Friday 29 November 2019

Tentang Sukmawati Soekarnoputri


oleh Tom Finaldin


Bandung Putera Sang Surya
Puteri Presiden Pertama RI Ir. Soekarno ini kalimat-kalimatnya kerap membikin heboh rakyat Indonesia. Dulu soal puisinya yang menyabit-sabit soal adzan, kidung, cadar, konde.

            Baru-baru ini pun bikin heboh lagi dengan pertanyaannya di depan mahasiswa, “Sekarang saya mau tanya semua, yang berjuang di abad 20 itu Yang Mulia Nabi Muhammad apa Ir. Soekarno untuk kemerdekaan?”

            Sebetulnya, penyelesaiannya tinggal dijawab saja.

            Bisa kan menjawabnya?

            Kalau mau diperdebatkan, ya berdebat saja.

            Persoalannya, Sukmawati mengeluarkan ucapan dengan hal-hal yang dianggap sensitif di tengah masyarakat Indonesia. Tidak semua orang memiliki sensitivitas yang sama. Ada yang biasa-biasa saja, ada yang langsung berpikir, ada yang langsung marah, ada juga yang seperti saya. Saya ini suka kasihan sama Sukmawati, lalu merasa lucu.

            Saya kasihan sama Sukmawati karena tidak memahami Islam dengan baik, tetapi mencoba berbicara dengan menggunakan simbol-simbol Islam. Dengan demikian, kalimatnya bisa terdengar sangat asing dan aneh di telinga masyarakat Indonesia.

            Tampak sekali keterbatasan pemahamannya tentang Islam. Sebaiknya, Sukmawati jangan dulu berbicara dengan simbol-simbol Islam jika tidak mengerti dengan benar. Ngaji dulu deh. Kalaupun mau, sebaiknya Sukmawati memiliki staf yang memahami Islam dengan lebih baik sehingga dapat memberikan masukan kepada dirinya sebelum mengucapkan hal-hal yang terkait Islam.

            Saya juga merasa pengen ketawa, lucu soalnya. Sukmawati memang geram dengan adanya kelompok-kelompok radikal, intoleran, dan mengarah teror dengan maksud mengubah Negara Indonesia menyimpang dari tujuan sebenarnya yang telah diletakkan sebagai fondasi oleh para founding fathers, termasuk ayahnya, Ir. Soekarno. Akan tetapi, lucunya, kegeramannya itu ditunjukkan dengan menyitir simbol-simbol Islam, padahal simbol-simbol itu tidak salah apa pun. Seharusnya, yang “diserang” itu adalah orang-orang atau pihak-pihak yang menggunakan simbol-simbol Islam secara tidak benar untuk melakukan kekacauan berpikir dan kesemrawutan dalam kehidupan bermasyarakat di NKRI.

            Sebaiknya, Sukmawati memang tidak perlu lagi berbicara dengan menggunakan simbol-simbol Islam jika tidak mengerti dengan benar. Hal itu disebabkan banyak masyarakat muslim yang baik, taat, dan tidak bermasalah ikut merasa aneh dan menyayangkan ucapan-ucapan Sukmawati karena mereka pun sangat menghormati simbol-simbol Islam yang diucapkan Sukmawati Soekarnoputri. Di samping itu, tidak semua orang punya pikiran dan kesiapan mental untuk berbicara dalam satu gelombang yang sama dengan Sukmawati.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment