oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Ada saja tulisan atau
tayangan lucu dari orang-orang yang iri dan takut terhadap Masjid Raya Al
Jabbar Provinsi Jawa Barat serta Ridwan Kamil. Mereka bilang untuk apa membuat
Masjid Raya Al Jabbar, mendingan uangnya untuk mengatasi kemacetan di Bandung.
Sok tahu mereka itu.
Saya ingatkan dana untuk membangun Masjid Raya Al Jabbar
sejumlah 1,2 triliun itu berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat sejak 2015,
bukan diambil dalam satu tahun anggaran. Artinya, uang itu terkumpul terhitung
selama tujuh tahun, bukan satu tahun. Kalaupun diambil dari satu tahun
anggaran, misalnya APBD 2022, rakyat Jawa Barat tidak akan terlalu masalah.
Uang Provinsi Jawa Barat pada 2022 itu sebanyak Rp32,10 triliun. Kalaulah
diambil 1,2 triliun, kan masih ada 31,8 triliun.
Masih sangat banyak kan?
Akan tetapi, kenyataannya 1,2 tiliun itu terhitung selama
tujuh tahun. Bukan dari satu tahun.
Bro, … paham kalian?
Foto Ridwan Kamil saya dapatkan dari iNews Jabar – iNews id.
Foto Masjid Raya Al Jabbar saya dapatkan dari Tribun Jabar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: iNews Jabar - iNews id) |
Masjid Raya Al Jabbar Provinsi Jawa Barat (Foto: Tribun Jabar) |
Benar Kota Bandung dan kota-kota besar lainnya di Jawa Barat semakin padat yang menimbulkan kemacetan karena mobilitasnya semakin tinggi dan tingkat aktivitas masyarakat yang semakin beragam. Itu menunjukkan bahwa rakyat Jawa Barat sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang. Orang-orang sudah semakin banyak bergerak meningkatkan kenyamanan dan kemudahan hidupnya. Untuk mengatasi kemacetan itu, pemerintah banyak menyediakan bus sekolah, bus angkutan umum, bus untuk kuliah, bus karyawan, dan lain sebagainya. Bukan hanya di Kota Bandung, bus-bus itu disebar, melainkan pula untuk berbagai kota di seluruh Provinsi Jawa Barat.
Foto bus sekolah, operasional pegawai, masyarakat umum,
dan wisata saya dapatkan dari berbagai sumber. Ada yang dari Republika,
detikNew – Detikcom, dan Liputan6 com.
Bus (Foto: detikNew - Detikcom) |
Bus (Foto: Republika) |
Bus Wisata (Foto: Liputan6 com) |
Anggaran untuk membangun Masjid Raya Al Jabbar sama sekali tidak mengganggu pembiayaan untuk pengadaan transportasi massal tersebut. Dana pembangunan untuk masjid itu hanya bagian kecil dari dana untuk pembangunan Provinsi Jawa Barat.
Di samping itu, untuk mengatasi kemacetan, diperluas pula
jalan-jalan yang sudah ada plus membangun jalan baru. Upaya mengatasi kemacetan
pun ditambah pula dengan membangun fly
over atau jalan layang, baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki.
Foto fly over atau jalan layang saya dapatkan dari
fajarsatu com dan Travelingyuk com.
Fly Over (Foto: fajarsatu com) |
Fly Over (Foto: Travelingyuk com) |
Benar, kemacetan masih ada yang disebabkan bertambahnya
jumlah penduduk, aktivitas masyarakat semakin tinggi, dan banyaknya rakyat dari
provinsi lain yang berebutan datang ke Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat memang
seksi untuk didatangi dan menjadi tempat untuk mendapatkan mata pencaharian
rakyat dari provinsi lain dalam meningkatkan taraf hidup ekonominya. Oleh sebab
itu, terjadi kemacetan. Untuk mengatasi kemacetan itu pun, Provinsi Jawa Barat
terus melakukan banyak upaya agar, baik rakyat asli Jawa Barat, maupun
saudara-saudara dari provinsi lain pun tetap dapat hidup nyaman di Provinsi
Jawa Barat. Benar, memang belum sempurna betul karena semuanya butuh proses,
butuh dana, butuh gagasan, dan butuh waktu yang cukup.
Jangankan membangun provinsi, untuk memanen singkong saja
butuh waktu yang cukup, iya kan?
Kan tidak mungkin menanam singkong hari ini, besoknya
bisa dipanen. Itu butuh waktu beberapa bulan ke depan. Begitu juga pembangunan,
butuh waktu untuk melihat hasil yang lebih baik.
Jadi, salah berat jika beranggapan bahwa pembangunan
Masjid Raya Al Jabbar adalah sia-sia dan menghamburkan uang yang seharusnya
digunakan untuk mengatasi kemacetan. Hal yang sesungguhnya terjadi di Provinsi
Jawa Barat adalah kemacetan terus diatasi dengan dana yang jauh lebih besar
dibandingkan dana untuk masjid, sementara Masjid Raya Al Jabbar tetap dibangun
dan telah berdiri kokoh untuk memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, baik
muslim maupun nonmuslim.
Paham, Bro?
Bro, … paham kalian?
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment