oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Salah satu syarat terjadinya
interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi (Soerjono Soekanto
dalam Kun Maryati dan Juju Suryawati : 2013). Berikut dijelaskan tentang kontak
sosial.
Kata “kontak” berasal dari bahasa Latin, yaitu cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang berarti menyentuh. Kontak
berarti menyentuh bersama-sama. Kata sentuhan tidak selalu harus bersifat
fisik, bisa juga dengan cara nonfisik. Untuk melakukan kontak tidak selalu
harus terjadi sentuhan secara fisik, tetapi dapat pula melalui telepon, laptop,
media sosial, dan lain sebagainya.
Dilihat dari sifatnya kontak sosial dapat terbagi dua,
yaitu kontak sosial positif atau negatif dan
kontak sosial primer atau sekunder.
Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada
kebersamaan, persaudaraan, persatuan, kerja sama, gotong royong, tolong
menolong, dan lain sebagainya yang bersifat positif. Adapun kontak sosial negatif
adalah yang mengarah pada perselisihan,
pertengkaran, konflik, perkelahian, perang, atau hal-hal negatif lainnya.
Kontak sosial dapat bersifat primer atau
sekunder. Kontak sosial primer adalah kontak sosial yang berlangsung
secara tatap muka. Misalnya, antara anak dan orangtua, murid dengan guru, dosen
dan mahasiswa, penjual dan pembeli di pasar, serta polisi dan penjahat yang
ditangkap.
Kontak sosial sekunder adalah adalah kontak yang terjadi
dengan menggunakan perantara, misalnya, melalui telepon, media sosial, melalui
surat undangan atau surat pemberitahuan.
Demikian penjelasan tentang kontak sosial.
Sampurasun
Sumber
Pustaka
Irawan,
Hanif; Rahmawati, Farida; Febriyanto, Alfian; Muhammad Kusumantoro, Sri, Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1
Maryati,
Kun; Suryawati, Juju, 2013, Sosiologi:
Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial; untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013,
Penerbit Erlangga: Jakarta
No comments:
Post a Comment