Friday, 27 March 2020

Kuliah Yuk di Universitas Al-Ghifari


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
“Kapankah mendung datang mengalun, mengusir kemarau kali ini …?” begitu lirik “Kemarau” dari Prambors Band.

            Kalaulah wabah Covid-19 diibaratkan kemarau yang menyiksa, tentunya kita berharap bahwa kemarau itu segera berganti dengan mendung yang kemudian menurunkan hujan yang menyegarkan.

            Semakin lama kemarau semakin tersiksa kita, tetapi musim tidak akan selamanya kemarau, musim hujan pun segera datang seperti lanjutan lirik itu, “Tapi sabarlah diri menanti kemarau pasti pergi berganti.”

            Pengalaman menunjukkan hal seperti itu. Kita pernah diserang wabah malaria, kolera, flu burung, flu babi, sars, dan lain sebagainya. Semuanya berlalu, kita melewatinya karena seperti itulah hidup dan kehidupan ini.

            Badai penyakit kerap ada, tetapi semuanya berlalu seperti kata Novelis Marga T, “Badai Pasti Berlalu.”

            Kata Allah swt, “Sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan dan sungguh di balik kesulitan ada kemudahan.”

            Dua kali Allah swt mengatakan “di balik kesulitan ada kemudahan” untuk meyakinkan kita agar tetap kuat dalam hidup ini.

            Kita tidak boleh terjebak dalam kekalutan masa ini karena “life must go on”, ‘hidup harus jalan terus’. Waktu terus bergulir dan tidak pernah berhenti. Di dalam masa-masa sulit kita tetap harus merancang masa depan kita. Oleh sebab itu, bagi para lulusan SMA/MA/SMK atau mereka yang kuliahnya sempat terhenti, kami mengajak untuk meneruskan studi di Universitas Al-Ghifari dan memanfaatkan berbagai “fasilitas gratis” yang disediakan bagi mereka yang berhak menggunakannya.

Universitas Al-Ghifari, Bandung, Memberikan Banyak Fasilitas Gratis 


            Life must go on, hidup harus jalan terus. Badai pasti berlalu. Musim Covid-19 akan kita lewati dan tinggal kenangan, insyaallah.

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment