oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Boleh dibilang bahwa Rocky
Gerung adalah manusia nomor satu pembenci Presiden RI Jokowi. Dia bilang Jokowi
Dungu, nggak punya kemampuan diplomasi, cuma cari sensasi, dan lain sebagainya.
Sejauh ingatan saya, Jokowi dan keluarganya tidak pernah membalasnya, biasa
saja, tetap tenang, dan bekerja.
Seperti saya bilang pada tulisan lalu, Rocky Gerung sudah
kehilangan perhatian dari orang-orang cerdas dan para pendukungnya tidak
berarti apa-apa baginya. Oleh sebab itu, dia berpose setengah telanjang dan pamer
dada dengan puting susunya yang sudah berusia 63 tahun itu. Dia ingin
diperhatikan lagi oleh orang-orang cerdas dan ingin menikmati perdebatan serta
makian-makian yang diarahkan kepada dirinya. Di samping itu, dia mulai cari
cara lain untuk mendapatkan perhatian, yaitu mengundang Luhut Binsar Pandjaitan
(LBP) dan Gibran Rakabuming Raka ke podcast miliknya.
LBP pun mendatanginya. Perbincangan mereka sekitar 47
menit dan saya menonton semuanya. Obrolan mereka sangat menarik, mencerdaskan,
penuh informasi dan pengetahuan. Tak ada kata kasar ataupun jorok. Mereka
berbincang berdasarkan data dan fakta. Acara di podcast Rocky itu berlangsung
santai dan mudah sekali dipahami. Foto LBP di acara podcast Rocky saya dapatkan
dari Detikcom.
Luhut dan Rocky (Foto: Detikcom) |
Demikian pula Walikota Solo Gibran yang juga anak sulung
Jokowi memenuhi undangan Rocky. Akan tetapi, perbincangan mereka berlangsung
tertutup tidak disiarkan untuk umum. Gibran mengatakan bahwa dirinya sowan ke
Rocky Gerung untuk berguru.
Dia bilang seperti ini, “Om Rocky adalah idola saya. Dia
orang pintar dan jenius.”
Foto Gibran dan Rocky Gerung saya dapatkan dari
detikNews.
Rocky dan Gibran (Foto: detikNews) |
Rocky pun menjelaskan hal yang mirip bahwa Gibran ingin
menganggapnya guru, tetapi dengan satu syarat, yaitu Gibran harus mengikuti
jadwal kesibukan Rocky. Selain itu, Rocky pun mengatakan bahwa Gibran meminta
masukan untuk membangun Kota Solo yang dipimpinnya.
Karena acara itu tertutup, Gibran membuat sayembara,
yaitu siapa saja yang dapat menebak isi obrolannya dengan Rocky Gerung, untuk
sepuluh jawaban terlucu akan dikasih hadiah Sneakers AeroXGibran, sepatu yang
diproduksi perusahaannya.
Rocky
pun mengakui bahwa Gibran adalah pemuda yang cerdas dan mampu menemukan momen
yang tepat untuk memanfaatkan dirinya. Secara politik, Gibran menang banyak,
yaitu mendapatkan simpati yang lebih luas lagi.
Bagaimana
tidak akan mendapatkan simpati masyarakat?
Jokowi,
bapaknya, yang didungu-dungu, direndahkan, dan dihina Rocky, Gibran tetap
santun dan ingin berguru kepada penghina bapaknya. Ini luar biasa, perlu hati
yang luas, lapang, dan sejuk untuk mampu bersikap seperti itu. Adiknya pun,
Kaesang Pangarep, tidak pernah balik menghina Rocky.
Secara
ekonomi, Gibran pun menang banyak. Ia cepat mempromosikan sepatu produknya
dengan memanfaatkan obrolan tertutup dengan Rocky.
Jika
ternyata Kota Solo maju pesat, paling Gibran akan bilang bahwa itu adalah hasil
masukan dan binaan Rocky Gerung. Tak sulit bagi Gibran untuk mengatakan hal
seperti itu.
Kalau
kita lihat komentar netizen, ya rupa-rupa.
Ada yang
bilang, “Sekarang, siapa yang dungu sebenarnya?”
Ada juga
yang bilang, “Kalau masih bisa dimanfaatkan Gibran, berarti Rocky itu adalah
dungu.”
Ada
juga yang berkomentar, “Mas Gibran hebat, hasil didikan keluarga yang hebat.”
Pokoknya
rupa-rupa deh komentarnya.
Kalau
saya, jadi teringat sebuah pesan, “Rendahkanlah dirimu serendah-rendahnya sehingga
orang lain tak mampu lagi merendahkanmu.”