oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Bagi saya, Aiptu Sofyan
adalah syahid pada peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan teroris di Mapolsek
Astana Anyar, Kota Bandung. Dia pergi dari rumahnya meninggalkan keluarganya
untuk bekerja. Dia bertugas menjaga keamanan kondisi di wilayah hukum Astana
Anyar agar masyarakat dapat tenang menjalankan aktivitas hariannya. Masyarakat
bisa nyaman bekerja, sekolah, kuliah, bisnis, atau melakukan hal-hal yang harus
diselesaikan. Orang-orang mungkin tidak merasakannya, tetapi begitulah
kewajiban polisi.
Pada pagi Rabu, 7 Desember 2022, Sofyan menjaga
teman-temannya yang sedang apel pagi. Tiba-tiba seseorang memaksa masuk ke Mapolsek,
Sofyan menghadangnya. Orang itu mengacungkan senjata. Ketika Sofyan
mendorongnya, … bum …! Bom pun meledak. Beberapa orang terluka, Sofyan pun
gugur syahid. Dia telah menyelamatkan nyawa banyak orang. Berbeda dengan
teroris yang berusaha menghilangkan nyawa banyak orang.
Ustadz Suparman Abdul Karim mengatakan, “Nabi Muhammad
saw pernah bersabda, ‘Seburuk-buruknya kematian adalah kematian seorang
teroris. Sebaik-baiknya kematian adalah kematian orang yang memerangi teroris
(khawarij)’.”
Begitu kira-kira yang disampaikan Ustadz Suparman. Dia
pun sambil sedih mendoakan Aiptu Sofyan.
Foto Aiptu Sofyan saya dapatkan dari suara com.
Aiptu Sofyan (Foto: suara.com) |
Aiptu Sofyan orang baik dan bertugas dengan baik. Dia
layak mendapatkan syahid dan surga Allah swt. Berdoalah untuknya sesuai dengan
keyakinan masing-masing. Kalau tidak mampu merangkai kata doa untuknya, bacalah
surat Al Fatihah. Kalaupun Al Fatihah dirasakan terlalu panjang, cukup ucapkan
satu kalimat ‘Ya Allah, ampuni dia’.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment