oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Kata mereka, dia ulama. Kata
saya, dia teroris.
Kalau menyimak isi ceramahnya, ngeri-ngeri tidak sedap
rasanya. Dia bilang bahwa Nahdlatul Ulama (NU) harus dihancurkan. Kalau NU
hancur, Muhammadiyah akan mati dengan sendirinya. Kalau NU dan Muhammadiyah
roboh, Pancasila akan kehilangan motivator dan akselerator.
Kalimat sebegitu saja sudah mengerikan bagi saya.
Kalau
Pancasila runtuh, Jawa Timur yang merupakan wilayah para kiyai, para wali, dan
para guru NU dapat dikuasai hingga roboh. Kalau Jawa Timur runtuh, Pulau Jawa
dapat dikuasai. Kalau Pulau Jawa sudah dikuasai, Indonesia pun menjadi sangat
lemah.
Jika
Indonesia dapat dikuasai, negara-negara sekitarnya akan lebih mudah dikendalikan
dan seterusnya … dan seterusnya ….
Bagi
saudara-saudaraku para nahdliyin dan muhammadiyin—istilah ini kalau salah,
kasih tahu saya—jaga diri, jaga keyakinan, dan jaga akhlak kalian. Orang-orang
seperti saya bersama kalian. Kalau kalian bisa menjaganya, Pancasila semakin
kokoh. Kalau Pancasila kokoh, Jawa Timur semakin kuat, Pulau Jawa pun tetap
tegak. Jika Pulau Jawa kuat, Indonesia tetap eksis dan semakin tegak. Jika
Indonesia tetap tegak berdiri, negara-negara sekitarnya akan aman. Itu artinya,
jika bisa menjaga diri, keyakinan, dan akhlak, kita telah menjaga 270 juta rakyat
Indonesia dan ratusan juta rakyat lain yang merupakan rakyat negara tetangga
kita. Jika rakyat negara tetangga kita terjaga, manusia lain pada berbagai
belahan dunia ini ikut terjaga.
Bukankah
dengan menjaga diri, keyakinan, dan akhlak artinya sama dengan menjaga ratusan
juta bahkan mungkin miliaran manusia agar hidup aman?
Bukankah
itu merupakan tindakan baik yang berpahala?
Insyaallah,
dengan menjaga diri kita saja dari pikiran-pikiran jahat, kita telah
menyelamatkan pula manusia lain. Kita akan kebanjiran pahala di akhirat kelak
sebagai modal untuk menjadi penduduk surga. Aamiin.
No comments:
Post a Comment