Wednesday 13 May 2020

Karakteristik Utama Ekonomi Pasar



oleh Tom Finaldin

Bandung, Putera Sang Surya
Ekonomi pasar adalah sesuatu tempat ketika harga barang dan jasa dipertukarkan atas kesepakatan antara pembeli dan penjual, antara penawaran dan permintaan. Tak boleh ada yang mengintervensi kesepakatan tersebut. Harga barang dan jasa tercipta karena datangnya penawaran dan permintaan secara bersamaan sehingga terjadi harga keseimbangan (equilibrium prices).

            Dalam kaitannya dengan hubungan internasional, pertukaran atau transaksi barang dan jasa terjadi dengan melewati batas-batas wilayah antarnegara. Bahkan, bisa melampaui politik dan ideologi negara-negara dalam arti setiap ideologi dan politik harus tunduk pada mekanisme ekonomi pasar jika ingin masuk dan terlibat dalam sistem ekonomi pasar.

            Menurut Bertell Ollman (2015) dalam Umar Suryadi Bakry (2019), terdapat tujuh karakteristik utama ekonomi pasar. Berikut ketujuh karakteristik utama tersebut.

            Pertama, orang akan membeli barang dan jasa yang diinginkannya hanya jika mereka mampu membayarnya. Jika mereka punya uang atau apa saja yang berharga, dapat membeli apa saja yang diinginkannya sesuai dengan harga barang atau jasa tersebut. Tak ada satu kekuatan pun yang dapat mencegah atau menghalangi seseorang untuk memiliki sesuatu jika mereka mampu membayarnya. Jika ada sesuatu kekuatan yang menghalanginya, tidaklah dapat dikatakan ekonomi pasar.

            Kedua, uang menjadi faktor penting bagi kehidupan. Pada zaman ini alat tukar yang resmi untuk mendapatkan barang dan jasa adalah uang. Oleh sebab itu, uang menjadi faktor teramat penting bagi kehidupan. Semakin banyak uang yang dimiliki seseorang, semakin banyak pula barang dan jasa yang dapat dimiliki. Hal itu pun menjadikan seseorang yang memiliki uang yang banyak dapat dikategorikan orang yang penting dalam lingkungan sosialnya.

             Ketiga, orang dipaksa untuk melakukan apa saja dan menjual sesuatu untuk mendapatkan uang. Karena uang adalah faktor yang sangat penting, orang akan berupaya mendapatkan uang dengan melakukan apa saja atau menjual barang dan jasa untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkannya. Misalnya, orang akan menjual tanah untuk membeli mobil atau motor atau bekerja melakukan apa pun agar mendapatkan uang untuk membeli hal yang diinginkannya. Tanpa uang, orang tidak dapat membeli apa pun dan tidak akan punya apa pun.

            Keempat, orang cenderung memaksimalkan keuntungan menjadi lebih penting daripada kebutuhan sosial. Semua orang berkompetisi, bersaing untuk mendapatkan keuntungan setinggi mungkin. Oleh sebab itu, orang cenderung tidak memikirkan kebutuhan sosial. Nilai-nilai sosial menjadi tidak penting. Persahabatan, kerukunan, gotong royong, pertemanan, hubungan sosial, bahkan cinta prioritasnya berada di bawah keuntungan usaha.

            Kelima, tujuan dari semua aktivitas produksi dan investasi adalah memaksimalkan keuntungan. Orang melakukan aktivitas produksi dan investasi adalah untuk meningkatkan keuntungan, bukan untuk kebutuhan sosial apalagi keagamaan. Bahkan, nilai-nilai sosial dan keagamaan dapat dilabrak atau diperjualbelikan untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

            Keenam, distribusi atas barang-barang langka (scarce goods) terjadi melalui uang, artinya siapa yang memiliki uang lebih banyak berpeluang mendapatkan barang dan jasa lebih banyak. Sebagaimana yang telah tadi disebutkan bahwa uang adalah faktor yang sangat penting dan dapat menjadikan pemiliknya sebagai orang penting. Dengan memiliki banyak uang, seseorang dapat membeli barang-barang langka dan atau sangat mewah yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain yang memiliki uang sedikit.

            Ketujuh, setiap orang bertanggung jawab atas nasibnya masing-masing, artinya setiap orang mendapatkan sesuatu adalah akibat dari apa yang mereka lakukan sendiri. Dari hal ini kita dapat memahami bahwa usaha setiap orang akan menghasilkan sesuatu sesuai dengan usahanya masing-masing. Mereka yang belajar dan bekerja lebih keras akan mendapatkan hasil yang lebih besar dibandingkan mereka yang tidak pernah belajar dan tidak bekerja keras. Besar-kecil penghasilan atau barang dan jasa yang dimiliki seseorang bergantung pada kesempatan dan kemampuan belajar serta kerja kerasnya.

            Demikian ketujuh karakteristik utama ekonomi pasar pasar yang disampaikan Bertell Ollman (2015) dalam Umar Suryadi Bakry (2019).

            Sampurasun.


Sumber:


Bakry, Umar Suryadi, 2019, Ekonomi Politik Internasional: Suatu Pengantar, Cetakan I, Januari 2019, Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Maryati, Kun; Suryawati, Juju, 2013, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII Kurikulum 2013, Penerbit Erlangga: Jakarta

Maryati, Kun; Suryawati, Juju, 2014, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI Kurikulum 2013, Penerbit Erlangga:  Jakarta

No comments:

Post a Comment