oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Bisa mengeja judul itu?
Susah?
Tahu
artinya?
Para pendukung pengganti Jokowi pada 2024 sudah sangat
sibuk sejak bertahun-tahun lalu. Mereka berupaya menjadikan jagoannya sangat terkenal
dan dianggap pantas untuk menggantikan Jokowi. Ada yang berupaya dengan cara
merendahkan Jokowi dan membuat dongeng bahwa jagoannya bisa lebih hebat
dibandingkan Jokowi. Adapula yang berupaya dengan cara bahwa jagoannya akan berkomitmen
untuk meneruskan program-program Jokowi. Ada juga yang berkicau bahwa Jokowi
itu sia-sia dan semua programnya tidak berguna sehingga jagoannya akan
mengganti semua program Jokowi dengan program dirinya. Pokoknya, rupa-rupa
warnanya deh mereka. Seru.
Bahkan, ada yang mengganggap bahwa presiden pengganti
Jokowi sudah ada atau paling tidak calon-calon presiden Indonesia itu dianggap
sudah mengerucut dan hanya orang-orang itulah yang layak untuk menjadi calon
presiden. Mereka yang disebut-sebut itu adalah Ganjar Pranowo, Prabowo
Subianto, dan Anies Baswedan. Para pendukung sudah menganggap tak akan ada
orang lain yang bisa, kecuali mereka bertiga. Seolah-olah Pilpres adalah esok
hari, calonnya hanya yang tiga orang itu. Lucu mereka itu.
Sesungguhnya, sampai saat saya menulis ini, tidak ada calon
presiden (Capres) RI itu.
Memangnya, siapa yang sudah jadi calon presiden sekarang?
Tidak ada!
Seseorang sudah menjadi Capres itu jika sudah daftar ke
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan KPU sudah menyatakannya sah bahwa seseorang itu
menjadi Capres.
Sekarang pendaftarannya juga belum dibuka, mana bisa
disebut Capres?
Mirip seseorang disebut mahasiswa itu jika sudah
mendaftar dan memiliki nomor induk mahasiswa. Kalau belum daftar dan belum
punya, ya bukan mahasiswa. Kalau belum daftar dan disahkan KPU, ya bukan
Capres.
Jangankan Capres, jadi Bacapres saja belum. Bacapres itu
“bakal calon presiden”. Seseorang sudah sah dianggap sebagai Bacapres apabila
sudah mendapatkan dukungan suara minimalnya 20% dari partai-partai.
Sekarang, siapa yang sudah mendapatkan 20% dukungan dari
partai-partai?
Tidak ada!
Para pendukung itu sudah geer duluan serta terjebak
ilusi, halusinasi, dan lamunannya sendiri. Jangankan Capres, Bacapres saja
belum.
Jadi, orang-orang yang disebut calon presiden itu apa
sebetulnya?
Bolehlah kita sebut mereka sebagai “Bapejabacapres”. Susah-susah deh ngomongnya atau membacanya.
Artinya, “Baru Pengen Dijadikan Bakal
Calon Presiden”.
Dari mana istilah
itu?
Istilah itu dari saya barusan, ngarang sendiri. Bebas
saja ngarang mah, hak semua orang.
Bapejabacapres itu banyak. Ada Ganjar Pranowo, Prabowo
Subianto, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Puan Maharani, AHY, Ahmad Heryawan,
Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Rizal Ramli, Rocky Gerung, Eyang Subur,
Jajang Bubur, dan siapa saja yang pengen jadi presiden. Semua equal, sama, dan
setara. Mereka adalah Bapejabacapres.
Kalau sudah dapat dukungan 20%, sah jadi Bacapres. Kalau sudah
daftar ke KPU dan disahkan KPU, sah jadi Capres. Kalau sudah dipilih dan
dihitung KPU, lalu suaranya menjadi terbanyak, sah menjadi Presiden Republik
Indonesia.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment