oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Saya mendengar ceritera
bahwa ada ustadz atau penceramah yang memberikan ceramah bahwa Freddy Budiman
yang sudah dihukum mati karena peredaran Narkoba itu lebih beruntung daripada
kita. Kata ustadz itu Freddy Budiman beruntung karena tahu dengan pasti hari
kematiannya. Dengan demikian, ia bisa bertobat dan cepat mengantisipasi agar
dosanya bisa diampuni sehingga masuk surga.
Saya khawatir isi ceramahnya itu dipengaruhi tulisan saya
yang lalu berjudul Menegakkan Hukum
dengan Cinta. Bisa juga bukan karena tulisan saya, melainkan karena tulisan
atau pandangan orang lain. Bisa pula bukan karena siapa-siapa, melainkan karena
pemahamannya sendiri.
Terlepas Sang Ustadz itu mendapatkan inspirasi isi
ceramahnya dari siapa, saya merasa perlu untuk meluruskannnya sejauh yang saya
pahami, mudah-mudahan saya berada dalam pemikiran yang benar. Apabila tulisan
saya yang lalu dibaca dengan lebih benar, saya tidak pernah mengatakan bahwa
yang dihukum mati itu akan masuk surga. Tidak semudah itu untuk masuk surga.
Saya pun tidak pernah mengatakan bahwa Freddy Budiman tahu dengan pasti hari
kematiannya. Tidak ada yang tahu soal hari kematian.
Bukankah ada terpidana mati lain yang hendak dihukum mati
ternyata tidak jadi dihukum mati?
Siapa yang tahu sebelumnya bahwa akhirnya sebagian harus
dihukum mati dan sebagian lagi ditunda?
Itu semua berada dalam monitoring dan kendali Allah swt.
Benar bahwa dosa Freddy Budiman atas kejahatan peredaran
Narkoba telah dihapus oleh “hukuman mati” yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Indonesia. Dosa dan kesalahannya telah terhapus 100% oleh vonis dan pelaksanaan
hukuman mati. Dia tidak akan dimintai pertanggungjawaban lagi soal kejahatannya
“yang itu” di akhirat nanti. Akan tetapi, ia masih harus mempertanggungjawabkan
dosa-dosanya yang lain, baik dosa terhadap Allah swt maupun terhadap manusia.
Mungkin ia telah melakukan banyak dosa yang tidak diselesaikan pertobatannya di
dunia ini, misalnya, mabuk-mabukan, melacur, berjudi, tidak beribadat dengan
baik, dan lain sebagainya. Mungkin ia pun belum selesai meminta maaf kepada
orang-orang pernah disakitinya, dilukainya, atau dicuranginya. Dosa-dosa dan
kesalahannya kepada Allah swt dan kepada orang-orang yang mungkin telah
disakitinya yang tidak diselesaikan pertobatannya di dunia ini tetap harus akan
dipertanggungjawabkan dan diadili di Mahkamah Illahi kelak. Jadi, belum tentu
masuk surga. Masih banyak hal yang harus dipertanggungjawabkan.
Apabila Freddy Budiman dalam masa penahanan menunggu pelaksanaan
hukuman mati telah melakukan banyak pertobatan dengan upaya yang
sungguh-sungguh kepada Allah swt dan Allah swt pun telah mengampuninya,
gugurlah semua dosanya terhadap Allah swt. Ia bersih dari dosa terhadap Allah
swt. Akan tetapi, masih ada yang harus dipertanggungjawabkannya, yaitu dosa
terhadap manusia. Apabila selama dalam tahanan ia berupaya sungguh-sungguh
meminta maaf kepada orang-orang yang telah disakitinya atau dilukai hatinya dan
seluruh manusia yang telah disakitinya dapat memaafkannya, ia menjadi bersih
atas segala dosa terhadap manusia. Dengan demikian, kemungkinannya mendapatkan
tempat di surga baginya semakin terbuka lebar. Hal tersebut disebabkan Allah
swt telah mengampuninya dan manusia telah memaafkannya. Yang tersisa dari
dirinya hanyalah kebaikannya dan itu mempermudahnya untuk mendapat surga.
Persoalannya apakah dia telah bersungguh-sungguh telah
bertobat kepada Allah swt dan Allah swt pun telah mengampuninya?
Kita tidak tahu.
Apakah dia telah berupaya keras memohon maaf kepada
manusia dan manusia yang mungkin pernah disakitinya telah pula memaafkannya?
Kita juga tidak tahu.
Hal yang bisa dipastikan hanyalah dosa atas perbuatannya
menjadi pengedar Narkoba telah “terhapus” oleh vonis hakim dan pelaksanaan
hukuman mati yang telah diterimanya. Urusan itu sudah selesai di dunia ini dan
tidak menjadi beban baginya di akhirat.
Jadi, Freddy Budiman belum tentu masuk surga karena
hukuman mati itu.
Jelas ya?
Mendorong
Freddy Budiman Masuk Surga
Peluang bagi Freddy Budiman
untuk masuk surga masih sangat terbuka, tetapi upayanya untuk mendapatkan surga
sudah berakhir.
Bingung ya?
Dia sudah tidak dapat lagi bertobat dan melakukan
kebaikan. Satu-satunya yang dapat mendorongnya untuk masuk surga adalah
kita-kita ini yang masih hidup. Jika ingin dia masuk surga, caranya adalah keluarganya,
teman-temannya, karib kerabatnya, dan orang-orang yang mencintainya jangan
pernah bosan mendoakannya dan memohonkan ampun untuknya kepada Allah swt.
Semakin banyak dan semakin sering didoakan, peluang memasuki surga bagi Freddy
Budiman semakin besar.
Jangan bosan mendoakannya karena sama sekali tidak rugi
bahkan sangat menguntungkan. Hal itu disebabkan ketika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, insyaallah pada saat
yang sama ada seribu malaikat yang mendoakan kebaikan untuk kita.
Di mana ruginya?
Di samping itu, jika
kita memudahkan urusan orang lain, Allah swt pun akan memudahkan urusan kita.
Dengan mendoakan Freddy Budiman berarti pula memudahkan urusannya di alam yang
lain. Untuk itu, insyaallah, urusan
kita pun, baik di dunia maupun di akhirat, akan diberikan kemudahan dan
kelancaran oleh Allah swt.
Di mana ruginya?
Apanya yang salah?
Cukupkah hal itu mendorong Freddy Budiman masuk surga?
Belum!
Masih ada yang harus dilakukan, yaitu orang-orang yang mungkin
pernah disakiti Freddy Budiman harus memaafkannya. Apabila mereka masih belum
memaafkannya, urusannya masih belum selesai dan itu tetap harus
dipertanggungjawabkan di Pengadilan Akbar Milik Allah swt. Oleh sebab itu,
sudah menjadi tugas orang-orang yang mencintai Freddy Budiman untuk tidak letih
memohon maaf kepada siapa pun yang merasa pernah disakiti Freddy Budiman.
Jangan lagi menjadikan Freddy Budiman sebagai komoditas
politik dan ekonomi yang menjadi alas panggung bagi popularitas pribadi yang
teramat rendah. Freddy Budiman sudah mati. Kalau mencintainya, menghargainya,
dan simpatik terhadapnya, doakanlah dia dan rayulah orang-orang yang mungkin
pernah disakitinya untuk segera memaafkannya. Itu lebih baik dan lebih mulia.
Seorang pengedar Narkoba besar yang pernah menghebohkan
Indonesia insayaallah bisa menjadi
penghuni surga karena telah mempertanggungjawabkan kesalahannya dan atas
dorongan orang-orang yang mencintainya untuk terus mendoakannya dan
mengupayakannya agar bersih dari dosa terhadap Allah swt dan terhadap manusia. Di
samping itu, keluarga dan orang-orang yang mencintainya yang mengupayakan
Freddy Budiman agar diampuni Allah swt dan dimaafkan oleh manusia akan
mendapatkan pahala yang sangat besar dan sangat banyak pula karena telah mendoakan dan memudahkan orang lain. Itu artinya, mereka yang mencintainya pun
telah mendorong pula dirinya sendiri menjadi penghuni surga kelak. Insyaallah.
Itulah Islam.
Itulah indahnya Islam.
Iya, kan?
Jika segala yang saya tulis ini salah, itu berasal dari
kebodohan saya sendiri dan saya mohon maaf sebesar-besarnya. Jika segala yang saya
tulis ini benar, itu sesungguhnya berasal dari Allah swt.
No comments:
Post a Comment