Tuesday, 16 November 2021

Indonesia dan Australia Tidak Perlu Saling Arogan

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Baru-baru ini pihak Pasukan Perbatasan Australia (ABF) telah menangkap enam belas kapal nelayan Indonesia yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Australia, tepatnya dekat “Rowley Shoals Marine Park”, lepas Pantai Utara Australia Barat. Dari enam belas kapal yang ditangkap itu, tiga belas diusir agar pulang ke Indonesia, tiga kapal lagi yang dianggap membahayakan lingkungan laut dibakar Australia. Kejadian ini diberitakan pada 8 November 2021.

            Kejadian ini tentu saja membuat marah pihak Indonesia. Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia bereaksi keras dengan bersikap menunda patroli bersama yang biasanya dilakukan dengan ABF. Respon keras dari Indonesia ini membuat Australia melunak dengan menyatakan tidak akan lagi melakukan pembakaran kapal nelayan Indonesia.

            Menurut saya, baik Indonesia maupun Australia telah bersikap arogan yang sama. Australia telah menangkap dan membakar langsung kapal nelayan Indonesia di tengah laut tanpa proses pengadilan. Itu arogan. Indonesia terlalu bereaksi keras atas nelayannya yang telah memasuki kawasan perairan Australia tanpa izin. Itu juga arogan. Memang Australia memiliki hak untuk mengamankan wilayahnya, tetapi jika ada pelanggar yang masuk, sebaiknya proses dulu secara hukum agar lebih jelas kesalahannya. Demikian juga pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk melindungi dan membela rakyatnya, tetapi jika memang benar rakyatnya terbukti melanggar hukum di negara lain, harus memakluminya.

            Sebaiknya, hubungan Indonesia dan Australia dapat dibangun lebih bersahabat lagi karena memang bersahabat. Indonesia dapat lebih membina lagi para nelayannya tentang berbagai peraturan internasional di kawasan laut dan jangan menjarah hak orang lain. Australia pun dapat lebih menangani pelanggar aturan laut dari Indonesia lebih soft lagi. Ada hubungan dan kepentingan yang lebih besar antara Indonesia dan Australia dibandingkan dengan mengurusi hal-hal kecil semacam itu atas dasar kecintaan kepada negaranya masing-masing yang justru bisa membuat hubungan menjadi panas dan tegang.

            Soal kebutuhan hidup, seluruh potensi di muka Bumi ini diciptakan Allah swt agar kehidupan dapat berlangsung dengan baik. Oleh sebab itu, manusia harus saling berbagi tentang kekayaan alam ini secara bijak dan adil dengan saling menghormati hak masing-masing yang dibangun atas kesepakatan bersama.

            Sampurasun.

           

 

Sumber:

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211108065937-113-717868/australia-bakar-3-kapal-ri-yang-kepergok-tangkap-ikan-ilegal

https://www.youtube.com/watch?v=gJFcKGuB4GQ

https://www.youtube.com/watch?v=OLDz7pTJa_g

https://www.youtube.com/watch?v=Lr45g_bniQs&t=6s

No comments:

Post a Comment