Sunday, 10 May 2020

Antara Ekonomi Pasar dan Kapitalisme


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Ekonomi pasar dengan kapitalisme sesungguhnya berbeda. Meskipun demikian, dalam perbincangan sehari-hari ekonomi pasar kadang pula disebut kapitalisme. Hal itu disebabkan kapitalisme tidak bisa hidup tanpa adanya ekonomi pasar. Akan tetapi, ekonomi pasar tetap akan hidup meskipun kapitalisme mati atau tidak ada.

            Agar lebih mudah memahaminya, ekonomi pasar adalah sebuah aktivitas yang tidak diatur pemerintah, tetapi dikendalikan oleh permintaan (demand) dan  penawaran (supply). Suatu aktivitas ekonomi pasar yang paling ideal adalah apabila barang yang dipertukarkan dilakukan secara sukarela antara penjual (seller) dengan pembeli (buyer). Penjual dan pembeli dapat dengan leluasa saling menyepakati harga tanpa pengaruh intervensi eksternal.

            Adam Smith menjelaskan bahwa ekonomi pasar (market economy) adalah suatu sistem ketika seluruh kegiatan ekonomi mulai produksi, distribusi, dan konsumsi diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar. Siapa pun boleh memiliki dan menggunakan barang dan jasa miliknya, Semua aktivitas ekonomi dilakukan oleh swasta yang berorientasi pada meraih laba yang berdasarkan perdagangan bebas dan tidak membenarkan intervensi pemerintah.

            Demikian yang dijelaskan Umar Suryadi Bakry dalam buku Ekonomi Politik Internasional: Suatu Pengantar, Cetakan I, Januari 2019, yang diterbitkan Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

            Adapun Robert Gilpin mendefinisikan bahwa ekonomi pasar merupakan suatu tempat barang dan jasa  dipertukarkan atas dasar harga relatif. Pasar adalah tempat menegosiasikan transaksi dan menentukan harga. Para pelaku pasar memiliki ketergantungan satu sama lain. Sistem berjalan berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan di antara produsen dan konsumen.

            Dengan memahami penjelasan-penjelasan tersebut, ekonomi pasar sangat mirip dengan dasar-dasar ekonomi Islam. Di dalam Islam, suatu sistem ekonomi dikatakan islami jika terjadi kesepakatan antara pelaku ekonomi dengan dasar “suka sama suka”. Hal itu berarti ada persetujuan dari kedua belah pihak atau berbagai pihak yang terlibat dalam transaksi ekonomi. Jika transaksi dilakukan tanpa dasar kerelaan, hal itu dapat dikategorikan pemaksaan, penjajahan, ataupun pemerasan. Hal ini ditentang oleh Islam karena akan merugikan salah satu pihak. Islam mengajarkan adanya persetujuan dan keuntungan bersama.

            Sementara itu, kapitalisme merupakan suatu lingkungan yang terdiri atas dua kelompok orang, yaitu pemilik (owners) dan pekerja (workers). Hal yang paling utama dalam kapitalisme adalah kepemilikan pribadi (private ownership). Pemilik memiliki kekuasaan atas barang miliknya. Adapun produksi, distribusi, dan harga barang dan jasa ditentukan oleh pasar bebas.

            Para kapitalis berusaha di dalam sistem ekonomi pasar untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan menumpuk modal. Para kapitalis akan selalu bersaing di antara mereka. Hal itulah yang menyebabkan para kapitalis hanya bisa hidup dalam sistem ekonomi pasar. Tanpa sistem tersebut para kapitalis tidak bisa hidup dan kehilangan kreativitas serta semangatnya.

            Ekonom Indonesia, Didik J. Rachbini melengkapi penjelasan perbedaan antara kapitalisme dan ekonomi pasar. Menurutnya, kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi yang tumbuh  dalam setting sejarah dan budaya tertentu (Eropa Barat dan Amerika Utara). Adapun ekonomi pasar adalah realitas sosial yang hukum-hukumnya bersifat universal.

            Ekonomi pasar sudah ada sejak lama sebelum tumbuhnya kapitalisme. Oleh sebab itu, di dalam ekonomi pasar bukan hanya kapitalisme yang bisa hidup, melainkan sosialisme juga. Sepanjang dapat mematuhi sistem ekonomi pasar, siapa pun dapat beraktivitas di sana, termasuk pula pemerintah yang sesungguhnya sangat ditentang oleh para kapitalis.

            Umar Suryadi Bakry (2019) mengemukakan poin-poin perbedaan dan persamaan ekonomi pasar dengan kapitalisme. Perbedaan tersebut adalah ekonomi pasar lebih menekankan pada proses pertukaran kekayaan (wealth exchange); fokus pada hubungan antara  penjual (sellers) dan pembeli (buyers); didorong oleh mekanisme penawaran (supply) dan permintaan (demand); sistem ini dapat berlaku universal, tak terkait dengan setting sosial tertentu. Adapun kapitalisme lebih menekankan pada pemupukan kekayaan (wealth production); fokus pada hubungan antara pemilik (owners) dan pekerja (workers); pemilik modal dapat memengaruhi nilai tukar (terms of trade); tumbuh dalam setting sosial Eropa dan Amerika (masyarakat barat).

            Persamaan antara ekonomi pasar dan kapitalisme adalah sama-sama mengakui adanya kepemilikan pribadi (private ownership), persaingan (competition), mekanisme pasar (market mechanism), dan motif mencari keuntungan (profit motive); sama-sama menghendaki minimalisasi campur tangan pemerintah (negara) dalam proses ekonomi (mekanisme pasar).

            Tadi telah dijelaskan bahwa berbagai ideologi bisa terlibat untuk berada dalam ekonomi pasar dengan syarat tidak mengintervensi keseimbangan pasar dan hukum pasar dalam menentukan harga. Dengan demikian, sistem ekonomi pasar dapat diterima oleh seluruh dunia. Di samping itu, ekonomi pasar pun memiliki banyak kelebihan dibandingkan sistem-sistem lain. Paling tidak, menurut Bertell Ollman (2015) dalam Umar Suryadi Bakry (2019), ada sembilan keuntungan bagi suatu negara jika menerapkan sistem ekonomi pasar.

            Pertama, kompetisi di antara berbagai unit usaha yang berbeda akan mendorong timbulnya efisiensi. Mereka akan melakukan apa pun yang diperlukan (termasuk melakukan PHK) untuk menurunkan biaya produksi.

            Kedua, mendorong buruh untuk bekerja keras, motivasinya terutama takut kehilangan pekerjaan atau di-PHK.

            Ketiga, akan muncul banyak inovasi untuk menciptakan produk-produk baru dan ini akan merangsang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

            Keempat, investasi asing akan tertarik datang untuk mencari peluang-peluang baru sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

            Kelima, ukuran, struktur, dan biaya birokrasi negara akan berkurang karena banyak aktivitas pelayanan publik diambil alih oleh perusahaan swasta.

            Keenam, kekuatan produksi atau setidaknya aktivitas orang untuk menghasilkan uang, baik di dalam maupun di luar negeri, akan mengalami perkembangan pesat.

            Ketujuh, banyak orang ingin cepat memperoleh keterampilan teknis dan sosial serta pengetahuan yang dibutuhkan oleh ekonomi pasar.

            Kedelapan, berbagai barang konsumsi dapat tersedia dengan mudah, terutama untuk mereka yang memiliki uang dan ingin membelinya.

            Kesembilan, semua orang menyibukan diri mencoba dapat menjual sesuatu kepada orang lain.

            Demikian penjelasan singkat perbedaan dan persamaan antara ekonomi pasar dan kapitalisme. Meskipun kedua hal ini berbeda, tetapi kerap sering dianggap sama. Meskipun demikian, dalam situasi dunia sekarang ini, baik ekonomi pasar maupun kapitalisme sedang berada di atas angin dan dianggap mampu menyelesaikan berbagai permasalahan ekonomi dunia. Meskipun ideologinya bukan liberal, sistem ekonomi pasar tetap digunakan dan hal-hal yang baik dari kapitalisme pun digunakan.

            Sampurasun.


Sumber:

Bakry, Umar Suryadi, 2019, Ekonomi Politik Internasional: Suatu Pengantar, Cetakan I, Januari 2019, Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Hatta, Ahmad, 2009, Tafsir Quran per Kata Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul & Terjemah, Cetakan Keempat, Maghfirah Pustaka: Jakarta

S., Alam, 2016, Ekonomi: Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Penerbit Erlangga: Jakarta

No comments:

Post a Comment