Sunday, 31 May 2015

Bismillaahirrahmaanirrahiim



oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya

Bismillaahirrahmaanirrahiim, ‘Dengan menyebut nama Allah swt yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang’.

            Kalimat itu adalah kalimat yang paling sering diucapkan oleh Muhammad Rasulullah saw.  Umatnya pun harus mengucapkannya sesering mungkin dalam hidup ini. Setiap kita akan melakukan sesuatu, apa pun itu, hendaklan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim. Kalimat itu merupakan permohonan agar Allah swt memberikan kekuatan dan pertolongan kepada kita untuk menyelesaikan hal-hal yang kita kerjakan dengan hasil yang baik, bermanfaat, lancar, serta menghasilkan sesuatu yang positif. Di samping itu, kalimat itu pun membuat kita akan membatasi diri secara otomatis untuk melakukan hal-hal yang positif saja, tidak melenceng melakukan hal-hal yang negatif. Sangatlah aneh jika seseorang minum minuman keras mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim terlebih dahulu atau hendak mencuri dengan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim. Sangat tidak normal jika seseorang ingin berbohong ataupun memfitnah orang lain dengan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim.

            Kalimat ini harus sering diucapkan pun agar kaum muslimin, seluruh manusia, jin, dan makhluk di seluruh dunia ini mengenal Allah swt pertama kali sebagai Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Seluruh makhluk harus dan wajib menyadari bahwa Allah swt itu adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

            Predikat dan gelar Allah swt itu pula yang harus selalu diyakini dan disebarkan oleh kaum muslimin di dunia ini. Kaum muslimin harus meyakini dan memberitakan kepada seluruh dunia, mulai keluarga terdekat sampai manusia terjauh bahwa Allah swt itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Hal itu akan mendorong manusia mendekat kepada Allah swt karena Allah swt itu sesungguhnya Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

            Dengan demikian, yang harus ditumbuhkan dalam diri setiap muslim adalah perwujudan dari Allah swt yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Artinya, setiap orang Islam harus melatih dirinya menjadi seorang yang pengasih dan penyayang kepada dirinya dan lingkungannya. Rasa kasih sayang inilah yang harus ditumbuhkan, harus selalu dijaga, dan ditebarkan di mana pun kita berada.

            Memang Allah swt adalah juga Maha Adil, Maha Kuasa, Maha Kuat, Maha Perkasa, Maha Menentukan, Maha Pembalas, Maha Keras, Maha Agung, dan lain sebagainya, tetapi Allah swt dan Muhammad saw “mendorong” kita untuk lebih sering mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim, ‘dengan menyebut nama Allah swt yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang’. Allah swt dan Rasul-Nya tidak terlalu menganjurkan mengucapkan kalimat ‘dengan menyebut nama Allah swt yang Maha Kuat dan Maha Perkasa’ atau ‘Maha Adil dan Maha Pemaksa’ atau ‘Maha Keras Siksa dan Maha Pembalas bagi Orang Kafir’. Hal itu disebabkan Allah swt ingin diperkenalkan sebagai Maha Pengasih dan Maha Penyayang terlebih dahulu dan umat Islam diharapkan Allah swt sebagai pribadi-pribadi yang pengasih dan penyayang sebagai perwujudan dari diri-Nya.

            Sangatlah tidak elok jika kaum muslimin terlebih dahulu memperkenalkan Allah swt sebagai Maha Penyiksa, Maha Pembalas, Maha Penghukum, Maha Penolong Mujahidin, Maha Penghancur, Maha Keras Siksa, Maha Berkehendak, dan lain sebagainya yang mengarah pada penghukuman, penghancuran, kematian, kekerasan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Sangatlah kurang bagus jika memperkenalkan Allah swt sebagai ‘Zat Mahakuat’ dan ‘Maha Penyiksa’ sebelum kita memperkenalkan Allah swt sebagai Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

            Memang benar dalam situasi khusus kita harus tampil mewujudkan diri sebagai penghancur, pembalas, penghukum, atau penyiksa sebagai kepanjangan tangan Allah swt di muka Bumi ini untuk menghentikan berbagai keburukan dan kejahatan orang-orang sesat dan durhaka, tetapi terlebih dahulu kita harus tampil sebagai pribadi-pribadi yang penuh kasih sayang, baik terhadap diri maupun lingkungan di sekitar kita. Itulah yang diinginkan Allah swt dari dianjurkannya kita untuk sesering mungkin mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim.

            Dengan terlebih dahulu menampilkan diri sebagai manusia pengasih dan penyayang serta menebarkan kasih sayang di muka Bumi, maka kita sudah berperan sangat positif dalam menciptakan perdamaian dunia. Bayangkan jika kaum muslim yang saat ini mencapai sekitar 1,6 miliar sama-sama berpribadi pengasih dan penyayang serta menebarkan kasih sayang, maka ada 1,6 miliar lingkungan yang terwarnai oleh kasih sayang.

            Bukankah itu artinya meliputi seluruh dunia?

            Bukankah terasa indah jika Bumi ini diliputi oleh gelombang kasih sayang?

            Benar dalam situasi tertentu kita harus tampil sebagai penghancur dan pembawa keadilan, sebagaimana yang diperintahkan Allah swt, tetapi tidaklah boleh dilupakan yang pertama dan yang paling sering harus ditampilkan oleh setiap muslim adalah jiwa-jiwa yang penuh kasih sayang.

            Dengan pribadi penuh kasih dan sayang kita akan lebih mudah memperkenalkan Allah swt sebagai Maha Pencipta, Maha Pengatur, Maha Berkuasa, Maha Adil, Maha Penghukum, Maha Penyiksa, dan lain sebagainya. Hal itu pun akan mempermudah orang-orang nonmuslim untuk menjadi muslim dan akan lebih kuat menanamkan keimanan terhadap orang-orang yang sudah menjadi muslim. Dengan demikian, akan ada banyak pahala yang kita terima dari Allah swt, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Insyaallah.

No comments:

Post a Comment