oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Ekonomi pasar dengan
kapitalisme sesungguhnya berbeda. Meskipun demikian, dalam perbincangan
sehari-hari ekonomi pasar kadang pula disebut kapitalisme. Hal itu disebabkan kapitalisme
tidak bisa hidup tanpa adanya ekonomi pasar. Akan tetapi, ekonomi pasar tetap
akan hidup meskipun kapitalisme mati atau tidak ada.
Agar lebih mudah memahaminya, ekonomi pasar adalah sebuah
aktivitas yang tidak diatur pemerintah, tetapi dikendalikan oleh permintaan (demand) dan penawaran (supply). Suatu aktivitas ekonomi pasar yang paling ideal adalah
apabila barang yang dipertukarkan dilakukan secara sukarela antara penjual (seller) dengan pembeli (buyer). Penjual dan pembeli dapat dengan
leluasa saling menyepakati harga tanpa pengaruh intervensi eksternal.
Adam Smith menjelaskan bahwa ekonomi pasar (market economy) adalah suatu sistem
ketika seluruh kegiatan ekonomi mulai produksi, distribusi, dan konsumsi
diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar. Siapa pun boleh memiliki dan
menggunakan barang dan jasa miliknya, Semua aktivitas ekonomi dilakukan oleh
swasta yang berorientasi pada meraih laba yang berdasarkan perdagangan bebas
dan tidak membenarkan intervensi pemerintah.
Demikian yang dijelaskan Umar Suryadi Bakry dalam buku Ekonomi
Politik Internasional: Suatu Pengantar, Cetakan I, Januari 2019, yang
diterbitkan Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Adapun Robert Gilpin mendefinisikan bahwa ekonomi pasar
merupakan suatu tempat barang dan jasa
dipertukarkan atas dasar harga relatif. Pasar adalah tempat
menegosiasikan transaksi dan menentukan harga. Para pelaku pasar memiliki
ketergantungan satu sama lain. Sistem berjalan berdasarkan prinsip-prinsip
keterbukaan di antara produsen dan konsumen.
Dengan memahami penjelasan-penjelasan tersebut, ekonomi
pasar sangat mirip dengan dasar-dasar ekonomi Islam. Di dalam Islam, suatu
sistem ekonomi dikatakan islami jika terjadi kesepakatan antara pelaku ekonomi
dengan dasar “suka sama suka”. Hal
itu berarti ada persetujuan dari kedua belah pihak atau berbagai pihak yang
terlibat dalam transaksi ekonomi. Jika transaksi dilakukan tanpa dasar
kerelaan, hal itu dapat dikategorikan pemaksaan, penjajahan, ataupun pemerasan.
Hal ini ditentang oleh Islam karena akan merugikan salah satu pihak. Islam
mengajarkan adanya persetujuan dan keuntungan bersama.
Sementara itu, kapitalisme merupakan suatu lingkungan
yang terdiri atas dua kelompok orang, yaitu pemilik (owners) dan pekerja (workers).
Hal yang paling utama dalam kapitalisme adalah kepemilikan pribadi (private ownership). Pemilik memiliki
kekuasaan atas barang miliknya. Adapun produksi, distribusi, dan harga barang
dan jasa ditentukan oleh pasar bebas.
Para kapitalis berusaha di dalam sistem ekonomi pasar
untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan menumpuk modal. Para
kapitalis akan selalu bersaing di antara mereka. Hal itulah yang menyebabkan
para kapitalis hanya bisa hidup dalam sistem ekonomi pasar. Tanpa sistem
tersebut para kapitalis tidak bisa hidup dan kehilangan kreativitas serta
semangatnya.
Ekonom Indonesia, Didik J. Rachbini melengkapi penjelasan
perbedaan antara kapitalisme dan ekonomi pasar. Menurutnya, kapitalisme adalah
sebuah sistem ekonomi yang tumbuh dalam setting sejarah dan budaya tertentu
(Eropa Barat dan Amerika Utara). Adapun ekonomi pasar adalah realitas sosial
yang hukum-hukumnya bersifat universal.
Ekonomi pasar sudah ada sejak lama sebelum tumbuhnya
kapitalisme. Oleh sebab itu, di dalam ekonomi pasar bukan hanya kapitalisme
yang bisa hidup, melainkan sosialisme juga. Sepanjang dapat mematuhi sistem
ekonomi pasar, siapa pun dapat beraktivitas di sana, termasuk pula pemerintah
yang sesungguhnya sangat ditentang oleh para kapitalis.
Umar Suryadi Bakry (2019)
mengemukakan poin-poin perbedaan dan persamaan ekonomi pasar dengan
kapitalisme. Perbedaan tersebut adalah ekonomi pasar lebih menekankan pada
proses pertukaran kekayaan (wealth
exchange); fokus pada hubungan antara
penjual (sellers) dan pembeli
(buyers); didorong oleh mekanisme
penawaran (supply) dan permintaan (demand); sistem ini dapat berlaku
universal, tak terkait dengan setting sosial tertentu. Adapun kapitalisme lebih
menekankan pada pemupukan kekayaan (wealth
production); fokus pada hubungan antara pemilik (owners) dan pekerja (workers);
pemilik modal dapat memengaruhi nilai tukar (terms of trade); tumbuh dalam setting sosial Eropa dan Amerika
(masyarakat barat).
Persamaan antara
ekonomi pasar dan kapitalisme adalah sama-sama mengakui adanya kepemilikan
pribadi (private ownership),
persaingan (competition), mekanisme
pasar (market mechanism), dan motif
mencari keuntungan (profit motive);
sama-sama menghendaki minimalisasi campur tangan pemerintah (negara) dalam
proses ekonomi (mekanisme pasar).
Tadi telah dijelaskan bahwa berbagai ideologi bisa
terlibat untuk berada dalam ekonomi pasar dengan syarat tidak mengintervensi
keseimbangan pasar dan hukum pasar dalam menentukan harga. Dengan demikian,
sistem ekonomi pasar dapat diterima oleh seluruh dunia. Di samping itu, ekonomi
pasar pun memiliki banyak kelebihan dibandingkan sistem-sistem lain. Paling
tidak, menurut Bertell Ollman (2015) dalam Umar Suryadi Bakry (2019), ada sembilan keuntungan bagi
suatu negara jika menerapkan sistem ekonomi pasar.
Pertama, kompetisi
di antara berbagai unit usaha yang berbeda akan mendorong timbulnya efisiensi.
Mereka akan melakukan apa pun yang diperlukan (termasuk melakukan PHK) untuk
menurunkan biaya produksi.
Kedua, mendorong
buruh untuk bekerja keras, motivasinya terutama takut kehilangan pekerjaan atau
di-PHK.
Ketiga, akan
muncul banyak inovasi untuk menciptakan produk-produk baru dan ini akan
merangsang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keempat, investasi
asing akan tertarik datang untuk mencari peluang-peluang baru sekaligus
menciptakan lapangan kerja baru.
Kelima, ukuran,
struktur, dan biaya birokrasi negara akan berkurang karena banyak aktivitas
pelayanan publik diambil alih oleh perusahaan swasta.
Keenam, kekuatan
produksi atau setidaknya aktivitas orang untuk menghasilkan uang, baik di dalam
maupun di luar negeri, akan mengalami perkembangan pesat.
Ketujuh, banyak
orang ingin cepat memperoleh keterampilan teknis dan sosial serta pengetahuan
yang dibutuhkan oleh ekonomi pasar.
Kedelapan, berbagai
barang konsumsi dapat tersedia dengan mudah, terutama untuk mereka yang
memiliki uang dan ingin membelinya.
Kesembilan, semua
orang menyibukan diri mencoba dapat menjual sesuatu kepada orang lain.
Demikian penjelasan singkat perbedaan dan persamaan
antara ekonomi pasar dan kapitalisme. Meskipun kedua hal ini berbeda, tetapi
kerap sering dianggap sama. Meskipun demikian, dalam situasi dunia sekarang
ini, baik ekonomi pasar maupun kapitalisme sedang berada di atas angin dan
dianggap mampu menyelesaikan berbagai permasalahan ekonomi dunia. Meskipun
ideologinya bukan liberal, sistem ekonomi pasar tetap digunakan dan hal-hal
yang baik dari kapitalisme pun digunakan.
Sampurasun.
Sumber:
Bakry,
Umar Suryadi, 2019, Ekonomi Politik
Internasional: Suatu Pengantar, Cetakan I, Januari 2019, Pustaka Pelajar:
Yogyakarta
Hatta, Ahmad, 2009, Tafsir Quran per Kata Dilengkapi dengan
Asbabun Nuzul & Terjemah, Cetakan Keempat, Maghfirah Pustaka: Jakarta
S.,
Alam, 2016, Ekonomi: Kelompok Peminatan
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Penerbit
Erlangga: Jakarta
No comments:
Post a Comment