oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Setiap orang memiliki
masalah masing-masing. Ada yang memiliki masalah sama atau mirip, adapula yang
berbeda. Selama manusia hidup, masalah selalu ada dengan diselingi kesenangan,
ada suka dan ada duka. Jika masa hidupnya selesai di dunia, manusia tanpa iman akan
menemukan masalah yang tak akan pernah selesai karena masuk neraka, tetapi ada
pula manusia yang tak akan menemukan masalah apa pun karena masuk surga. Selama
di dunia manusia selalu bertemu dengan masalah dan kesenangan, suka dan duka
silih berganti.
Dalam masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini teramat
banyak orang yang memiliki masalah yang sama, yaitu kesulitan keuangan dan
makanan. Akan tetapi, banyak pula yang tidak bermasalah dengan keuangan dan
makanan, tetapi memiliki masalah lain. Misalnya, para pengusaha tidak
bermasalah dengan keuangan dan makanan untuk dirinya pribadi dan keluarga,
tetapi memiliki masalah bagaimana dirinya harus tetap membayar para karyawannya
sementara pemasukan bagi perusahaannya jauh berkurang drastis, bahkan mungkin
tidak ada. Para pejabat negeri bermasalah dengan bagaimana caranya agar masalah
rakyat di bawahnya dapat dihilangkan atau ditekan semaksimal mungkin. Bagi yang
lain mungkin lebih parah, bisa bermasalah dengan kesehatannya ditambah keadaan
ekonominya semakin sulit.
Meskipun setiap manusia memiliki masalah masing-masing,
sesungguhnya ada masalah yang sama, yaitu mempersiapkan masa depan yang lebih
baik lagi. Diakui atau tidak, terasa atau tidak, untuk mendapatkan masa depan
yang lebih baik lagi adalah masalah tersendiri, baik masa depan di dunia maupun
di akhirat. Tak ada yang dapat memastikan dirinya bakal baik-baik saja pada
masa depan. Orang kaya dan berkuasa sekalipun tidak bisa memastikan dirinya
akan terus kaya dan berkuasa. Dia bisa jatuh miskin dan atau terjatuh. Begitu
juga sebaliknya.
Sebagai manusia, untuk memiliki masa depan yang lebih
baik dibandingkan sekarang ini adalah dengan cara belajar keras dan bekerja
keras. Tak ada jalan lain. Mungkin saja ada yang tidak percaya dengan rajin belajar
dan bekerja keras bisa membentuk masa depan yang lebih baik karena banyak orang
yang sekolahnya biasa-biasa saja, bahkan buruk bisa hidup penuh kesuksesan.
Benar itu terjadi di sekitar kita, misalnya, Hari Tanoesoedibjo yang hanya
Paket C bisa menjadi pengusaha besar. Demikian pula Susi Pudjiastuti yang hanya
lulusan SMP bisa menjadi menteri kelautan dan perikanan. Itu benar, tetapi itu
kasuistis. Tidak semua orang bisa seperti itu, bergantung pada kehendak Allah
swt. Meskipun demikian, jangan lupa, bahwa mereka tetap belajar, tetapi belajar
dari pengalaman dan dari pekerjaan mereka sendiri yang tidak didapatnya dari
pendidikan formal.
Bagi manusia kebanyakan, sekolah dan atau kuliah yang
baik dan benar adalah upaya umum yang dilakukan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Setelah belajar
formal, kerja keras adalah jalan yang diyakini dapat membawa manusia ke arah kesuksesan.
Jika kita bandingkan diri kita dengan orang yang lebih hebat atau negara yang
lebih maju, niscaya kita akan menemukan bahwa mereka lebih rajin belajar dan
lebih bekerja keras dibandingkan kita. Begitulah kondisi manusia secara umum.
Dengan melihat kenyataan seperti itu, sekolah atau kuliah
adalah suatu jalan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Oleh sebab
itu, kami menawarkan bagi lulusan SMP/MTs dapat melanjutkan sekolah di Madrasah
Aliyah Mawaddi yang berlokasi di Kompleks Pondok Pesantren As Saadah, Desa
Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Siapa pun dapat langsung datang
ke lokasi dan berkomunikasi dengan para guru di sana.
Belajar keras dan bekerja keras adalah jalan untuk
mendapatkan masa depan yang lebih baik lagi, insyaallah.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment