Tuesday, 8 November 2022

Atas Nama Cucu Nabi Muhammad saw, Imam Hasan bin Ali, Jokowi Dianugerahi “Bapak Perdamaian Dunia”

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Nah, ini baru Arab asli, bukan hoax, atau ngaku-ngaku. Orang kelahiran Arab, pejabat tinggi di tanah Arab, dihormati di wilayah Arab, jauh-jauh datang ke Indonesia untuk memberikan penghargaan “Cucu Nabi Muhammad saw”, ‘Imam Hasan bin Ali’ kepada Presiden Jokowi. Orang Arab itu bernama Al Mahfouz bin Abdullah bin Bayyah. Dia adalah “Sekretaris Jenderal Abu Dhabi Peace Forum (ADPF)”. Dia menemui Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Al Mahfouz menyerahkan penghargaan perdamaian internasional 2022 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 7 September 2022. Award itu bernama “Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali 2022".  Dilihat dari namanya, penghargaan itu sangat bergengsi di dunia Islam karena menggunakan nama cucu Nabi Muhammad saw dan sangat dihormati di Uni Emirat Arab (UEA).


Jokowi ketika menerima penghargaan yang disampaikan Al Mahfouz bin Abdullah bin Bayyah  (Foto: Suara Surabaya)


            Foto Jokowi ketika menerima penghargaan yang disampaikan Al Mahfouz bin Abdullah bin Bayyah saya dapatkan dari Suara Surabaya.

            Semua orang tidak bisa memungkiri bahwa Jokowi adalah presiden dari Asia pertama yang berani menemui dua presiden yang sedang berperang. Jokowi menemui Presiden Ukraina Volodimyr Zelensky serta menemui pula Presiden Vladimir Putin yang sedang saling bunuh. Jokowi menengahi keduanya dan meminta untuk menghentikan perang karena dunia terkena imbas dari perang itu, misalnya, harga gas, harga BBM, harga minyak menjadi mahal; gandum dan bahan biji-bijian lainnya tidak bisa didistribusikan ke seluruh dunia; kelaparan mulai menimpa negara-negara miskin.

            Di dalam negeri sendiri, Jokowi berhasil menjadikan Indonesia sebagai empat negara terbaik dalam menangani Covid-19 dan menjadi contoh bagi negara lain. Di samping itu, Jokowi telah berhasil sejauh ini mempertahankan ekonomi Indonesia tidak jatuh ke jurang krisis seperti negara-negara lainnya. Rakyat Indonesia merasa hidup biasa-biasa saja, tidak terjatuh ke dalam jurang resesi. Bahkan, Indonesia pada hari ini telah menjadi negara ke-7 terkuat ekonominya di seluruh dunia. Di dunia ada sekitar 195 negara. Indonesia adalah ranking ke-7 dengan ekonomi terkuat di dunia. Urutan negara dengan ekonomi terkuat di dunia menurut International Monetary Fund (IMF) adalah Cina, Amerika Serikat, India, Jepang, Jerman, Rusia, Indonesia, Brazil, Inggris, Perancis, dan seterusnya.

            Mungkin ada berapa faktor lain lagi yang membuat UEA memberikan penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali 2022 kepada Jokowi. Akan tetapi, mereka masih belum memberikan penjelasan yang detail.

            Ada yang berpendapat bahwa penghargaan itu adalah prestasi Jokowi. Akan tetapi, ada pula yang merasa itu bukanlah prestasi Jokowi, melainkan prestasi rakyat Indonesia sehingga penghargaan itu adalah dirasakan sebagai penghargaan buat bangsa Indonesia. Jokowi hanya mewakili bangsa Indonesia.  Whatever lah. Pendapat dan perasaan itu semuanya baik.

            Hal yang tidak baik, tetapi lucu bikin ketawa adalah mereka yang selalu berteriak-teriak bahwa Jokowi adalah pemimpin rezim anti-Islam.

            Mana mungkin seorang pemimpin yang anti-Islam mendapatkan penghargaan Perdamaian Internasional Hasan bin Ali 2022?

            Jokowi berhaji, masuk ke makam Nabi saw, masuk ke dalam bangunan Kabah, menetapkan Hari Santri Nasional, pesantren dikembangkan, masjid banyak. Saya sendiri sebagai umat Islam bisa umroh, kurban, bikin masjid bareng tetangga, bisa ibadat, mengadakan pengajian, maulidan, tahlilan, syukuran, menikah dengan syariat Islam, bagi waris sesuai syariat, zakat, infak, sedekah, shalat gerhana, dan hal lainnya sesuai aturan Islam.

            Di mana anti-Islamnya?

            Kata Cak Lontong, “Mikiiir ….!”

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment