oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Awalnya, saya kesal jika
membaca tulisan mereka atau tayangan video yang mereka buat. Akan tetapi,
sekarang mah jadi pengen tertawa terus setiap melihat hasil karya mereka yang
berantakan nggak jelas itu. Akibat iri dan ketakutan, mereka jadi semakin stress,
tidak karu-karuan, dan jadi bodoh. Saya tidak tahu apakah mereka itu mendadak
bodoh atau sudah sejak awal dari dulu juga bodoh.
Ayah saya dulu sering berkata kepada saya, “Kalau bodoh
itu, wajar, tidak apa-apa, tetapi harus diobati dengan belajar.”
Bodoh itu nggak apa-apa karena bisa diperbaiki dengan
belajar. Oleh sebab itu, saya pun sekarang selalu berbicara kepada murid-murid
saya, baik yang di tingkat aliyah ataupun di perguruan tinggi, mirip seperti
yang dulu diajarkan ayah saya.
“Salah itu tidak apa-apa, wajar karena dengan melakukan
kesalahan, kalian akan memahami kebenaran,” begitu yang saya bilang.
Kata orang-orang bodoh akibat iri dan ketakutan terhadap
Masjid Raya Al Jabbar, Provinsi Jawa Barat akan menjadi seperti Somalia atau
Afghanistan. Dalam pandangan mereka, Somalia dan Afghanistan miskin karena mementingkan
agama Islam yang sangat kuat. Kedua negara itu rusak karena mementingkan simbol-simbol
agama. Hal itu pun sama dengan Provinsi Jawa Barat yang mementingkan simbol agama
berupa Masjid Al Jabbar. Begitu kata mereka.
Rakyat Somalia kelaparan antri makanan (Foto: BBC) |
Anak-anak perempuan Afghanistan yang menderita. Di antara mereka ada yang dijual orangtuanya karena tidak punya uang (Foto: Dunia Tempo.co) |
Kebodohan pandangan mereka itu bisa dilihat ada dalam
beberapa dimensi. Dari segi politik, mereka salah parah. Cara menganalisisnya
parah berantakan. Mereka membandingkan dengan cara tidak “aple to aple”, ‘buah apel dengan buah apel’. Kalau mau
membandingkan buah apel, ya harus dengan buah apel lagi, jangan dengan buah
nanas. Itu salah dan tidak nyambung. Kalau mau membandingkan celana dalam, ya
harus dengan celana dalam lagi, jangan dengan bra. Kan tidak bisa pas jika
membandingkan bentuk segitiga celana dalam dengan bra yang punya tali ke pundak
dan punggung. Tempat penggunaannya beda, fungsinya juga berbeda. Tidak juga pas
jika membandingkan komputer dengan mall.
Keramaian Masjid Raya Al Jabbar Provinsi Jawa Barat (Foto: Merdeka) |
Mereka membandingkan antara Jawa Barat dengan Somalia dan
Afghanistan. Itu salah besar, bodoh parah. Somalia itu adalah negara,
Afghanistan juga adalah negara. Kedua negara itu memiliki kedaulatan penuh
untuk mengatur dirinya dan berhubungan penuh dengan negara-negara di luar
dirinya. Adapun Jawa Barat adalah provinsi yang berada di bawah kendali Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jawa Barat itu tidak memegang kendali penuh
karena berada dalam kekuasaan NKRI. Jawa Barat tidak memiliki kewenangan penuh
untuk berhubungan dengan pihak luar negeri karena berada di bawah pengawasan
Menteri Luar Negeri RI. Mereka salah jika membandingkan sebuah provinsi dengan
negara, ibarat membandingkan komputer dengan pasar. Di pasar memang ada komputer,
tetapi pasar tidak sama dengan komputer. Kalau mau membandingkan sebuah
provinsi, ya harus dengan provinsi lagi; negara dengan negara. Begitu caranya.
Mereka yang membandingkan itu tidak paham politik. Mereka
hanya tim hore, juru keprok pihak Bapejabacapres (baru pengen dijadikan bakal
calon presiden).
Skywalk Teras Cihampelas dibangun untuk mengatasi kemacetan (Foto: Waktu Indonesia Berlibur) |
Kata mereka, Somalia dan Afghanistan rusak karena mementingkan simbol-simbol Islam seperti Jawa Barat dengan Masjid Raya Al Jabbar-nya. Mereka hanya melihat kulit luarnya. Perasaan beberapa waktu lalu saya sudah menulis bahwa kerusakan di wilayah Timur Tengah yang mayoritas Islam itu bukan karena agama, melainkan ada perebutan sumber daya alam, khususnya minyak dari para pengusaha kapitalis serta perlombaan memperluas kekuasaan antara kekuatan barat dan timur, antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet atau Rusia. Mereka menggunakan orang-orang yang hanya punya semangat keagamaan, tetapi ilmu agamanya lemah. Orang-orang yang lemah pemahaman agamanya inilah yang digunakan para pengusaha dan penguasa kapitalis untuk membuat kerusakan di Timur Tengah dan sekitarnya. Saya tidak meneliti Timur Tengah, saya hanya membaca hasil penelitian mahasiswa saya dan seperti itulah yang mereka tulis. Kemudian, saya gabungkan dengan beberapa literatur yang saya baca. Kalau saya sendiri, hanya sempat meneliti tentang kejatuhan Muamar Khadafi di Libya akibat invasi Nato.
Masjid Raya Al Jabbar Provinsi Jawa Barat justru dibangun
untuk memperkuat harmonisasi rakyat dengan simbol batik dari seluruh kota dan
kabupaten di Jawa Barat; ada museum Rasulullah saw, sejarah Islam Nusantara,
dan sejarah Islam di Jawa Barat; ada danau retensi yang digunakan untuk
mengendalikan banjir; ada spot-spot untuk wisata; di sekitarnya diproyeksikan
untuk menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru bagi rakyat, baik muslim maupun
nonmuslim.
Beda, Bro antara Jawa Barat dengan Somalia dan
Afghanistan. Meskipun demikian, meskipun Jawa Barat hanya sebuah provinsi,
tingkat kemakmurannya melebihi Negara Somalia dan Negara Afghanistan. Sok
belajar membandingkan yang benar. Hitung APBD Jawa Barat dibagi penduduk Jawa
Barat dengan APBN Somalia dan APBN Afghanistan dibagi penduduknya
masing-masing. Kalau mau, hitung pula hutang kedua negara itu. Jadi, bisa kita
lihat tingkat kemakmurannya secara sederhana.
Jln. Braga, Bandung yang menyenangkan, beda jauh dengan Somalia dan Afghanistan (Foto: bandung24jam - Republika) |
Sudah dulu ya. Sebetulnya, masih banyak yang ingin saya
tulis tentang kebodohan orang-orang itu. Akan tetapi, nanti saja pada tulisan
yang lain. Soalnya, kalau terlalu panjang, bosan membacanya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Suara Jogja) |
Foto Ridwan Kamil saya dapatkan dari Suara Jogja. Foto
rakyat Somalia yang kelaparan sedang antri makanan saya dapatkan dari BBC. Foto
rakyat Afghanistan yang menderita dari Dunia Tempo co. Kasihan anak-anak
perempuan dijual orangtua mereka Rp40 s.d. 50 juta per orang karena tidak punya
uang. Foto keramaian di Masjid Raya Al Jabbar dari Merdeka. Foto skywalk Teras
Cihampelas dari Waktu Indonesia Berlibur. Itu dibangun untuk mengatasi
kemacetan. Foto suasana menyenangkan di Jln. Braga, Bandung dari bandung24jam –
Republika. Beda jauh dengan Somalia dan Afghanistan. Rakyat Jawa Barat tidak
mungkin ingin seperti di Somalia dan Afghanistan. Orang sudah melangkah jauh,
kok pengen mundur. Kacau kalian mah.
No comments:
Post a Comment