Saturday, 21 November 2020

Hubungan Antarkelompok Berdasarkan Dimensi Sikap

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Dalam kehidupan manusia, sering muncul sikap-sikap yang didasari atas prasangka dan stereotip. Prasangka (prejudice) adalah dasar dari sikap permusuhan terhadap kelompok lain yang diduga memiliki sifat dan sikap yang tidak menyenangkan. Prasangka bukanlah suatu kebenaran karena tidak memiliki dasar pengetahuan, bukti yang cukup, dan pengalaman yang meyakinkan.

            Contoh permusuhan yang diakibatkan prasangka adalah orang Batak diyakini sebagai orang-orang yang kasar dan agresif, orang Padang adalah orang-orang pelit dan curang, orang Jawa adalah orang yang lamban dan tidak tegas, orang Sunda adalah orang yang tidak mau terus terang sehingga pendendam. Tentunya, semua ini adalah prasangka yang sifatnya subjektif.

            Orang-orang yang memiliki sikap mudah berprasangka ini termasuk orang yang tidak rasional dan sulit diubah. Prasangka seperti ini tiba-tiba saja muncul dalam alam pemikiran mereka. Pemikiran mereka tidak rasional karena muncul dari alam bawah sadar.

            Pada kasus tertentu, prasangka ini bisa menimbulkan tindakan yang membahayakan. Orang-orang bisa bertindak agresif terhadap pihak yang dianggap membahayakan dirinya. Jika tidak mampu, mereka akan melakukan tindakan kepada orang lemah untuk dijadikan kambing hitam. Misalnya, dulu di Amerika Serikat subur sekali sikap rasis. Orang-orang kulit hitam dianggap sebagai ancaman bagi warga kulit putih sehingga terjadi perbudakan dan penyiksaan bagi warga kulit hitam.

            Adapun stereotip erat kaitannya dengan prasangka. Stereotip adalah pandangan yang mendasarkan dirinya pada tuduhan-tuduhan tertentu terhadap kelompok lain. Padahal, kebenaran tuduhan itu tidak pernah diteliti atau diperiksa. Orang-orang seperti ini tidak mau sulit untuk menilai orang. Mereka mencari mudahnya saja untuk menuduh orang lain.

            Stereotip bisa positif, bisa pula negatif. Contohnya, perempuan sifatnya keibuan, penyayang, dan lembut, ini positif. Contoh negatif adalah orang kulit hitam itu miskin, bodoh, bar bar, terbelakang, kotor, dan tidak beradab.

            Demikian penjelasan singkat mengenai hubungan antarkelompok dalam dimensi sikap.

            Sampurasun.

 

 

Sumber Pustaka:

Wijayanti, Fitria; Rahmawati, Farida; Irawan, Hanif; Sosiologi: untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1: Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

Maryati, Kun; Suryawati, Juju; 2014, Sosiologi: untuk SMA dan MA Kelas XI Kurikulum 2013: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Penerbit Erlangga: Jakarta

No comments:

Post a Comment