oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Orang umumnya menyangka
bahwa rezeki itu selalu bergantung pada jenis pekerjaan, jabatan, atau instansi
tempat kita bekerja. Biasanya, kita menyangka bahwa rezeki kita selalu harus
mengalir dari tempat kita bekerja. Dengan demikian, kita selalu bergantung pada
pekerjaan kita. Lebih jauh lagi, sering sekali terlalu banyak menghitung
untung-rugi antara aktivitas yang kita lakukan dengan hasil materi yang kita
dapatkan dari tempat kita bekerja. Padahal, kenyataan banyak yang menunjukkan
hal sebaliknya. Banyak rezeki yang datang dari jalan yang tidak disangka-sangka
dan bukan dari tempat kita bekerja.
Bukankah sudah berkali-kali kita mendapatkan contoh bahwa
ada anak pengayuh becak yang lulus perguruan tinggi dengan nilai yang sangat baik?
Bahkan, melanjutkan program master di luar negeri, kemudian menjadi dosen
teladan?
Dari mana Tukang Becak itu mendapatkan uang untuk
menyekolahkan anaknya ke luar negeri?
Bukankah sering ada marbot masjid yang kemudian mampu
berangkat umroh bahkan berhaji?
Bukankah ada contoh pedagang asongan yang kemudian
menjadi pengusaha sukses?
Dari mana modal yang mereka miliki untuk mendapatkan
semua itu?
Jika dihitung dari tempat mereka bekerja saja,
penghasilan mereka tidak akan cukup untuk mendapatkan rezeki yang mereka raih.
Jika kita perhatikan, banyak di antara mereka yang bekerja
sungguh-sungguh di tempatnya bekerja dalam kondisi apa pun, sedangkan rezeki
mereka tidak bergantung dari tempat mereka bekerja saja. Kesungguhan, keuletan,
keikhlasan mereka menarik rezeki dari tempat lain yang tidak mereka duga.
Kita tahu bahwa Sang Pengatur Rezeki adalah Allah swt.
Ketika Allah swt menilai bahwa seseorang layak untuk diberikan rezeki lebih,
tak ada seorang pun dan tak ada sesuatu pun yang menghalangi antara dia dengan
rezeki-Nya.
Syukurilah jika kita memiliki pekerjaan karena memiliki
pekerjaan adalah anugerah. Pekerjaan adalah sarana kita untuk melayani orang
lain. Pekerjaan pun merupakan alat untuk mengabdikan diri kepada Allah swt.
Tentunya, pekerjaan positif dan bukan pekerjaan negatif. Bekerjalah
sungguh-sungguh di tempat Allah swt memposisikan kita. Bekerja optimal tentang
tugas-tugas kita dengan baik dan jangan banyak menilai atau menggurui atasan
kita. Tugas kita adalah mengerjakan apa yang menjadi bagian kita. Biarkan
atasan, klien, atau konsumen yang melihat hasil kerja maksimal kita. Sungguh,
ada perbedaan antara mereka yang bekerja dengan rajin dan disiplin dengan
mereka yang ogah-ogahan atau seenaknya.
Kalau merasa tidak cocok dengan pekerjaan saat ini,
jangan rusakkan citra diri kita di tempat kerja. Bersabarlah hingga Allah swt
menunjukkan tempat lain atau bidang lain yang lebih baik bagi kita dan kita
dikondisikan Allah swt untuk menempati posisi lain di tempat lain ataupun di
tempat yang sama.
Sungguh, tak ada satu tempat pun dan tak ada satu orang
pun yang luput dari perhatian Allah swt. Allah swt sangat menyukai orang-orang
baik, pekerja keras, jujur, tekun, dan sabar dalam menerima keputusan Allah
swt.
Rezeki itu Allah swt yang mengatur. Berbuatlah baik di
mana saja kita berada. Insyaallah,
Allah swt tak akan mengurangi rezeki kita sedikit pun. Dia tak pernah tidur dan
tak pernah merasa berat untuk mengurus kita setiap hari.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment