Monday 16 March 2020

Angka Kesembuhan Lebih Tinggi Dibandingkan Angka Kematian


oleh Tom Finaldin

Bandung, Putera Sang Surya
Terkait virus corona yang banyak dibicarakan orang itu, saya menganggap terlalu banyak berita yang menakutkan, bahkan berlebihan hingga ke tingkat hoax. Benar virus itu ada dan menyerang umat manusia, tetapi berita yang tersebar terlalu horor. Padahal, angka kesembuhan dari serangan virus itu jauh lebih tinggi dibandingkan angka kematiannya.

            Mengapa kita tidak banyak menyebar berita gembira dengan berbagai keberhasilan kesembuhan itu?

            Mengapa kita lebih suka dengan berita-berita horor itu yang bisa saja mengandung dusta karena tidak bersumber dari sumber yang jelas dan bisa dipercaya?

            Sudah saya katakan bahwa tidak kurang dari 123 kasus kebohongan tentang corona yang ditangani polisi dan orang-orangnya sudah ditangkap. Kita tidak perlu menjadi orang yang kesekian ditangkap polisi karena kebohongan semacam itu. Di samping bisa menyesatkan diri sendiri, juga menyesatkan orang lain. Hal yang paling penting diingat adalah kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita posting di Medsos kita di akhirat kelak oleh Allah swt.

            Kalau ada yang bilang di Indonesia kasusnya sudah mencapai 1,5 juta orang, tanyakan dari mana muncul angka itu? Dari mana sumbernya? Siapa yang menulisnya? Apa keahliannya?

            Dari data yang saya perhatikan, pada databoks.katadata.co.id satu hari yang lalu disebutkan bahwa kasus corona secara global adalah 159.625. Angka kematiannya hanya 5.960 orang. Adapun kesembuhannya mencapai angka 75.956 orang.

            Di Indonesia sendiri kasus corona hanya 134 orang. Angka kematian hanya 5 orang, sedangkan pasien yang sembuh 8 orang. Masih lebih banyak yang sembuh dibandingkan yang meninggal. Hal ini diberitakan oleh “detiknews” sepuluh jam lalu.

            Kita memang benar harus menghadapi virus tersebut dengan sekuat tenaga, tetapi juga harus menebar semangat dan harapan agar kita bisa terlepas dari ancaman virus tersebut.

            Orang Cina punya teriakan, “Wuhan Jia You!”

            ‘Wuhan, Semangat!’, teriakan mereka ketika olimpiade yang kembali digunakan ketika Wuhan diisolasi. Mereka pun kini berangsur pulih.

            Kita punya teriakan, “In do ne sia !”

            Teriakan kita ketika berada di pertandingan-pertandingan olah raga internasional.

            Kini saatnya kita saling menguatkan, memberikan harapan, menabur doa, membakar semangat kesembuhan, sekaligus menekan dan menghentikan penyebaran ancaman dan ketakutan yang berlebihan.

`           Sampurasun.

No comments:

Post a Comment