Monday 15 November 2021

Kotak Amal Merusakkan Kotak Amal

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Densus 88 antiteror telah menyita 400 hingga 1.000 kotak amal yang beredar di mini-mini market, toko-toko, apotik, dan berbagai tempat lainnya karena ternyata kotak-kotak amal itu telah digunakan untuk membiayai gerakan terorisme di Indonesia. Para pengurus kotak amal itu sebagian telah ditangkap. Dari 400 s.d. 1.000 kotak amal itu ternyata dapat menghasilkan 70 hingga 100 juta rupiah per bulan. Celakanya, kotak amal para teroris itu diperkirakan berjumlah 20.000 yang tersebar di seluruh Indonesia. Artinya, pendanaan terorisme sangat luar biasa membahayakan di Indonesia. Mereka tertawa dan menari di atas kerusakan, derita, dan darah manusia.

            Para teroris itu menggunakan kebaikan dan kedermawanan rakyat Indonesia yang mudah menolong dan bersedekah. Memang Indonesia itu pada 2018 dan 2021 adalah negara paling dermawan, No. 1, sedunia. Hal itu disampaikan oleh “Charities Aid Foundation (CAF)” dengan menggunakan standar “World Giving Index (WGI)”.  Amerika Serikat saja berada   pada peringkat ke-19, Inggris ke-26, dan Singapura ke-22. Luar biasanya, pada 2021 Indonesia mengalami peningkatan hebat dalam hal berzakat dan bersedekah. Hal itu terjadi karena didorong oleh Pandemi Covid-19. Orang-orang baik tergerak hatinya untuk membantu sesama. Berbeda dengan orang-orang yang busuk hatinya, bukannya membantu, melainkan terus bikin fitnah, kebohongan, caci maki, dan membodohi rakyat, teriak-teriak nggak karuan.

            Lebih parah lagi, mereka yang kotor hati dan perilakunya justru memanfaatkan kebaikan hati orang-orang shaleh dengan cara menebarkan puluhan ribu kotak amal dan menyalahgunakan uang orang-orang baik itu untuk kegiatan terorisme. Mereka menuliskan di kotak amalnya berupa penipuan, seperti, membangun masjid, menolong anak-anak yatim piatu, membantu fakir miskin, dan penipuan lainnya.

            Kotak amal-kotak amal para teoris ini membuat kotak-kotak amal lain yang benar-benar tulus niatnya untuk mengajak ibadat dengan berbuat baik menjadi ikut tercoreng dan kemungkinan akan membuat para penyumbang menjadi enggan menyumbang dan bersedekah lagi melalui kotak amal. Inilah kerusakan yang ditimbulkan para teroris itu, kotak amal yang tulus menjadi terkotori oleh kotak amal teroris. Hal ini disebabkan semakin banyak orang yang mengingatkan untuk tidak lagi bersedekah melalui kotak amal. Saya juga menyarankan seperti itu. Saya sarankan kalau ingin bersedekah atau menyumbang, sebaiknya disalurkan melalui orang-orang atau lembaga yang sudah sangat dikenal dengan baik, paham dengan niatnya, tahu pula uang kita digunakan untuk apa. Jangan menyumbang melalui kotak amal atau lembaga atau orang yang tidak kita kenal. Berbahaya. Bisa juga kita menyalurkan uang secara langsung kepada orang yang memang benar-benar sangat membutuhkan. Lebih baik menyumbang dan bersedekah kepada orang-orang yang kita kenal daripada ke kotak amal yang kita sendiri tidak tahu siapa pengelolanya dan untuk apa sebenarnya uang yang terkumpul itu.

            Semoga Densus 88 berhasil memberantas terorisme, tetaplah menjadi dermawan, jangan berhenti bersedekah, kukuhkan Indonesia agar tetap menjadi negara No. 1 paling dermawan sedunia hingga kiamat tiba. Semoga Allah swt membalas segala kebaikan dan kedermawanan kita dengan  berlipat-lipat ganda. Aamiin.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment