Sunday 31 July 2016

Ulama Perancis Salah Besar

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya

Sungguh sangat menyedihkan ketika para ulama Kota Saint-Etienne-du-Rouvray, Perancis menolak memakamkan jasad Adel Kermiche yang masih berusia sembilan belas tahun. Penolakan para ulama itu pun disetujui oleh kaum muslimin di sana. Sikap para ulama itu sungguh sangat berlebihan. Hal itu mengakibatkan pemakaman pemuda tersebut menjadi urusan walikota setempat.

            Adel Kermiche adalah teroris yang telah berjanji setia kepada Isis, kemudian melakukan pembunuhan terhadap seorang pastor Katolik di sebuah gereja. Adel pun tewas ditembak oleh polisi Perancis.

            Para Ulama di sana menolak memakamkan pemuda Adel Kermiche karena tidak ingin selalu disangkutpautkan dengan para teroris dan Isis. Mereka melakukan hal itu tampaknya ingin menunjukkan kepada pemerintah Perancis dan dunia bahwa mereka pun sama-sama tidak setuju atas tindakan teror dan anti terhadap gerakan Isis. Itulah yang membuat mereka “mengenyahkan” Adel dari lingkungan mereka, termasuk jasadnya. Mereka sama sekali tidak ingin terlibat dalam urusan pemakaman Adel.

            Para ulama dan kaum muslim Perancis tampaknya tidak sadar bahwa mereka telah lebih memilih “dunia” dibandingkan “akhirat”. Mereka lebih memilih panggung kehormatan manusia dibandingkan keridhoan Allah swt. Mereka lebih memilih dihormati manusia dibandingkan mendapatkan cinta Allah swt. Mereka berupaya menyelamatkan muka mereka daripada melaksanakan hak dan kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya. Sungguh sangat disayangkan. Mereka harus bertanggung jawab atas hal itu kelak di hadapan Allah swt.

            Adel Kermiche memang teroris dan telah melakukan tindakan yang teramat salah dalam pandangan manusia. Akan tetapi, Adel adalah tetap seorang muslim. Dia memiliki hak untuk diantarkan kaum muslim lainnya ke tempatnya dikubur dan kaum muslim lainnya pun memiliki hak untuk mengantarkannya ke tempatnya dikubur.  Itulah yang diajarkan Muhammad Rasulullah saw.

            Adel pun memiliki hak untuk didoakan agar diampuni dosanya dan mendapatkan keadilan hakiki dari Allah swt. Kaum muslim yang lain pun memiliki hak untuk mendoakan Adel sebagai sesama muslim. Saya mendapat kabar bahwa jika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, saat itu pun ada seribu malaikat yang mendoakan kebaikan untuk kita.

            Adel memang salah kata manusia karena kita tidak tahu alasan pembunuhan yang telah dilakukannya. Apakah dia membunuh hanya untuk senang-senang atau karena Sang Pastor telah melakukan penghinaan kepada Islam dan memprovokasi publik untuk anti terhadap Islam. Akan tetapi, Adel adalah muslim. Adel adalah saudara muslim yang telah khilaf dengan menempuh jalan yang salah. Dia memiliki banyak kebaikan dalam hidupnya dan memiliki pula kesalahan sepanjang hidupnya. Dia tetap akan diukur oleh Allah swt kelak di akhirat tentang kebaikan dan keburukannya.

            Sebejat apa pun kelakuannya, seburuk apa pun perilakunya, sepanjang dia  terikat dua kalimat syahadat tanpa melakukan penghinaan kepada para sahabat Rasul, dia adalah saudara bagi muslim lainnya. Sayangnya, dia adalah saudara yang melakukan kejahatan. Akan tetapi, dia tidak keluar dari keislamannya. Kesalahannya membunuh tidak membuatnya hilang hak dan kewajibannya sebagai seorang muslim, kecuali jika dia telah murtad dengan tidak mengakui Allah swt sebagai tuhannya dan mengingkari Muhammad saw sebagai Rasulullah.

            Memang beban para ulama dan kaum muslim Perancis sangat berat setelah negeri itu dan Eropa didera berbagai teror. Mereka kerap dikait-kaitkan dengan Isis dan teror lainnya. Hal itu membuat mereka tertekan dan cukup terintimidasi. Akan tetapi, itu adalah ujian dari Allah swt. Itulah risiko menjadi orang Islam yang selalu dicemburui, difitnah, dan dihina. Sesungguhnya, Allah swt memperhatikan bagaimana mereka menyikapi ujian tersebut dan dengan itu pula Allah swt memberikan penilaian terhadap mereka semua yang nilai itu akan dibuka diakhirat kelak sebagai pahala yang tiada tara.

            Risiko yang harus mereka tanggung dan beban yang harus mereka derita merupakan risiko dan beban kaum muslim seluruh dunia, termasuk kita yang berada di Indonesia. Kita sedang diuji Allah swt dengan hal-hal itu dan Allah swt selalu memperhatikan kita setiap hari, baik kita sedang terjaga maupun sedang tidur. Allah swt tak pernah meninggalkan kita.

            Seharusnya, para ulama dan kaum muslim Perancis tetap melaksanakan hak dan kewajiban muslim atas muslim lainnya. Adel adalah tetap seorang muslim. Cemoohan, makian, dan tuduhan orang-orang kafir adalah ujian yang harus diterima dan disikapi dengan sangat bijak sehingga Allah swt akan memberikan pahala yang sangat besar. Adalah hal yang teramat baik jika kaum muslim Perancis tetap menguburkan Adel Kermiche. Malahan, upacara pemakaman itu dapat menjadi ajang contoh yang bisa dipertontonkan kepada publik Perancis bahwa Adel adalah saudara muslim yang telah melakukan kesalahan dan hal yang telah terjadi kepada Adel tidak perlu diikuti dan tidak harus terjadi pada kaum muslim lainnya. Kaum muslim Perancis dengan warga lainnya hendaknya dapat hidup saling menghargai, menghormati, dan tetap bekerja sama dengan harmonis dalam ketertiban dan kedamaian penuh kasih sayang.

            Kalaulah kaum muslim Perancis tetap mendapatkan hinaan dan cemoohan, sesungguhnya itu adalah ujian dari Allah swt. Itulah risiko yang harus ditanggung sebagai muslim. Itu pula yang akan menambah tiket masuk ke dalam Surga Allah swt yang menyenangkan. Surga itu mahal, penuh risiko, dan harus dibeli dengan susah payah, kerja keras, kebesaran hati, kepedihan, dan beban-beban yang harus ditanggung. Kalau tidak mau menjalani berbagai kesukaran untuk mendapatkan surga, tidaklah perlu menjadi seorang muslim karena Allah swt tidak membutuhkan kalian. Keluarlah dari Islam dan jadilah kafir, lalu nikmatilah hidup sebagai seorang kafir dan tanggung pula berbagai risiko hidup sebagai orang kafir, baik di dunia maupun di akhirat. Kalau masih mau menjadi muslim dan mendapatkan surga, laksanakanlah hak dan kewajiban muslim atas muslim lainnya, apa pun risikonya dan seberat apa pun beban yang harus ditanggung.


Kebahagiaan untuk Indonesia

Sebagai bangsa Indonesia, kita wajib bersyukur karena setiap muslim selalu melaksanakan hak dan kewajiban muslim atas muslim lainnya. Seberat apa pun kesalahan seorang muslim dan sekeji apa pun perbuatannya, dia tetap mendapatkan hak untuk dikuburkan sebagai muslim dan didoakan sebagai saudara sesama muslim. Para teroris, pengedar narkoba, pembunuh keji, pemerkosa, dan lain sebagainya, tetap diantarkan menuju kuburnya dan mendapatkan doa-doa untuk diampuni dan diterima kebaikannya oleh Allah swt. Terserah Allah swt yang akan melakukan tindakan-Nya kepada mereka.

            Demikian pula para penjahat lain yang tidak beragama Islam. Mereka pun mendapatkan haknya sebagai anggota dari agamanya meskipun telah dibunuh karena telah melakukan pelanggaran hukum. Mereka tetap dihormati karena mereka “dianggap” telah “membayar” kejahatan yang mereka lakukan dalam hidupnya. Tak ada lagi orang yang memusuhinya karena dia telah meninggal yang sekaligus menghentikan berbagai kejahatannya sendiri.

            Tak ada gunanya memaki orang yang telah meninggal. Tak ada manfaatnya memusuhi orang yang sudah tak bernyawa.

            Amatlah indah jika kaum muslim Indonesia yang berada di Perancis dapat mengingatkan saudara-saudaranya sesama muslim untuk melaksanakan hak dan kewajiban muslim atas muslim lainnya, termasuk kepada Adel Kermiche. Kalau bisa, jadikanlah kearifan lokal Indonesia mengenai penguburan jenazah sebagai contoh bagi kaum muslim Perancis. Tak akan ada yang menuduh kaum muslim Indonesia sebagai kaum teroris di Perancis karena sesungguhnya dunia jika jujur, sangat mengetahui bahwa Indonesia adalah negeri paling toleran dan paling ramah di dunia serta sangat membenci terorisme.  Insyaallah.




No comments:

Post a Comment