oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Bahar bin Smith yang dulu
ceramahnya diwarnai dengan provokasi, makian, ujaran kebencian, ditambah dengan
perilakunya yang arogan karena memukuli anak di bawah umur dan sopir online,
setelah dipenjara saya yakin dia mengalami banyak hal positif. Penjara telah
mengubahnya menjadi seseorang yang lebih baik dan menyejukkan. Paling tidak,
kita bisa menyaksikannya ketika dia dinyatakan bebas murni pada 21 November
2021 dari lembaga pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur.
Dia mengakui bahwa dirinya selama dalam Lapas telah
dijaga dan dibina oleh para petugas Lapas. Di samping itu, dia menyerukan untuk
memperkuat “ukhuwah Islamiyah” dan “ukhuwah wathaniyah”. Persaudaraan sesama muslim dan persaudaraan
sebangsa setanah air adalah anugerah Allah swt agar kita bisa menjadi orang
yang lebih baik lagi. Rencananya setelah bebas, dia akan lebih banyak berkumpul
dengan keluarganya dan mengajar di pesantrennya. Itu hal yang sangat baik.
Pada hari dibebaskannya, dia tidak dijemput dengan
gerombolan banyak orang. Dia hanya dijemput oleh pengacaranya dan beberapa
orang santri sehingga situasi sangat kondusif dan terlihat nyaman. Banyak
netizen yang memberikan suport agar dia mampu menjadi panutan umat dengan
dakwah dan perilakunya yang penuh keteladanan. Meskipun demikian, banyak juga netizen
yang meragukannya dapat menjadi orang yang lebih baik. Bagi saya, manusia,
siapa pun, dapat melakukan kesalahan, itu normal. Kesalahan yang dilakukan
Habib Bahar telah ditebusnya dengan menjalani hukuman sebagaimana yang telah
ditetapkan secara hukum yang sah di Indonesia. Tak ada yang kebal hukum, siapa
pun harus dihukum jika melakukan pelanggaran terhadap hukum.
Dengan perilakunya yang berubah menunjukkan ke arah kemuliaan
itu, orang-orang akan dengan senang hati menyebut gelarnya sebagai habib. Saya
juga sangat senang memanggilnya sebagai Habib Bahar bin Smith. Jika ucapan dan
perilakunya tidak mencerminkan ucapan dan perilaku Nabi Muhammad saw, hati saya
tidak akan pernah rela menyebutnya sebagai habib meskipun benar keturunan Nabi
Muhammad saw.
Habib Bahar memang benar keturunan Nabi Muhammad saw.
Namanya jelas tercatat di Rabithah Alawiyah, lembaga yang rajin merekam para
keturunan Nabi Muhammad saw di Indonesia ini sejak 1932. Jadi, kalau ada yang
mengaku-aku keturunan Nabi saw dan pengen disebut habib, untuk mengecek benar
dan tidaknya, lihat saja catatannya di Rabithah Alawiyah yang berkantor di
Jakarta. Kalau ada, berarti benar. Kalau tidak, berarti penipu. Habib Bahar
memang benar telah terverifikasi sebagai keturunan Nabi saw.
Semoga kejadian-kejadian yang lalu tidak terulang
kembali. Habib Bahar bin Smith yang masih berusia muda itu masih memiliki
ceritera yang panjang pada masa depan untuk menjadi penyejuk, pencerah, dan
penjaga umat di Indonesia dalam rangka mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang
makmur lahir dan makmur batin.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment