Wednesday, 27 May 2015

Perlunya Peningkatan Kekuatan Militer


oleh Tom Finaldin
 

Bandung, Putera Sang Surya

Kita, bangsa Indonesia sudah cukup bangga dengan kekuatan militer Indonesia sekarang. Kita tidak lagi dilecehkan oleh negara-negara terdekat kita. Minimal kita sudah memiliki kekuatan angkatan bersenjata yang dianggap mampu melindungi wilayah Negara Indonesia. Meskipun kadang-kadang kecolongan, tetapi kita mampu menghalau, menghardik, bahkan menghukum siapa pun yang melanggar kedaulatan Negara Indonesia.

            Miiter Indonesia tampaknya merupakan cerminan pula dari jiwa bangsa Indonesia. Maksudnya, kekuatan militer Indonesia cenderung untuk defensif tidak ofensif. Militer Indonesia lebih berfokus pada pertahanan diri, bukan dirancang untuk menyerang dan menaklukkan negara lain. Memang begitulah jiwa bangsa Indonesia yang cinta damai dan tidak ingin ada huru-hara. 

Kita bisa tanya hati kita masing-masing sebagai bangsa Indonesia, “Adakah keinginan untuk menguasai bangsa lain? Adakah keinginan untuk menjajah negara lain?”

Jawabannya pasti, “Tidak!”

Iya kan?

Perasaan untuk tidak melukai dan merugikan orang lain atau negara lain itu adalah anugerah terindah dari Allah swt. Kita tidak perlu semedi, meditasi, ataupun mengadakan kelas khusus agar “berhenti” dari keinginan membuat kerusuhan kepada bangsa lain. Dengan demikian, hidup kita relatif lebih tenang dan lebih santun.

Berbeda dengan banyak negara lain yang mempersiapkan diri untuk menguasai wilayah negara lain. Mereka meningkatkan kekuatan militernya karena “takut” diserang dan memang ingin menguasai negara lain. Jiwa mereka memang begitu dari dulu selalu diliputi ketakutan dan keinginan untuk berkuasa. Akibatnya, mereka sering sekali gelisah dan kerap merancang berbagai rencana untuk menaklukan bangsa lain, baik dengan cara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Kita bisa lihat sejarah mencatat itu dan tidak pernah dilupakan bagaimana mereka melakukan penjajahan terhadap negeri lain dan mereka sendiri berperang dengan sesama mereka.

Mereka harus banyak berlatih mengendalikan pikiran, memenej hati, dan merapikan tingkah laku. Oleh sebab itu, mereka harus keluar banyak uang agar mampu “berhenti” dari bersaing dan menginginkan menguasai orang lain. Itu juga kalau mereka mau.


Pentingnya Peningkatan Militer Indonesia
Meskipun sudah cukup bangga dengan kekuatan militer saat ini, kita, bangsa Indonesia tidak boleh merasa hanya cukup dengan itu. Memang jiwa kita jiwa defensif, tetapi sekali waktu pasti akan diperlukan tindakan-tindakan ofensif. Hal itu tidak bisa dipungkiri selalu terjadi dalam hidup kita. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sangat bijaksana menghadapi orang yang selalu menyerang, menghina, bahkan memfitnah kita, tetapi jika orang itu tidak juga berhenti dari merugikan diri kita, sekali-sekali memang diperlukan upaya keras secara fisik, misalnya, menggampar atau memukul orang itu agar sadar dari keburukannya. Nah, dalam dunia modern seperti ini, kita tidak bisa memungkiri adanya kemungkinan negara lain atau bangsa lain melakukan keburukan kepada Negara Indonesia dari tempatnya sendiri tanpa mengerahkan kekuatan militer ke wilayah Indonesia. Mereka bisa merampok, mencuri, melakukan penghinaan, fitnah, mengacaukan ekonomi, melakukan pelecehan terhadap WNI, atau menyadap rahasia Negara Indonesia sehingga membuat keburukan terhadap kita.

            Bukankah kita pernah disadap oleh tetangga kita?

            Bukankah krisis moneter yang kita alami pada 1998 juga tidak lepas dari perilaku buruk mereka yang membuat ekonomi kita carut marut?

            Beruntung dengan upaya diplomasi dan ekonomi kita bisa menyadarkan mereka. Akan tetapi, siapa yang bisa menjamin bahwa negara-negara lain tidak akan melakukan upaya serupa, lalu tetap angkuh dengan perilakunya itu?

            Mau tidak mau kita harus show bahwa kita bisa melumatkan mereka. Bahkan, bukan hanya show,  sekali-kali perlu kita mengirim ledakan peluru ke arah mereka dengan maksud agar mereka berhenti dari melakukan keburukan itu.

            Dengan demikian, kita tidak boleh berpuas diri dengan hanya kekuatan militer saat ini. Kita harus terus memperkuat diri, baik dari segi Alutsista maupun keterampilan individu prajurit. Hal yang sangat penting untuk tetap dipelihara adalah jiwa nasionalisme dan semangat rakyat yang harus selalu mencintai negerinya dan tetap seia-sekata dalam mengarungi hidup.

Di samping untuk melindungi harta dan martabat bangsa, peningkatan militer pun mutlak diperlukan untuk menciptakan perdamaian dunia. Para pendiri bangsa Indonesia sudah mengamanatkan bahwa Indonesia selama-lamanya harus membenci penjajahan, baik penjajahan yang dilakukan negara terhadap negara, maupun negara terhadap rakyatnya, apa pun alasannya. Leluhur kita mewariskan jalan agar kita selalu menggunakan politik luar negeri yang “Bebas dan Aktif”. Bebas dari pengaruh dan tekanan siapa pun dan aktif menciptakan perdamaian dunia. 

Bagaimana mungkin kita akan terbebas dari tekanan orang lain dan aktif menciptakan perdamaian jika kita dalam keadaan lemah atau hanya mampu membela diri?

Mungkin kita bisa terbebas dari tekanan orang lain karena mampu membela diri, tetapi akan selalu kesulitan memaksa orang lain agar bisa bersikap lebih baik untuk tidak melakukan keburukan di muka Bumi ini. Misalnya, jika kita memiliki kekuatan militer yang sangat hebat, kita akan lebih mudah membela bangsa yang lemah dan komunitas yang terzalimi agar negara-negara yang bertanggung jawab terhadap hal itu dapat lebih cepat melakukan perbaikan-perbaikan.

Peningkatan kualitas militer sangatlah mutlak diperlukan untuk melindungi bangsa dan negara serta diperhitungkan ketika Indonesia benar-benar “aktif” dalam “memaksa” dunia agar selalu berada dalam perdamaian.

No comments:

Post a Comment