Tuesday, 8 November 2022

Ridwan Kamil dan Wakanda

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Cuitan Ridwan Kamil terhadap kebakaran di Balaikota Bandung, tepatnya di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung, pada Senin 7 November 2022, ternyata menimbulkan reaksi keras dari para netizen pendukung Presiden RI Jokowi. Awalnya, cuitan Ridwan Kamil biasa saja sebagai pejabat publik, tetapi menjadi masalah ketika menggunakan kata Wakanda.

            Foto Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil saya dapatkan dari Pikiran Rakyat.


Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Pikiran Rakyat)


            Begini cuitan Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil itu.

            "Musibah kebakaran di Balai Kota Bandung sudah berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa. Semoga pelayanan pada masyarakat segera pulih. Pemkot Bandung diimbau agar rutin audit terkait building safety pada ruangan2."

            Akan tetapi, cuitan selanjutnya menjadi bermasalah ketika Kang Emil melihat adanya orang-orang di atap gedung yang menonton kebakaran.

            Foto orang-orang itu saya dapatkan dari detikNews – Detikcom.


Menonton kebakaran (Foto: detikNews - Detikcom)


            Emil mencuitkan, "Hanya di Wakanda, kebakaran jd tontonan. Mohon jangan ditiru."

            Kata “Wakanda” inilah yang menimbulkan kemarahan dari banyak pendukung Jokowi karena kata itu kerap digunakan untuk melakukan ujaran kebencian, fitnah, dan kebohongan kepada Negara Indonesia oleh orang-orang yang dianggap para anti-Jokowi atau pembenci Jokowi. Para anti-Jokowi itu menggunakan kata Wakanda untuk mengganti kata Negara Indonesia. Para Jokower marah, Ridwan Kamil dianggap tidak pantas untuk menjadi pemimpin Indonesia karena dituduh telah menghina Indonesia dengan menggantinya dengan kata Wakanda.

            Bahkan, ada yang marah secara ekstrim, “Siapa pun yang menghina Indonesia dengan kata Wakanda, dia berarti Kadrunista Keparat di dalam otak dan hatinya!”

            Sekarang, apa sih sebetulnya Wakanda itu?

            Wakanda itu adalah negara yang terletak di Afrika Subsahara. Negara itu adalah khayalan dari Marvel Comics. Wakanda adalah negara maju, kaya raya, dan memiliki jawara atau pendekar-pendekar hebat. Wakanda pun merupakan kampung halaman dari super hero Black Panther.

            Foto Wakanda saya dapatkan dari Paripuan.


Wakanda (Foto: Paripuan)


            Entah kenapa para anti-Jokowi menggunakan kata Wakanda untuk mengganti  kata Indonesia. Saya tidak tahu.

            Saya hanya menduga bahwa mereka itu mengamankan dirinya untuk menghujat dan memaki negaranya sendiri, Indonesia, dengan menggunakan kata Wakanda sehingga tidak terjerat hukum. Kalau menghina Indonesia secara langsung, bisa masuk penjara. Kalau menggunakan kata Wakanda, bisa berkelit karena yang dihina adalah Negara Wakanda, bukan Negara Indonesia.

            Inilah yang  membuat para pendukung Jokowi marah besar kepada Ridwan Kamil. Kang Emil dianggap tidak mencintai Indonesia dan salah kalau dicalonkan sebagai pemimpin Indonesia. Kita tahu kan Ridwan Kamil sudah dideklarasikan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) RI mendampingi Bacapres RI Ganjar Pranowo.

            Saya melihatnya seperti ini. Kang Emil itu aktif di Medsos. Pasti sering baca kata Wakanda. Dia jadi ikut-ikutan menggunakan kata itu. Dia mungkin menasihati warganya untuk tidak menonton kebakaran karena itu berbahaya bagi diri sendiri juga. Orang yang suka menonton kebakaran disindirnya sebagai warga Wakanda. Mungkin seperti itu yang ada di dalam kepala Kang Emil, tidak bermaksud menghina Indonesia. Akan tetapi, Kang Emil sendiri yang harus menjelaskan apa yang ada di dalam pikirannya agar tidak terjadi kekusutan dugaan di masyarakat. Itulah risiko seorang figur publik.

            Sesungguhnya, kata Wakanda bukan hanya digunakan oleh para anti-Jokowi, melainkan pula oleh para pendukung Jokowi. Para Jokower ini menggunakan kata Wakanda untuk melawan para anti-Jokowi yang dianggap telah banyak melakukan fitnah dengan menyebutnya sebagai warga Wakanda. Akan tetapi, sejauh yang saya perhatikan, memang kata Wakanda sangat banyak digunakan oleh para anti-Jokowi, sedangkan para pendukung Jokowi lebih sering menggunakan kata “NKRI harga mati”.

            Menurut saya, para pendukung Jokowi jangan berlebihan menghujat Ridwan Kamil hanya karena satu kata “Wakanda” dan menganggapnya tidak pantas untuk menjadi pemimpin Indonesia. Hal yang harus dijadikan pertimbangan kita memilih pemimpin adalah rekam jejaknya, hasil karyanya untuk rakyat, dan kesetiaannya kepada Pancasila. Di samping itu, Ridwan Kamil pun harus lebih berhati-hati dan memberikan penjelasan yang baik soal penggunaan kata Wakanda itu agar menjadi jelas dan jernih.

            Saya menaruh hormat kepada para anti-Jokowi yang melakukan kritik dengan menggunakan cara benar, yaitu menggunakan data, fakta, dan analisis yang akurat. Tidak menggunakan fitnah dan kebohongan yang menyesatkan. Semua orang berhak suka dan tidak suka kepada Jokowi. Perbaiki negeri ini dengan cara-cara yang benar sehingga kita bisa hidup di jalan yang benar.

            Begitu ya.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment