oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Mereka memang orang-orang
aneh. Iri dan takut sama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, tetapi yang
dijelek-jelekkan masjid. Seperti hilang akal mereka.
Mereka bilang Masjid Raya Al Jabbar banyak mudharat-nya. Salah
satunya adalah menimbulkan kemacetan. Untuk jalur tranportasi, tidak dipikirkan
sebelumnya. Akibatnya, merugikan masyarakat. Rakyat mengeluh. Mereka
memanfaatkan kemalasan membaca masyarakat Indonesia yang mudah percaya
provokasi tanpa memeriksanya lebih dahulu.
Memang benar sangat banyak masyarakat yang ingin datang
ke Masjid Raya Al Jabbar Provinsi Jawa Barat. Bukan hanya warga Bandung Raya
dan Jawa Barat yang ingin berkunjung, melainkan pula dari seluruh provinsi dan
pulau di Indonesia, seperti, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi,
Kalimantan, serta wilayah-wilayah lainnya. Bahkan, dari luar negeri, seperti,
Malaysia dan Brunei pun berbondong-bondong ingin ke Masjid Raya Al Jabbar
karena masjid seperti itu hanya satu-satunya di dunia ini dengan segala
kemodernannya. Foto Masjid Raya Al Jabbar saya dapatkan dari Tirto ID.
Masjid Raya Al Jabbar Provinsi Jawa Barat (Foto Tirto.ID) |
Runtunan manusia yang datang itu jelas menimbulkan
kemacetan dan itu sudah diperhitungkan sebelumnya. Ridwan Kamil sudah
menyiapkan jalur untuk kendaraan roda empat atau lebih adalah menggunakan Pintu
Tol 149 Gedebage agar tidak menimbulkan kemacetan. Akan tetapi, sayangnya,
jalan tol yang menuju pintu tol 149 itu amblas sehingga tidak aman untuk
dilewati. Oleh sebab itu, Kementerian PUPR melarang rakyat untuk melalui jalan
itu. Akibatnya, rakyat yang sangat ingin ke Masjid Raya Al Jabbar terpaksa
harus menggunakan Jln. Cimencrang yang sudah pasti menimbulkan kemacetan. Foto Pintu
Tol 149 Gedebage yang ditutup saya dapatkan dari Media Tata Ruang.
Pintu Tol 149 ditutup Kementerian PUPR (Foto: Media Tata Ruang) |
Sampai Januari 2023 ini, jalan tol menuju pintu 149
Gedebage ini masih diaudit. Proses ini memang diperlukan agar betul-betul aman
untuk dilalui. Jadi, kemacetan bukanlah disebabkan tidak adanya persiapan oleh
Provinsi Jawa Barat, melainkan ditutupnya pintu tol 149 oleh kementerian PUPR.
Paham, Bro?
Kudu paham atuh, masa hal sepele saja tidak paham.
Hal ini sudah dijelaskan oleh Ridwan Kamil sendiri sejak
awal sebenarnya. Akan tetapi, kemacetan akibat kebijakan kementerian PUPR ini
dijadikan alat untuk menjelek-jelekkan Masjid Raya Al Jabbar dan Ridwan Kamil.
Kacau mereka mah. Orang Indonesia yang kurang periksa pun ikut-ikutan
menyalahkan Ridwan Kamil. Makanya, kalau dapat informasi itu harus diperiksa
dulu dengan baik, jangan langsung percaya. Bisa berakibat dosa lho.
Meskipun demikian, meskipun bukan salah dirinya, Ridwan
Kamil meminta maaf dan menginformasikan bahwa memang sedang berencana membangun
jalan akses melalui samping Polda Jawa Barat agar bisa langsung masuk pula dari
Bypass Soekarno-Hatta hingga ke halaman Masjid Raya Al Jabbar. Dengan demikian,
jalur masuknya bertambah, bisa menggunakan tol jika sudah aman dilalui, bisa
pula melalui Jln. Soekarno-Hatta yang jauh lebih lebar dibandingkan jalan biasa
itu. Foto Ridwan Kamil bersama anaknya saya dapatkan dari Pikiran Rakyat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Pikiran Rakyat) |
Begitu, Bro.
Kalem, Pilpres masih lama. Jangan suka menjelek-jelekkan
orang apalagi fitnah hanya karena takut jagoannya kalah dalam pemilihan. Biasa
saja. Ada takdir Allah swt untuk hal itu.
Hayu ah.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment