Friday, 13 January 2023

Bapejabacapres

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Bisa mengeja judul itu?

Susah?

Tahu artinya?

            Para pendukung pengganti Jokowi pada 2024 sudah sangat sibuk sejak bertahun-tahun lalu. Mereka berupaya menjadikan jagoannya sangat terkenal dan dianggap pantas untuk menggantikan Jokowi. Ada yang berupaya dengan cara merendahkan Jokowi dan membuat dongeng bahwa jagoannya bisa lebih hebat dibandingkan Jokowi. Adapula yang berupaya dengan cara bahwa jagoannya akan berkomitmen untuk meneruskan program-program Jokowi. Ada juga yang berkicau bahwa Jokowi itu sia-sia dan semua programnya tidak berguna sehingga jagoannya akan mengganti semua program Jokowi dengan program dirinya. Pokoknya, rupa-rupa warnanya deh mereka. Seru.

            Bahkan, ada yang mengganggap bahwa presiden pengganti Jokowi sudah ada atau paling tidak calon-calon presiden Indonesia itu dianggap sudah mengerucut dan hanya orang-orang itulah yang layak untuk menjadi calon presiden. Mereka yang disebut-sebut itu adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Para pendukung sudah menganggap tak akan ada orang lain yang bisa, kecuali mereka bertiga. Seolah-olah Pilpres adalah esok hari, calonnya hanya yang tiga orang itu. Lucu mereka itu.

            Sesungguhnya, sampai saat saya menulis ini, tidak ada calon presiden (Capres) RI itu.

            Memangnya, siapa yang sudah jadi calon presiden sekarang?

            Tidak ada!

            Seseorang sudah menjadi Capres itu jika sudah daftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan KPU sudah menyatakannya sah bahwa seseorang itu menjadi Capres.

            Sekarang pendaftarannya juga belum dibuka, mana bisa disebut Capres?

            Mirip seseorang disebut mahasiswa itu jika sudah mendaftar dan memiliki nomor induk mahasiswa. Kalau belum daftar dan belum punya, ya bukan mahasiswa. Kalau belum daftar dan disahkan KPU, ya bukan Capres.

            Jangankan Capres, jadi Bacapres saja belum. Bacapres itu “bakal calon presiden”. Seseorang sudah sah dianggap sebagai Bacapres apabila sudah mendapatkan dukungan suara minimalnya 20% dari partai-partai.

            Sekarang, siapa yang sudah mendapatkan 20% dukungan dari partai-partai?

            Tidak ada!

            Para pendukung itu sudah geer duluan serta terjebak ilusi, halusinasi, dan lamunannya sendiri. Jangankan Capres, Bacapres saja belum.

            Jadi, orang-orang yang disebut calon presiden itu apa sebetulnya?

            Bolehlah kita sebut mereka sebagai “Bapejabacapres”. Susah-susah deh ngomongnya atau membacanya. Artinya, “Baru Pengen Dijadikan Bakal Calon Presiden”.

            Dari mana istilah itu?

            Istilah itu dari saya barusan, ngarang sendiri. Bebas saja ngarang mah, hak semua orang.

            Bapejabacapres itu banyak. Ada Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Puan Maharani, AHY, Ahmad Heryawan, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Rizal Ramli, Rocky Gerung, Eyang Subur, Jajang Bubur, dan siapa saja yang pengen jadi presiden. Semua equal, sama, dan setara. Mereka adalah Bapejabacapres.

            Kalau sudah dapat dukungan 20%, sah jadi Bacapres. Kalau sudah daftar ke KPU dan disahkan KPU, sah jadi Capres. Kalau sudah dipilih dan dihitung KPU, lalu suaranya menjadi terbanyak, sah menjadi Presiden Republik Indonesia.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment