Wednesday, 27 July 2016

Tidak Ada Anjuran Membunuh Yahudi

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya

Beberapa waktu lalu ada beberapa orang Inggris dan Amerika Serikat yang mengatakan kepada saya lewat youtube bahwa Al Quran menyuruh umat Islam untuk membunuh Yahudi. Bahkan, ada yang berkata bahwa dirinya ingin menjadi orang Islam, tetapi dia mempunyai teman Yahudi dan dia tidak mau bermusuhan dengan temannya dan tidak mau membunuh temannya itu.

            Saya balik bertanya, “Siapa bilang Al Quran menyuruh umat Islam membunuh Yahudi?”

            Ada pula yang mengatakan bahwa umat Islam tidak akan mampu mengalahkan Yahudi.

            Saya balik bertanya, “Untuk apa mengalahkan Yahudi?”

            Ketika saya tanya dari mana mereka mendapatkan informasi semacam itu, mereka bilang dari Al Quran. Ketika saya uji mereka untuk menunjukkan surat apa dan ayat berapa dalam Al Quran yang memerintahkan untuk membunuh dan mengalahkan Yahudi, mereka pun terdiam dan tidak dapat menunjukkan surat dan ayatnya.

            Hal tersebut jelas menunjukkan gencarnya para pembenci Islam menginformasikan Islam di dunia Barat secara salah. Saya berupaya menjelaskan bahwa tidak ada satu surat dan satu ayat pun yang memerintahkan kaum muslimin untuk membunuh Yahudi. Kaum muslimin justru harus dapat hidup berdampingan dengan siapa saja sepanjang kaum-kaum yang lain bersedia hidup saling menghormati dan menjaga hubungan dengan baik. Berbeda halnya jika kaum-kaum yang lain melancarkan permusuhan dan makar terhadap Islam dan kaum muslimin, maka umat Islam akan memeranginya. Siapa pun itu, dari bangsa mana pun mereka, agama apa pun mereka, termasuk orang Islam sendiri pun wajib diperangi jika melakukan kerusakan dan kekacauan dalam kehidupan.

            Jika kaum Yahudi dapat hidup dengan kaum muslimin secara baik dan saling menghargai, toleran, serta saling menghormati, kaum muslimin pun harus bersikap sama, bahkan harus mampu lebih baik. Akan tetapi, jika kaum Yahudi melakukan berbagai kecurangan dan kejahatan kepada kaum muslimin, mereka pun pasti akan dimusuhi.

            Dari sejak zaman Nabi Muhammad saw, tidak pernah ada perintah untuk membunuh Yahudi. Bahkan, banyak di antara orang-orang Yahudi menjadi orang Islam. Lebih jauh lagi, beberapa di antara mereka menjadi orang kepercayaan Nabi saw. Shofia binti Hunayn pun asalnya Yahudi yang kemudian menjadi muslim dan menjadi istri Nabi Muhammad saw yang kemudian hidup selama lima puluh tahun lagi sejak Nabi wafat. Dia meninggal dalam keadaan tetap sebagai muslim.

            Kalaupun saat ini kaum muslim memusuhi kaum Yahudi, itu disebabkan perilaku buruk Israel terhadap orang-orang Palestina. Negara mereka telah melakukan penjajahan kepada warga dan tanah air Palestina. Khusus bagi Indonesia, Israel dan Yahudi dianggap musuh karena melakukan kejahatan penjajahan tersebut. Orang Indonesia sangat membenci penjajahan. Jadi, permusuhan kepada Yahudi dan Israel bukanlah karena ada perintah untuk membunuh dalam Al Quran, melainkan karena perilaku Yahudi dan Israel sendiri yang memicu permusuhan. Dengan demikian, hubungan antara muslim dan Yahudi sangat ditentukan oleh sikap Yahudi sendiri. Jika kaum Yahudi bersedia hidup berdampingan dan saling menghormati, kaum muslimin pun akan melakukan hal yang sama. Jika kaum Yahudi masih selalu melakukan hal-hal yang buruk dan jahat, kaum muslimin pun akan memusuhinya. Indonesia pun akan terus memusuhinya karena Pembukaan UUD 1945 menyatakan kebencian terhadap perilaku penjajahan oleh siapa pun, bukan hanya oleh Israel.

            Is that clear?

            Memang orang Islam harus membenci agama Yahudi dan seluruh agama apa pun. Orang Islam hanya harus mencintai Islam dan membenci agama di luar Islam. Hal itu disebabkan agama apa pun di luar Islam adalah salah besar serta sesat dan menyesatkan. Hal yang harus sangat dibenci adalah agamanya atau keyakinannya, bukan orangnya, bukan manusianya. Secara keyakinan, ya benar Islam wajib membenci agama di luar Islam. Akan tetapi, secara hubungan sosial, Islam mengharuskan setiap pemeluknya untuk tetap menjalin kerja sama yang baik dan hubungan yang harmonis. Apabila penganut agama lain berbuat baik dan menjaga perdamaian dengan kaum muslimin, tetapi orang Islam tidak melakukan hal yang sama, bahkan merusakkan hubungan baik, hukumannya adalah dosa. Artinya, kaum muslimin harus menjaga ketertiban, kedamaian, dan keharmonisan sepanjang kaum-kaum yang lain pun melakukan kebaikan tersebut.  Akan tetapi, jika kaum muslimin dicurangi dan atau diperlakukan buruk, permusuhan dan perang adalah sesuatu hal yang “dibolehkan” oleh Allah swt, bahkan pada kondisi tertentu perang itu menjadi wajib dan yang tidak ikut berperang adalah para pendosa.

            Tak ada perintah untuk membunuh Yahudi, memusuhi Yahudi, dan memerangi Yahudi jika para Yahudi berkecenderungan berbuat baik, tetapi jika terus berbuat jahat, permusuhan dengan kaum muslim pun akan terus berlangsung. Semuanya bergantung Yahudi sendiri, mau damai atau terus bermusuhan.

            Kalau Yahudi mau berdamai, itu sangat bagus.

            Kalau Yahudi mau terus bermusuhan pun, tetap sangat bagus.

            Tak ada keburukan bagi seorang muslim, semuanya selalu baik. Ketika mendapat kemenangan, dia akan bersyukur. Syukur adalah kebaikan. Ketika mendapatkan musibah dan kesulitan, dia akan bersabar. Sabar pun adalah kebaikan bagi dirinya.

            Jadi, mau damai atau perang sama saja bagi orang beriman. Keduanya mengandung kebaikan.

            Mau damai atau perang?

            It’s up to you, Jews!


No comments:

Post a Comment