Sunday 27 October 2019

Rezeki Tidak Selalu Linear dengan Pekerjaan


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Orang umumnya menyangka bahwa rezeki itu selalu bergantung pada jenis pekerjaan, jabatan, atau instansi tempat kita bekerja. Biasanya, kita menyangka bahwa rezeki kita selalu harus mengalir dari tempat kita bekerja. Dengan demikian, kita selalu bergantung pada pekerjaan kita. Lebih jauh lagi, sering sekali terlalu banyak menghitung untung-rugi antara aktivitas yang kita lakukan dengan hasil materi yang kita dapatkan dari tempat kita bekerja. Padahal, kenyataan banyak yang menunjukkan hal sebaliknya. Banyak rezeki yang datang dari jalan yang tidak disangka-sangka dan bukan dari tempat kita bekerja.

            Bukankah sudah berkali-kali kita mendapatkan contoh bahwa ada anak pengayuh becak yang lulus perguruan tinggi dengan nilai yang sangat baik? Bahkan, melanjutkan program master di luar negeri, kemudian menjadi dosen teladan?

            Dari mana Tukang Becak itu mendapatkan uang untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri?

            Bukankah sering ada marbot masjid yang kemudian mampu berangkat umroh bahkan berhaji?

            Bukankah ada contoh pedagang asongan yang kemudian menjadi pengusaha sukses?

            Dari mana modal yang mereka miliki untuk mendapatkan semua itu?

            Jika dihitung dari tempat mereka bekerja saja, penghasilan mereka tidak akan cukup untuk mendapatkan rezeki yang mereka raih.

            Jika kita perhatikan, banyak di antara mereka yang bekerja sungguh-sungguh di tempatnya bekerja dalam kondisi apa pun, sedangkan rezeki mereka tidak bergantung dari tempat mereka bekerja saja. Kesungguhan, keuletan, keikhlasan mereka menarik rezeki dari tempat lain yang tidak mereka duga.

            Kita tahu bahwa Sang Pengatur Rezeki adalah Allah swt. Ketika Allah swt menilai bahwa seseorang layak untuk diberikan rezeki lebih, tak ada seorang pun dan tak ada sesuatu pun yang menghalangi antara dia dengan rezeki-Nya.

            Syukurilah jika kita memiliki pekerjaan karena memiliki pekerjaan adalah anugerah. Pekerjaan adalah sarana kita untuk melayani orang lain. Pekerjaan pun merupakan alat untuk mengabdikan diri kepada Allah swt. Tentunya, pekerjaan positif dan bukan pekerjaan negatif. Bekerjalah sungguh-sungguh di tempat Allah swt memposisikan kita. Bekerja optimal tentang tugas-tugas kita dengan baik dan jangan banyak menilai atau menggurui atasan kita. Tugas kita adalah mengerjakan apa yang menjadi bagian kita. Biarkan atasan, klien, atau konsumen yang melihat hasil kerja maksimal kita. Sungguh, ada perbedaan antara mereka yang bekerja dengan rajin dan disiplin dengan mereka yang ogah-ogahan atau seenaknya.

            Kalau merasa tidak cocok dengan pekerjaan saat ini, jangan rusakkan citra diri kita di tempat kerja. Bersabarlah hingga Allah swt menunjukkan tempat lain atau bidang lain yang lebih baik bagi kita dan kita dikondisikan Allah swt untuk menempati posisi lain di tempat lain ataupun di tempat yang sama.

            Sungguh, tak ada satu tempat pun dan tak ada satu orang pun yang luput dari perhatian Allah swt. Allah swt sangat menyukai orang-orang baik, pekerja keras, jujur, tekun, dan sabar dalam menerima keputusan Allah swt.

            Rezeki itu Allah swt yang mengatur. Berbuatlah baik di mana saja kita berada. Insyaallah, Allah swt tak akan mengurangi rezeki kita sedikit pun. Dia tak pernah tidur dan tak pernah merasa berat untuk mengurus kita setiap hari.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment