oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Sungguh sangat menyedihkan
ketika para ulama Kota Saint-Etienne-du-Rouvray, Perancis menolak memakamkan jasad
Adel Kermiche yang masih berusia sembilan belas tahun. Penolakan para ulama itu
pun disetujui oleh kaum muslimin di sana. Sikap para ulama itu sungguh sangat
berlebihan. Hal itu mengakibatkan pemakaman pemuda tersebut menjadi urusan
walikota setempat.
Adel Kermiche adalah teroris yang telah berjanji setia
kepada Isis, kemudian melakukan pembunuhan terhadap seorang pastor Katolik di
sebuah gereja. Adel pun tewas ditembak oleh polisi Perancis.
Para Ulama di sana menolak memakamkan pemuda Adel Kermiche
karena tidak ingin selalu disangkutpautkan dengan para teroris dan Isis. Mereka
melakukan hal itu tampaknya ingin menunjukkan kepada pemerintah Perancis dan
dunia bahwa mereka pun sama-sama tidak setuju atas tindakan teror dan anti
terhadap gerakan Isis. Itulah yang membuat mereka “mengenyahkan” Adel dari
lingkungan mereka, termasuk jasadnya. Mereka sama sekali tidak ingin terlibat
dalam urusan pemakaman Adel.
Para ulama dan kaum muslim Perancis tampaknya tidak sadar
bahwa mereka telah lebih memilih “dunia” dibandingkan “akhirat”. Mereka lebih
memilih panggung kehormatan manusia dibandingkan keridhoan Allah swt. Mereka
lebih memilih dihormati manusia dibandingkan mendapatkan cinta Allah swt.
Mereka berupaya menyelamatkan muka mereka daripada melaksanakan hak dan kewajiban seorang muslim atas muslim
lainnya. Sungguh sangat disayangkan. Mereka harus bertanggung jawab atas
hal itu kelak di hadapan Allah swt.
Adel Kermiche memang teroris dan telah melakukan tindakan
yang teramat salah dalam pandangan manusia. Akan tetapi, Adel adalah tetap seorang muslim. Dia memiliki
hak untuk diantarkan kaum muslim lainnya
ke tempatnya dikubur dan kaum muslim
lainnya pun memiliki hak untuk mengantarkannya ke tempatnya dikubur. Itulah yang diajarkan Muhammad Rasulullah saw.
Adel pun memiliki hak untuk didoakan agar diampuni
dosanya dan mendapatkan keadilan hakiki dari Allah swt. Kaum muslim yang lain
pun memiliki hak untuk mendoakan Adel sebagai sesama muslim. Saya mendapat
kabar bahwa jika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, saat itu pun ada
seribu malaikat yang mendoakan kebaikan untuk kita.
Adel memang salah kata manusia karena kita tidak tahu alasan pembunuhan yang telah dilakukannya. Apakah dia membunuh hanya untuk senang-senang atau karena Sang Pastor telah melakukan penghinaan kepada Islam dan memprovokasi publik untuk anti terhadap Islam. Akan tetapi, Adel adalah muslim. Adel
adalah saudara muslim yang telah khilaf dengan menempuh jalan yang salah. Dia
memiliki banyak kebaikan dalam hidupnya dan memiliki pula kesalahan sepanjang
hidupnya. Dia tetap akan diukur oleh Allah swt kelak di akhirat tentang
kebaikan dan keburukannya.
Sebejat apa pun kelakuannya, seburuk apa pun perilakunya,
sepanjang dia terikat dua kalimat syahadat tanpa melakukan
penghinaan kepada para sahabat Rasul, dia adalah saudara bagi muslim
lainnya. Sayangnya, dia adalah saudara yang melakukan kejahatan. Akan tetapi, dia
tidak keluar dari keislamannya. Kesalahannya membunuh tidak membuatnya hilang hak dan
kewajibannya sebagai seorang muslim, kecuali jika dia telah murtad dengan tidak mengakui Allah swt sebagai tuhannya dan mengingkari Muhammad saw
sebagai Rasulullah.
Memang beban para ulama dan kaum muslim Perancis sangat
berat setelah negeri itu dan Eropa didera berbagai teror. Mereka kerap
dikait-kaitkan dengan Isis dan teror lainnya. Hal itu membuat mereka tertekan
dan cukup terintimidasi. Akan tetapi, itu adalah ujian dari Allah swt. Itulah
risiko menjadi orang Islam yang selalu dicemburui,
difitnah, dan dihina. Sesungguhnya, Allah swt
memperhatikan bagaimana mereka menyikapi ujian tersebut dan dengan itu pula
Allah swt memberikan penilaian terhadap mereka semua yang nilai itu akan dibuka
diakhirat kelak sebagai pahala yang tiada tara.
Risiko yang harus mereka tanggung dan beban yang harus
mereka derita merupakan risiko dan beban kaum muslim seluruh dunia, termasuk
kita yang berada di Indonesia. Kita sedang diuji Allah swt dengan hal-hal itu
dan Allah swt selalu memperhatikan kita setiap hari, baik kita sedang terjaga
maupun sedang tidur. Allah swt tak pernah meninggalkan kita.
Seharusnya, para ulama dan kaum muslim Perancis tetap
melaksanakan hak dan kewajiban muslim atas muslim lainnya. Adel adalah tetap
seorang muslim. Cemoohan, makian, dan tuduhan orang-orang kafir adalah ujian
yang harus diterima dan disikapi dengan sangat bijak sehingga Allah swt akan
memberikan pahala yang sangat besar. Adalah hal yang teramat baik jika kaum
muslim Perancis tetap menguburkan Adel Kermiche. Malahan, upacara pemakaman itu
dapat menjadi ajang contoh yang bisa dipertontonkan kepada publik Perancis
bahwa Adel adalah saudara muslim yang telah melakukan kesalahan dan hal yang
telah terjadi kepada Adel tidak perlu diikuti dan tidak harus terjadi pada kaum
muslim lainnya. Kaum muslim Perancis dengan warga lainnya hendaknya dapat hidup
saling menghargai, menghormati, dan tetap bekerja sama dengan harmonis dalam
ketertiban dan kedamaian penuh kasih sayang.
Kalaulah kaum muslim Perancis tetap mendapatkan hinaan
dan cemoohan, sesungguhnya itu adalah ujian dari Allah swt. Itulah risiko yang
harus ditanggung sebagai muslim. Itu pula yang akan menambah tiket masuk ke
dalam Surga Allah swt yang menyenangkan. Surga itu mahal, penuh risiko, dan
harus dibeli dengan susah payah, kerja keras, kebesaran hati, kepedihan, dan
beban-beban yang harus ditanggung. Kalau tidak mau menjalani berbagai kesukaran
untuk mendapatkan surga, tidaklah perlu menjadi seorang muslim karena Allah swt
tidak membutuhkan kalian. Keluarlah
dari Islam dan jadilah kafir, lalu nikmatilah hidup sebagai seorang kafir dan
tanggung pula berbagai risiko hidup sebagai orang kafir, baik di dunia maupun
di akhirat. Kalau masih mau menjadi muslim dan mendapatkan surga, laksanakanlah
hak dan kewajiban muslim atas muslim lainnya, apa pun risikonya dan seberat apa
pun beban yang harus ditanggung.
Kebahagiaan
untuk Indonesia
Sebagai bangsa Indonesia,
kita wajib bersyukur karena setiap muslim selalu melaksanakan hak dan kewajiban
muslim atas muslim lainnya. Seberat apa pun kesalahan seorang muslim dan sekeji
apa pun perbuatannya, dia tetap mendapatkan hak untuk dikuburkan sebagai muslim
dan didoakan sebagai saudara sesama muslim. Para teroris, pengedar narkoba,
pembunuh keji, pemerkosa, dan lain sebagainya, tetap diantarkan menuju kuburnya
dan mendapatkan doa-doa untuk diampuni dan diterima kebaikannya oleh Allah swt.
Terserah Allah swt yang akan melakukan tindakan-Nya kepada mereka.
Demikian pula para penjahat lain yang tidak beragama Islam.
Mereka pun mendapatkan haknya sebagai anggota dari agamanya meskipun telah
dibunuh karena telah melakukan pelanggaran hukum. Mereka tetap dihormati karena
mereka “dianggap” telah “membayar” kejahatan yang mereka lakukan dalam
hidupnya. Tak ada lagi orang yang memusuhinya karena dia telah meninggal yang
sekaligus menghentikan berbagai kejahatannya sendiri.
Tak ada gunanya memaki orang yang telah meninggal. Tak
ada manfaatnya memusuhi orang yang sudah tak bernyawa.
Amatlah indah jika kaum muslim Indonesia yang berada di
Perancis dapat mengingatkan saudara-saudaranya sesama muslim untuk melaksanakan
hak dan kewajiban muslim atas muslim lainnya, termasuk kepada Adel Kermiche. Kalau
bisa, jadikanlah kearifan lokal Indonesia mengenai penguburan jenazah sebagai
contoh bagi kaum muslim Perancis. Tak akan ada yang menuduh kaum muslim
Indonesia sebagai kaum teroris di Perancis karena sesungguhnya dunia jika jujur,
sangat mengetahui bahwa Indonesia adalah negeri paling toleran dan paling ramah
di dunia serta sangat membenci terorisme.
Insyaallah.
No comments:
Post a Comment