Thursday 4 October 2012

Menghancurkan Islam Itu Mudah



oleh Tom Finaldin

Bandung, Putera Sang Surya

Ternyata, dari tahun ke tahun, sejak dulu sampai hari ini, teramat banyak orang yang membenci Islam. Segala cara dilakukan orang-orang untuk merendahkan Islam dan menghina Muhammad saw. Akan tetapi, sampai saat ini tidak ada yang pernah berhasil. Bahkan, semakin hari Islam semakin berkembang di muka Bumi ini. Upaya-upaya merendahkan Islam itu berarti telah sia-sia.

            Kalau ingin merendahkan dan menghancurkan Islam, saya kasih tahu caranya. Mudah kok. Asal bisa saja melakukannya. Daripada bikin fitnah, buat ulah, menimbulkan kematian dan kebencian, serta melakukan hal-hal yang tidak terpelajar, sebaiknya ikuti anjuran saya.

            Begini nih caranya. Perhatikan. Cara ini pasti berhasil asal bisa melakukannya.  Umat Islam meyakini bahwa Al Quran adalah firman Allah swt, isinya adalah kata-kata Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Di dalam Al Quran itu Allah swt menantang siapa pun untuk membuat satu ayat saja semisal Al Quran. Akan tetapi, Allah swt menegaskan bahwa siapa pun tidak akan bisa membuatnya. Nah, cara pertama untuk menghancurkan Islam adalah layani saja tantangan Allah swt. Bikin satu ayat saja yang sama dengan Al Quran, jangan banyak-banyak. Kalau bisa, berarti Islam sudah direndahkan dalam arti Al Quran dikalahkan.

            Itu cara yang pertama. Ada cara yang kedua. Perhatikan. Umat Islam meyakini bahwa Muhammad saw adalah nabi dan rasul yang terakhir. Keterangan tentang itu ditegaskan dalam Al Quran. Untuk merendahkannya, buktikan bahwa ada nabi terakhir lain selain Muhammad saw yang kualitasnya setara dengan Muhammad saw. Bahkan, kalau bisa, kualitasnya melebihi Muhammad saw. Itu lebih baik. Jika ada, otomatis Islam telah jatuh.

            Cukup dua cara yang saya sarankan untuk saat ini. Lain kali, saya kasih tahu lagi cara yang lain.

            Saya ulangi ya.

          Pertama, buat ayat yang semisal Al Quran, satu ayat saja. Kumpulkan para ahli bahasa dan ahli sastra sedunia, lakukan dengan baik. Akan tetapi, jangan nyontek dari Al Quran sendiri, sudah banyak yang melakukannya dan tak ada apa-apanya selain pikaseurieun, ‘lucu’. Dulu, zaman awal Islam sendiri ada yang tidak nyontek, mikir sendiri, tetapi bahasanya sangat kasar dan pikasieurieun, ‘lucu’ juga.

Kedua, cari nabi terakhir lain selain Muhammad saw yang kualitasnya minimal sama dengan Muhammad saw. Kalau ada, berarti Al Quran gugur kebenarannya. Islam pun rontok dan ditertawakan. Ada sih memang orang yang diakui nabi dan dirinya sendiri mengakui nabi, tetapi kualitasnya … duh … pikaseurieun, ‘lucu’.

            Kalau tidak bisa melakukan kedua cara itu, lakukan satu cara saja. Satu cara saja sudah lebih dari cukup.  Buat sampai berhasil.

            Jangan lagi memfitnah Islam dengan cara yang rendah dan memalukan, seperti, bikin karikatur, film, kasak-kusuk, fitnah, gosip, dan kelakuan-kelakuan lain yang sama sekali tidak intelek. Malu dong, apalagi kalian yang dikatakan orang-orang hidup di negara yang maju dan beradab. Kalau memang benar maju dan beradab, berperilakulah seperti orang kuliahan, jangan kayak pengutil kecil kampungan.

            Bagi Anda-anda yang membenci Islam, saya sarankan untuk melakukan apa yang saya anjurkan. Jika berhasil, saya, Tom Finaldin, A.Md., S.I.P., akan mengajak seluruh keluarga saya untuk keluar dari agama Islam dan akan menjadi Penghina Islam Sejati. Kemudian, saya akan menyembah apa yang kalian sembah, meyakini apa yang kalian yakini, dan memuja kitab-kitab suci agama kalian. Itu janji saya dan saya tidak segan berdarah-darah untuk menghina Islam.

Itu kalau kalian berhasil. Kalau kalian tidak berhasil, saya tidak akan menghina agama kalian karena Allah swt melarang saya dan umat Islam seluruhnya untuk menghina agama lain. Kalau tidak berhasil, saya sarankan kalian untuk menjadi muslim dan bersama-sama dengan saya beserta kaum muslimin seluruhnya menjadi “rahmat bagi semesta alam” sesuai dan sebatas kapasitas masing-masing yang telah dianugerahkan Allah swt.

Saya tunggu!

I’m waitting for you!

Demi Allah swt.


No comments:

Post a Comment