oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Dalam kehidupan manusia,
sering muncul sikap-sikap yang didasari atas prasangka dan stereotip. Prasangka
(prejudice) adalah dasar dari sikap
permusuhan terhadap kelompok lain yang diduga memiliki sifat dan sikap yang
tidak menyenangkan. Prasangka bukanlah suatu kebenaran karena tidak memiliki
dasar pengetahuan, bukti yang cukup, dan pengalaman yang meyakinkan.
Contoh permusuhan yang diakibatkan prasangka adalah orang
Batak diyakini sebagai orang-orang yang kasar dan agresif, orang Padang adalah
orang-orang pelit dan curang, orang Jawa adalah orang yang lamban dan tidak
tegas, orang Sunda adalah orang yang tidak mau terus terang sehingga pendendam.
Tentunya, semua ini adalah prasangka yang sifatnya subjektif.
Orang-orang yang memiliki sikap mudah berprasangka ini
termasuk orang yang tidak rasional dan sulit diubah. Prasangka seperti ini
tiba-tiba saja muncul dalam alam pemikiran mereka. Pemikiran mereka tidak
rasional karena muncul dari alam bawah sadar.
Pada kasus tertentu, prasangka ini bisa menimbulkan
tindakan yang membahayakan. Orang-orang bisa bertindak agresif terhadap pihak
yang dianggap membahayakan dirinya. Jika tidak mampu, mereka akan melakukan
tindakan kepada orang lemah untuk dijadikan kambing hitam. Misalnya, dulu di
Amerika Serikat subur sekali sikap rasis. Orang-orang kulit hitam dianggap
sebagai ancaman bagi warga kulit putih sehingga terjadi perbudakan dan
penyiksaan bagi warga kulit hitam.
Adapun stereotip erat kaitannya dengan prasangka.
Stereotip adalah pandangan yang mendasarkan dirinya pada tuduhan-tuduhan
tertentu terhadap kelompok lain. Padahal, kebenaran tuduhan itu tidak pernah
diteliti atau diperiksa. Orang-orang seperti ini tidak mau sulit untuk menilai
orang. Mereka mencari mudahnya saja untuk menuduh orang lain.
Stereotip bisa positif, bisa pula negatif. Contohnya,
perempuan sifatnya keibuan, penyayang, dan lembut, ini positif. Contoh negatif
adalah orang kulit hitam itu miskin, bodoh, bar bar, terbelakang, kotor, dan
tidak beradab.
Demikian penjelasan singkat mengenai hubungan
antarkelompok dalam dimensi sikap.
Sampurasun.
Sumber
Pustaka:
Wijayanti,
Fitria; Rahmawati, Farida; Irawan, Hanif; Sosiologi:
untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1: Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
Maryati,
Kun; Suryawati, Juju; 2014, Sosiologi:
untuk SMA dan MA Kelas XI Kurikulum 2013: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Penerbit
Erlangga: Jakarta
No comments:
Post a Comment