Monday, 23 May 2011

Wahyu Sang Iblis

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya

Pada masa ini kita semua harus waspada dan hati-hati. Dari dulu juga memang sudah harus hati-hati, tetapi kewaspadaan dan kehati-hatian tersebut saat ini harus semakin ditingkatkan. Masa ini adalah masa kegelapan saat kejahatan merajalela ditambah Bumi dan alam sering berguncang sehingga timbul banyak bencana di mana-mana. Akibat dari berbagai bencana tersebut, makhluk-makhluk halus yang tinggal di lautan dan gunung-gunung berlarian, kemudian bercampur aduk dengan manusia di daratan yang sama. Makhluk-makhluk halus itu memang ada yang baik, muslim, tetapi banyak juga yang kafir. Makhluk-makhluk kafir inilah yang kerap membisikkan berbagai hal kepada manusia agar terjadi kegoncangan dan ketidakharmonisan hidup manusia.

Sebenarnya, soal makhluk-makhluk halus kafir membisiki kejahatan ke dalam dada manusia sudah terjadi sejak dulu karena memang Iblis selalu berupaya menjauhkan manusia dari jalan kebenaran, tetapi sekarang dengan semakin bercampurnya makhluk halus dengan manusia akibat bencana, bisikan kekacauan dari Iblis dan teman-temannya semakin menjadi-jadi. Oleh sebab itu, pada saat sekarang ini banyak sekali orang yang protes jika perilakunya dibatasi. Orang-orang ingin lebih bebas daripada kemarin-kemarin. Para perempuan sudah kehilangan rasa malu, laki-laki banyak yang merasa malas untuk menjadi laki-laki. Di samping itu, kita sering mendengar suara tanpa rupa, ada suara tanpa kelihatan sumbernya. Memang seperti itulah kejadiannya.

Para iblis itu sering sekali menurunkan wahyu kepada manusia, kemudian mengaku-aku sebagai pembawa pesan Tuhan. Akibatnya, manusia yang menjadi sasaran bisikan Iblis merasa menjadi manusia istimewa karena menganggap dirinya sebagai manusia pilihan Tuhan pada abad ini. Mereka menyangka bisikan itu merupakan wahyu dari Tuhan, padahal tipu. Memang sangat sulit membedakan antara bisikan Iblis dengan ilham dari Allah swt. Orang akan dengan sangat mudah tergelincir jika tidak dilindungi oleh Allah swt. Oleh sebab itu, pada masa ini kita sering sekali melihat dan mendengar ada orang yang mengaku-aku Imam Mahdi, Yesus, atau orang pilihan yang diberi wahyu. Kasus ini lebih sering terjadi pada masa sekarang ini, khususnya di Indonesia. Akan tetapi, di tempat lain juga terjadi hal yang sama. Contohnya, yang saat ini sedang menanggung malu adalah Harold Camping di New York, AS.

Harold Camping pernah mengumumkan terjadinya kiamat pada 1994, lalu pada 21 Mei 2011, pukul 18.00. Ia bukan berbohong, tetapi tertipu oleh bisikan Iblis.

Soal kiamat ini saya sudah mendengarnya sangat sering, sejak kelas dua sekolah dasar. Bersyukur sekali bahwa mereka yang mengaku-aku pembawa berita kiamat itu bukan beragama Islam, selalu nonmuslim, dan selalu salah. Kaum muslimin telah dilindungi oleh kepercayaannya sendiri bahwa hari kiamat itu kejadiannya sangat dirahasiakan, bahkan Malaikat Jibril dan Muhammad Rasulullah saw pun tidak mengetahuinya. Hanya Allah swt yang tahu. Jadi, sudah tidak berguna mengaku-aku mengetahui waktu jelas kedatangan kiamat karena pasti salah .

Khusus bagi warga Negara Indonesia, harus super ekstra hati-hati karena sedang berada di ujung awal perubahan zaman. Artinya, sedang berada hampir di puncak zaman kekusutan ini untuk kemudian memulai era baru. Iblis tak akan senang dengan keharmonisan bangsa Indonesia. Mereka dengan segala upayanya akan selalu menyerang manusia dari segala sisi.

Peristiwa banyaknya bisikan Iblis ini sudah digambarkan Ronggowarsito sejak lama, yaitu:

Para pemimpinnya berhati jahil, bicaranya ngawur, tidak bisa dipercaya, dan tidak ada wahyu yang sejati.

Wahyu yang turun adalah wahyu dari Iblis dan sulit bagi kita untuk membedakannya. Para wanitanya banyak yang kehilangan rasa malu.

Rasa persaudaraan meluntur, tidak saling memberi berita, dan banyak orang miskin beraneka macam yang sangat menyedihkan kehidupannya.

Saat dalam negara banyak pemimpin berhati jahil yang berbicara ngawur dan tidak bisa dipercaya ditambah rasa malu wanita sudah hilang yang diperparah dengan melunturnya rasa persaudaraan dan merajalelanya kemiskinan, wahyu atau bisikan yang turun adalah banyak berasal dari Iblis. Bisikan itu sangat sulit dibedakan dengan ilham dari Allah swt.

Pada masa negara berada dalam keadaan carut marut seperti sekarang ini, kemungkinan besar akan banyak orang yang mengaku-aku mendapatkan ilham atau wahyu untuk menyelesaikan kondisi bangsa dan negara. Kita harus hati-hati dengan hal tersebut. Bisa jadi bisikan Iblis itu mengarah kepada kita atau kepada orang lain.

Ada pesan khusus dari Syekh Abdul Qadir Jaelani tentang hal ini, yaitu jika kita merasa mendapatkan ilham atau bisikan gaib, hendaknya ditundukkan oleh syariat, yaitu Al Quran dan As Sunnah. Hal itu pun harus dilakukan kepada ilham atau bisikan yang diterima oleh orang lain. Dengan demikian, kita akan selamat dari godaan Iblis Laknatullah. Jika bisikan atau ilham itu sesuai dengan syariat, berarti berasal dari Allah swt. Akan tetapi, jika bertentangan dengan syariat, pasti dari Iblis. Usirlah ilham dan bisikan itu dengan meminta perlindungan kepada Allah swt.

Semoga Allah swt selalu melindungi kita dari bisikan Iblis yang terkutuk. Amin.

No comments:

Post a Comment