Monday, 23 January 2023

Orang Miskin di Samping Kemegahan Masjid Raya Al Jabbar

 

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Mari kita tertawakan para penakut yang iri terhadap Masjid Raya Al Jabbar Provinsi Jawa Barat. Mereka tampaknya tidak bisa tidur dan terus mencari cara untuk merendahkan Masjid Raya Al Jabbar dan terutama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil. Mereka itu sudah punya jagoan dan merancang situasi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kehadiran Masjid Raya Al Jabbar yang dikomandoi Kang Emil mengejutkan mereka. Intinya, mereka ketakutan perhatian rakyat jadi tertuju kepada Kang Emil dan kemajuan Provinsi Jawa Barat. Hal itu bisa membuat jagoan mereka tersingkir sebelum waktunya.

            Seharusnya, mereka tidak usah Baper seperti itu. Kang Emil sendiri tenang kok menghadapi Pilpres 2024.


Ridwan Kamil dan istri, Atalia Praratya (Foto: Orami)


“Saya ini masih punya hak politik untuk menjadi Gubernur Jawa Barat periode berikutnya. Akan tetapi, kalaulah pintu takdir terbuka untuk saya di tingkat nasional, I will do the best (saya akan melakukan yang terbaik),” begitu kata Kang Emil.

            Tidak perlu Baper. Semua ada takdirnya, kalem aja, Bro. Jangan bikin hoax, fitnah, dan ketololan.

            Meskipun demikian, mereka layak untuk takut dan tidak bisa tidur karena sekarang Kang Emil sudah menjadi Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Di samping itu, dia pun menjadi pejabat Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar. Itu adalah jabatan-jabatan penting yang sudah pasti didukung penuh Golkar dan perintah Kang Emil untuk memenangkan Golkar pasti dipatuhi Partai Golkar. Itu memang menakutkan bagi orang-orang yang iri dan penakut.


Masjid Raya Al Jabbar (Foto: TripZilla Indonesia)

            Saking takutnya, mereka bikin postingan-postingan sangat bodoh. Saya yakin mereka yang bikin postingan itu bukan orang Bandung ataupun orang Jawa Barat. Orang Jawa Barat tidak akan sebodoh itu bikin postingan. Mereka bikin postingan, tulisan atau tayangan video dengan judul “IRONI JAWA BARAT, WARGA MISKIN DI SAMPING MASJID MEGAH”.

            Jelas kan judulnya?

            Bagi yang bikin postingan dengan judul itu, silakan balas lagi saya. Saya akan sangat senang menertawakannya.

            Dalam postingan itu mereka mengatakan sangat ironis di samping Masjid Raya Al Jabbar yang megah seharga 1,2 triliun itu ada rumah reyot yang dihuni sepasang suami-istri renta. Rumah reyot itu adalah milik Nani Suharti yang berusia 67 tahun bersama suaminya Edi Mulyono yang berusia 63 tahun yang juga mengidap parkinson. Mereka adalah warga Kampung Ciwaru, Bojong Mekar, Bandung Barat.

            Kelihatan tidak bodohnya penulis atau narator postingan itu?

            Mereka bilang orang miskin itu ada di samping Masjid Raya Al Jabbar, tetapi orang yang dicontohkan itu rumahnya terletak di Bandung Barat.  Masjid Raya Al Jabbar itu ada di Kota Bandung, bukan di Bandung Barat. Tidak mungkin mereka itu ada di samping Masjid Raya Al Jabbar karena berbeda kota, berbeda kabupaten. Kota Bandung dan Bandung Barat itu jauh letaknya. Masih dekat rumah orangtua saya di Margahayu Raya dengan Masjid Raya Al Jabbar. Saya masih bisa lari pagi atau jalan kaki dari rumah orangtua saya ke Masjid Raya Al Jabbar.

            Beneran ngaco orang-orang itu. Mereka tidak bisa membedakan antara Bandung Raya, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Bandung Timur. Mereka pikir karena namanya sama, Bandung, tempatnya di situ-situ juga. Bodoh mereka.

            Meskipun demikian, pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bupati Bandung Barat, atau Kepala Desa Bojong Mekar dapat mengecek nama orang miskin yang saya tulis itu. Kalau ada, memang harus segera mendapatkan penanganan. Kalau tidak ada dan mungkin juga memang bohong, itu sudah jelas para penakut itu adalah para penyinyir murahan yang dirinya dan teman-temannya tidak perlu lagi dipercayai 100%. Pendusta bodoh mereka. Bisa saja foto orang miskin itu bukan di Jawa Barat, melainkan bisa diambil dari Jawa Tengah atau Jawa Timur. Saya sengaja tidak posting foto kemiskinan itu, kasihan suami-istri renta itu. Hati-hati para pembohong selalu begitu kelakuannya.

            Saya hanya mengupload foto Kang Emil beserta istrinya, Atalia Praratya dari Orami serta Foto Masjid Raya Al Jabbar dari TripZilla Indonesia.

            Soal kemiskinan menurut Kang Emil pada tahun 2018 ketika awal menjabat sebagai gubernur, di Jawa Barat itu ada 1.000 desa miskin, sekarang pada 2022 sudah 0 desa miskin. Tak ada lagi desa miskin di Jawa Barat. Kalau ada yang merasa masih miskin, bisa hubungi kepala desanya masing-masing supaya diteruskan kepada bupati agar ditindaklanjuti oleh Kang Emil. Banyak kok jaring pengaman sosial yang ada di Jawa Barat ini.

            Menurut saya, Kang Emil sudah bekerja keras meskipun sering mendapatkan perlakuan tidak adil dari pemerintah pusat. Uangnya sedikit, tetapi mampu menghilangkan desa miskin. Saya kasih contoh perlakuan tidak adil yang diterima Kang Emil dan Provinsi Jawa Barat. Mari kita bandingkan dengan DKI Jakarta. Jawa Barat itu rakyatnya berjumlah 50 juta jiwa, sedangkan Jakarta jumlahnya 10 juta jiwa. Akan tetapi, Jawa Barat hanya diberi uang 30 triliun, sedangkan Jakarta diberi uang 80 triliun.

            Tidak adil bukan?

            Seharusnya, Jawa Barat diberi uang lebih besar dibandingkan Jakarta. Akan tetapi, kenyataannya sebaliknya. Hal ini ibarat Jawa Barat itu adalah sebuah keluarga yang harus menghidupi 5 anak dengan gaji Rp3 juta per bulan, sedangkan DKI Jakarta adalah sebuah keluarga yang hanya menghidupi 1 anak dengan gaji Rp8 juta per bulan. Pasti atuh lebih makmur Jakarta.

            Jadi, kalaiu masih ada yang merasa susah, pemerintah pusat juga sih yang kurang adil terhadap Provinsi Jawa Barat.

            Jangan percaya pendusta, penyebar hoax, dan penyinyir dari grup mana pun mereka datangnya.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment