oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Kisah-kisah zaman akhir ini
selalu menarik perhatian orang, terutama orang-orang yang sedang tertindas,
terancam, dan kebingungan tentang arah hidupnya. Suatu kaum yang sedang merasa
tergeser, tersingkir, atau terhalang oleh kaum yang lain kerap menyandarkan
hidupnya pada berbagai ramalan, prediksi, atau berita-berita masa depan.
Dalam berita-berita itu kerap dikisahkan akan munculnya
sosok pahlawan bagi kaumnya yang akan menyelamatkan kaumnya. Biasanya, sosok
ini penuh dengan kekuatan, keimanan, dan keagungan. Dialah harapan umat untuk
mengenyahkan segala kejahatan, kekejaman, kezaliman agar umatnya dapat
sejahtera, berkuasa, dan penuh kemuliaan.
Kisah ini beredar di antara umat manusia, di antara suku
bangsa, dan di antara para pemeluk agama. Di lingkungan umat Islam diyakini
adanya kehadiran Imam Mahdi dan Yesus as yang akan mengalahkan Dajal, Sang Raja
Dusta, serta membawa kedamaian dan kemakmuran di muka Bumi di samping
mengokohkan posisi politik kaum muslimin di dunia.
Kisah zaman akhir ini bukan hanya dimiliki umat muslim,
melainkan pula dimiliki umat Nasrani. Kaum kristiani percaya bahwa akan ada
kebangkitan umat Kristen untuk memimpin dunia dan membimbing manusia keluar
dari kegelapan. Beberapa sekte malah berani melakukan pembunuhan untuk
terciptanya situasi zaman akhir yang sesuai dengan keyakinan mereka.
Hal yang sama pun diyakini oleh umat Yahudi. Mereka
sangat percaya bahwa diri mereka mirip Nabi Daud as yang menang bertarung
melawan raksasa Goliath. Arab adalah yang dimaksud orang-orang Yahudi sebagai
Goliath. Artinya, Yahudi adalah yang akan menguatkan Israel Raya dan memimpin
dunia.
Sesungguhnya, banyak hal yang bisa saya ungkapkan tentang
kisah-kisah zaman akhir itu. Akan tetapi, terlalu panjang untuk ditulis di
sini. Jika mau, saya bisa bikin buku berjilid-jilid soal zaman akhir ini
dipandang dari tiga agama berbeda.
Dalam tulisan kali ini saya ingin memberitahukan bahwa
kisah-kisah zaman akhir itu dimiliki oleh kaum muslimin, kaum Nasrani, dan kaum
Yahudi. Setiap kaum meyakini bahwa kaumnyalah yang akan menjadi pemimpin dunia.
Orang Islam yakin bahwa orang Islam yang akan mengendalikan dunia pada masa
akhir zaman. Orang Nasrani juga yakin bahwa merekalah yang akan benar-benar
menguasai dunia. Demikian pula orang-orang Yahudi sangat kuat keyakinannya
terhadap kehadiran Raja Yahudi yang ditunggu-tunggu untuk mengangkat kemuliaan
Yahudi dan mengalahkan Goliath Arab.
Hal yang sangat menarik adalah, baik kaum muslimin,
Nasrani, maupun Yahudi sama-sama meyakini bahwa pada akhir zaman mereka akan
terlibat perang besar di Yerusalem, tanah Palestina. Perbedaannya, setiap
kelompok meyakini bahwa kelompoknyalah yang akan menang, sedangkan kelompok yang
lainnya adalah para penjahat yang harus dikalahkan.
Hal ini pula yang menjelaskan bahwa kekisruhan,
kekalutan, kejahatan, kekejian, pembunuhan, ketidakadilan, kesengsaraan,
pertengkaran, konflik di Yerusalem, Palestina tidak kunjung usai. Mereka selalu
terlibat saling bunuh, saling culik, saling rusak, dan saling serang. Mereka
tidak pernah bisa berhenti karena salah satunya adalah keyakinan terhadap
kisah-kisah zaman akhir yang memberitakan
bahwa merekalah yang akan menjadi pemenang pertarungan di kawasan itu.
Orang Islam yakin akan menang, Nasrani juga percaya mereka
yang menjadi pemenangnya, Yahudi pun demikian pula sangat yakin akan menguasai
dunia.
Lalu, pertanyaannya sampai kapan kegoncangan dan saling
bunuh itu akan berhenti?
Jawaban orang Islam pastinya jika orang Islam berkuasa.
Jawaban Nasrani juga begitu, jika Nasrani memegang kendali. Jawaban Yahudi
apalagi, situasi akan terkendali jika Raja Yahudi yang mereka tunggu sudah
hadir di muka Bumi.
Semua saling klaim.
Lalu, siapa yang paling benar?
Setiap pemeluk agama akan mengklaim dirinya adalah yang
paling benar. Ketika para pemeluk agama itu sedang saling klaim, di tanah
Yerusalem, Palestina, terus terjadi pembunuhan-pembunuhan, kekerasan, banjir
darah, penggusuran, penganiayaan yang korbannya adalah para pemeluk agama dari
setiap pihak yang bertikai.
Jadi, begitulah keyakinan tentang kisah zaman akhir versi
muslim melawan zaman akhir versi Nasrani melawan zaman akhir versi Yahudi.
Jadi, harus bagaimana atuh?
Saya sebagai muslim, berharap bahwa kaum muslimin lebih
dewasa, lebih rasional, dan lebih bijak dalam menyebarkan rahmat bagi semesta
alam.
Bagaimana caranya?
Entar dululah. Sedikit-sedikit dulu menerangkannya, bisi
pusing.
BTW, bagi lulusan SMP/MTs yang mau meneruskan sekolah, bisa
ke “MA Mawaddi di Kompleks Pondok
Pesantren As Saadah, Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung”.
Bagi lulusan MA/SMK/SMA yang mau meneruskan kuliah ke “Universitas Al-Ghifari”, klik http://pmb.unfari.ac.id ,
banyak beasiswanya lho.
Sampurasun
No comments:
Post a Comment