Wednesday 11 January 2023

Para Antinyinyir Sekarang Jadi Ahli Nyinyir

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Arti “nyinyir” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “cerewet sering mengulang-ulang perintah”. Akan tetapi, dalam media sosial, kata nyinyir ini mengalami perluasan makna. Kalau saya perhatikan, nyinyir sekarang ini bisa berarti “banyak mengejek dengan maksud melecehkan tanpa pengetahuan”.

            Tudingan nyinyir sering dialamatkan kepada para anti-Jokowi. Memang mereka sering sekali mengejek dengan cara yang sangat bodoh serta tidak ada data dan fakta sama sekali. Bahkan, nyinyiran mereka ditambahi dengan kebohongan yang menurut mereka cerdas, padahal sebetulnya bego sekali karena tak ada dasar pengetahuannya. Para pendukung Jokowi dan pemerintah sering sekali mengecam para penyinyir pemerintah dan Jokowi.

            Saya juga antinyinyir karena nyinyir itu adalah kebodohan yang diakbatkan kelemahan diri dan tidak mau mengakui orang lain lebih hebat dibandingkan dirinya. Saya sangat tidak suka terhadap nyinyiran. Nyinyir terhadap siapa pun tidak suka karena itu adalah ketololan dan pasti dipertanggungjawabkan nanti di hadapan Allah swt. Saya tidak menemukan pembelaan yang tepat jika Allah swt menanyakan perilaku nyinyir itu nanti. Itu, pasti jadi dosa yang sangat sulit dibela. Berbahaya.

            Para pendukung Jokowi dan pemerintah seolah-olah pihak antinyinyir dan memasang diri sebagai orang yang punya analisis hebat, banyak data, dan banyak fakta. Akan tetapi, sekarang banyak dari mereka yang menjadi ahli nyinyir yang sangat lucu dan memalukan. Kadang kesal, kadang sedih, kadang juga pengen ketawa melihat mereka.

            Hal ini terjadi setelah dibangunnya Masjid Raya Al Jabbar Provinsi Jawa Barat. Mereka terkaget-kaget, Ridwan Kamil mampu meneruskan program kerja Ahmad Heryawan. Mereka tersentak melihat bangunan masjid yang megah, menggunakan dana APBD tanpa berita ada korupsinya, serta dibangun menjadi masjid yang paling modern di dunia. Masjid ini paling modern di kolong langit ini.

Kalau ada masjid yang lebih modern dibandingkan Masjid Al Jabbar, coba sebutkan! Sepanjang yang saya tahu, tidak ada masjid yang lebih canggih dibandingkan Masjid Al Jabbar. Kebanyakan masjid, hanya untuk tempat ibadat dan ceramah. Masjid Al Jabbar beda jauh, bukan hanya untuk ibadat, melainkan juga untuk menambah ilmu pengetahuan dan teknologi, danau retensi untuk mengendalikan banjir, untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, serta menjadi tempat wisata.


Masjid Al Jabbar (Foto: Dream.co.id)


Pada masa sekarang ini, Masjid Al Jabbar adalah masjid paling modern di muka Bumi, di seluruh dunia. Pada masa depan, mungkin saja 50 atau 100 tahun lagi ada yang melebihi kehebatan Masjid Al Jabbar. Akan tetapi, untuk saat ini, Masjid Al Jabbar adalah No. 1 paling istimewa sedunia.

Inilah yang membuat para pendukung Jokowi, pendukung pemerintah pusat, dan pendukung presiden propemerintah kalang kabut. Mereka inilah yang saya sebut “para penakut”. Mereka takut jika jagoan mereka untuk Pilpres 2024 kalah pamor atau kalah popularitas dibandingkan Ridwan Kamil dan Ahmad Heryawan yang mampu memimpin Jawa Barat hampir tak ada cedera, bahkan penuh prestasi. Meski belum sempurna betul, mereka sudah banyak bekerja untuk rakyatnya.


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Jateng - Liputan6.com)


Para pendukung Jokowi dan pemerintah yang penakut inilah yang kemudian sekarang “menyinyiri” Masjid Raya Al Jabbar Provinsi Jawa Barat dan Ridwan Kamil. Dengan lucunya, mereka merendahkan Masjid Al Jabbar, Provinsi Jawa Barat, dan Ridwan Kamil. Mererka sesungguhnya melakukan itu karena mereka takut jagoannya tergeser. Memalukan sekali mereka.

Mereka hanya ingin jagoan mereka saja yang tampil pada saat Pilpres 2024. Itu memang boleh dilakukan, tetapi jika dengan cara nyinyir, memalukan sekali mereka. Sama sekali mereka itu tidak pintar. Ternyata, kini mereka menjadi ahli nyinyir paling terkemuka. Jadi, tak ada bedanya para penyinyir ini.

Baik penyinyir Jokowi, penyinyir pemerintah, penyinyir Masjid Al Jabbar, penyinyir Ridwan Kamil adalah sama bodohnya, sama lucunya, sama-sama memalukan. Tidak ada cerdas-cerdasnya.

Boleh dukung mendukung Bacapres RI pada 2024. Akan tetapi, jika menggunakan nyinyiran, malu-maluin ih.

Foto Masjid Al Jabbar saya dapatkan dari Dream co id dan Foto Ridwan Kamil saya dapatkan dari Jateng – Liputan6com.

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment