa melahirkan karya yang bermanfaat, berarti hidup kita dalam kesia-siaan.

            Sebagai umat Islam, kita tidak boleh menganggur karena Muhammad Rasulullah saw tidak menyukai pengangguran.

            Muhammad saw pernah berkata, “Jika kamu tahu bahwa besok adalah hari kiamat, tetapi kamu lihat ada biji kurma yang bisa ditanam, tanamlah biji kurma itu.”

            Coba bagaimana itu?

            Besok adalah kiamat yang menghancurkan, tetapi tetap harus menanam biji kurma. Intinya, umat Islam tidak boleh diam, harus aktif bergerak, berkarya.

            Pernah pula dalam waktu yang lain Muhammad saw menegaskan, “Apabila umat muslim ketika bangun tidur belum memiliki rencana untuk melakukan sesuatu, pijit-pijitlah kakinya.”

            Jangan diam, bergeraklah, berkaryalah.

            Umat Islam tidak boleh hanya menjadi pasar, tetapi juga harus menjadi produsen hal-hal yang inovatif dan bermanfaat bagi orang banyak. Dengan demikian, terjadi peningkatan kualitas hidup dan kemuliaan diri yang insyaallah diridhoi Allah swt.


Sampurasun

No comments:

Post a Comment