oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Presiden Uni Emirat Arab
(UEA) Mohammed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan menghadiahi Presiden Republik
Indonesia Jokowi masjid megah. Namanya Masjid Raya Sheikh Zayed yang dibangun
di Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, dekat rumah kediaman Jokowi. Masjid ini
dibangun dengan biaya hampir mencapai Rp400 miliar. Seluruhnya ditanggung MBZ,
namanya juga hadiah.
Foto Masjid Raya Sheikh Zayed saya dapatkan dari Dream co
id. Adapun ritual penyerahannya dari MBZ ke Jokowi dari Mengerti id.
Masjid ini merupakan miniatur replika dari Masjid Sheikh
Zayed yang ada di Abu Dhabi. Hal ini merupakan tanda cinta persaudaraan antara
UEA dan Indonesia. Masjid ini dibangun di atas tanah seluas 3 ha yang dapat
menampung 10.000 jamaah. Masjid ini pun digunakan untuk pusat pendidikan dan syiar
Islam serta destinasi wisata.
Masjid Raya Sheikh Zayed, Surakarta (Foto: Dream.co.id) |
Peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed (Foto: Mengerti.id) |
Saya jadi teringat ceritera dari Luhut Binsar Pandjaitan
(LBP) beberapa bulan lalu yang mengisahkan bahwa hubungan antara MBZ dengan
Jokowi sudah seperti kakak-adik, bersaudara. Bahkan, LBP pernah dipanggil MBZ
hanya untuk titip pertanyaan ke Jokowi.
“Jenderal Luhut, tanya presidenmu. Dia pengen apa? Aku
akan berikan apa saja yang dia mau,” begitu pengakuan LBP.
Saat itu LBP tidak meneruskan kisahnya. Entah Jokowi
mengajukan permintaan, entah tawaran MBZ itu dibiarkan saja. Tidak jelas.
Kehadiran masjid ini saya duga entah atas tawaran Jokowi
atau inisiatif sendiri MBZ. Entahlah, yang jelas ini adalah hadiah dari MBZ
untuk Jokowi.
Sudahlah hentikan berteriak-teriak dusta bahwa Jokowi
adalah pemimpin PKI rezim anti-Islam. Kalau anti-HTI, anti-FPI,
antiradikalisme, itu benar. Buktinya, mereka dibubarkan.
Tidak mungkin seorang pemimpin anti-Islam diberikan hadiah masjid mewah yang mahal, dari
Pangeran Arab lagi.
Iya, toh.
Iya toh pisan.
Yuk, kita cerdas, introspeksi diri, dan sama-sama
membangun diri agar lebih baik lagi di dunia dan di akhirat. Berhenti melakukan
fitnah dan berbohong. Itu hanya menambah dosa.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment