oleh
Tom Finaldin
Bandung
Putera Sang Surya
Puteri Presiden Pertama RI
Ir. Soekarno ini kalimat-kalimatnya kerap membikin heboh rakyat Indonesia. Dulu
soal puisinya yang menyabit-sabit soal adzan, kidung, cadar, konde.
Baru-baru ini pun bikin heboh lagi dengan pertanyaannya
di depan mahasiswa, “Sekarang saya mau tanya semua, yang berjuang di abad 20
itu Yang Mulia Nabi Muhammad apa Ir. Soekarno untuk kemerdekaan?”
Sebetulnya, penyelesaiannya tinggal dijawab saja.
Bisa kan menjawabnya?
Kalau mau diperdebatkan, ya berdebat saja.
Persoalannya, Sukmawati mengeluarkan ucapan dengan hal-hal
yang dianggap sensitif di tengah masyarakat Indonesia. Tidak semua orang
memiliki sensitivitas yang sama. Ada yang biasa-biasa saja, ada yang langsung
berpikir, ada yang langsung marah, ada juga yang seperti saya. Saya ini suka
kasihan sama Sukmawati, lalu merasa lucu.
Saya kasihan sama Sukmawati karena tidak memahami Islam
dengan baik, tetapi mencoba berbicara dengan menggunakan simbol-simbol Islam.
Dengan demikian, kalimatnya bisa terdengar sangat asing dan aneh di telinga
masyarakat Indonesia.
Tampak sekali keterbatasan pemahamannya tentang Islam.
Sebaiknya, Sukmawati jangan dulu berbicara dengan simbol-simbol Islam jika
tidak mengerti dengan benar. Ngaji dulu deh. Kalaupun mau, sebaiknya Sukmawati
memiliki staf yang memahami Islam dengan lebih baik sehingga dapat memberikan
masukan kepada dirinya sebelum mengucapkan hal-hal yang terkait Islam.
Saya juga merasa pengen ketawa, lucu soalnya. Sukmawati
memang geram dengan adanya kelompok-kelompok radikal, intoleran, dan mengarah
teror dengan maksud mengubah Negara Indonesia menyimpang dari tujuan sebenarnya
yang telah diletakkan sebagai fondasi oleh para founding fathers, termasuk ayahnya, Ir. Soekarno. Akan tetapi, lucunya,
kegeramannya itu ditunjukkan dengan menyitir simbol-simbol Islam, padahal simbol-simbol
itu tidak salah apa pun. Seharusnya, yang “diserang” itu adalah orang-orang
atau pihak-pihak yang menggunakan simbol-simbol Islam secara tidak benar untuk
melakukan kekacauan berpikir dan kesemrawutan dalam kehidupan bermasyarakat di
NKRI.
Sebaiknya, Sukmawati memang tidak perlu lagi berbicara
dengan menggunakan simbol-simbol Islam jika tidak mengerti dengan benar. Hal
itu disebabkan banyak masyarakat muslim yang baik, taat, dan tidak bermasalah
ikut merasa aneh dan menyayangkan ucapan-ucapan Sukmawati karena mereka pun
sangat menghormati simbol-simbol Islam yang diucapkan Sukmawati Soekarnoputri. Di
samping itu, tidak semua orang punya pikiran dan kesiapan mental untuk berbicara
dalam satu gelombang yang sama dengan Sukmawati.
Sampurasun.