oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Cuitan Ridwan Kamil terhadap
kebakaran di Balaikota Bandung, tepatnya di Gedung Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung,
pada Senin 7 November 2022, ternyata menimbulkan reaksi keras dari para netizen
pendukung Presiden RI Jokowi. Awalnya, cuitan Ridwan Kamil biasa saja sebagai
pejabat publik, tetapi menjadi masalah ketika menggunakan kata Wakanda.
Foto
Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil saya dapatkan dari Pikiran Rakyat.
Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Pikiran Rakyat) |
Begini
cuitan Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil itu.
"Musibah kebakaran di Balai Kota Bandung sudah berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa.
Semoga pelayanan pada masyarakat segera pulih. Pemkot Bandung diimbau agar
rutin audit terkait building safety pada ruangan2."
Akan tetapi,
cuitan selanjutnya menjadi bermasalah ketika Kang Emil melihat adanya
orang-orang di atap gedung yang menonton kebakaran.
Foto orang-orang
itu saya dapatkan dari detikNews – Detikcom.
Menonton kebakaran (Foto: detikNews - Detikcom) |
Emil mencuitkan, "Hanya di Wakanda, kebakaran jd tontonan. Mohon jangan ditiru."
Kata “Wakanda” inilah yang menimbulkan kemarahan dari
banyak pendukung Jokowi karena kata itu kerap digunakan untuk melakukan ujaran
kebencian, fitnah, dan kebohongan kepada Negara Indonesia oleh orang-orang yang
dianggap para anti-Jokowi atau pembenci Jokowi. Para anti-Jokowi itu
menggunakan kata Wakanda untuk mengganti kata Negara Indonesia. Para Jokower marah,
Ridwan Kamil dianggap tidak pantas untuk menjadi pemimpin Indonesia karena dituduh
telah menghina Indonesia dengan menggantinya dengan kata Wakanda.
Bahkan, ada yang marah secara ekstrim, “Siapa pun yang
menghina Indonesia dengan kata Wakanda, dia berarti Kadrunista Keparat di dalam
otak dan hatinya!”
Sekarang, apa sih sebetulnya Wakanda itu?
Wakanda itu adalah negara yang terletak di Afrika
Subsahara. Negara itu adalah khayalan dari Marvel
Comics. Wakanda adalah negara maju, kaya raya, dan memiliki jawara atau
pendekar-pendekar hebat. Wakanda pun merupakan kampung halaman dari super hero Black Panther.
Foto Wakanda saya dapatkan dari Paripuan.
Wakanda (Foto: Paripuan) |
Entah kenapa para
anti-Jokowi menggunakan kata Wakanda untuk mengganti kata Indonesia. Saya tidak tahu.
Saya hanya menduga bahwa mereka itu mengamankan dirinya
untuk menghujat dan memaki negaranya sendiri, Indonesia, dengan menggunakan
kata Wakanda sehingga tidak terjerat hukum. Kalau menghina Indonesia secara
langsung, bisa masuk penjara. Kalau menggunakan kata Wakanda, bisa berkelit
karena yang dihina adalah Negara Wakanda, bukan Negara Indonesia.
Inilah yang membuat para pendukung Jokowi marah besar
kepada Ridwan Kamil. Kang Emil dianggap tidak mencintai Indonesia dan salah
kalau dicalonkan sebagai pemimpin Indonesia. Kita tahu kan Ridwan Kamil sudah
dideklarasikan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai Bakal Calon Wakil
Presiden (Bacawapres) RI mendampingi Bacapres RI Ganjar Pranowo.
Saya melihatnya seperti ini. Kang Emil itu aktif di
Medsos. Pasti sering baca kata Wakanda. Dia jadi ikut-ikutan menggunakan kata
itu. Dia mungkin menasihati warganya untuk tidak menonton kebakaran karena itu berbahaya
bagi diri sendiri juga. Orang yang suka menonton kebakaran disindirnya sebagai
warga Wakanda. Mungkin seperti itu yang ada di dalam kepala Kang Emil, tidak
bermaksud menghina Indonesia. Akan tetapi, Kang Emil sendiri yang harus
menjelaskan apa yang ada di dalam pikirannya agar tidak terjadi kekusutan
dugaan di masyarakat. Itulah risiko seorang figur publik.
Sesungguhnya, kata Wakanda bukan hanya digunakan oleh
para anti-Jokowi, melainkan pula oleh para pendukung Jokowi. Para Jokower ini
menggunakan kata Wakanda untuk melawan para anti-Jokowi yang dianggap telah
banyak melakukan fitnah dengan menyebutnya sebagai warga Wakanda. Akan tetapi,
sejauh yang saya perhatikan, memang kata Wakanda sangat banyak digunakan oleh
para anti-Jokowi, sedangkan para pendukung Jokowi lebih sering menggunakan kata
“NKRI harga mati”.
Menurut saya, para pendukung Jokowi jangan berlebihan
menghujat Ridwan Kamil hanya karena satu kata “Wakanda” dan menganggapnya tidak
pantas untuk menjadi pemimpin Indonesia. Hal yang harus dijadikan pertimbangan kita
memilih pemimpin adalah rekam jejaknya, hasil karyanya untuk rakyat, dan
kesetiaannya kepada Pancasila. Di samping itu, Ridwan Kamil pun harus lebih
berhati-hati dan memberikan penjelasan yang baik soal penggunaan kata Wakanda
itu agar menjadi jelas dan jernih.
Saya menaruh hormat kepada para anti-Jokowi yang
melakukan kritik dengan menggunakan cara benar, yaitu menggunakan data, fakta,
dan analisis yang akurat. Tidak menggunakan fitnah dan kebohongan yang menyesatkan.
Semua orang berhak suka dan tidak suka kepada Jokowi. Perbaiki negeri ini
dengan cara-cara yang benar sehingga kita bisa hidup di jalan yang benar.
Begitu ya.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment