oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Sugesti adalah salah satu
faktor psikologis yang menjadi landasan manusia untuk berinteraksi. Sugesti
terjadi ketika seseorang atau sekelompok orang memberi pandangan dan pihak lain
menerimanya. Jika Si Penerima sugesti tidak sedang dalam keadaan berpikir
rasional, akan langsung menerima anjuran, pandangan, nasihat, atau pendapat
pemberi sugesti dan meyakini kebenarannya.
Biasanya sugesti berasal dari hal-hal berikut:
1. Orang
yang berwibawa, kharismatik, atau memiliki pengaruh kuat kepada penerima
sugesti. Contohnya, orangtua, cendekiawan, pemimpin agama, tokoh masyarakat, dan
orang-orang yang dianggap suci.
2. Orang
yang memiliki kedudukan lebih tinggi di lingkungan Si Penerima Sugesti, misalnya,
direktur, bos, manajer, dan pemilik perusahaan.
3. Kelompok
mayoritas terhadap minoritas. Contohnya, dalam suatu pertemuan atau rapat awalnya
memiliki pandangan dan pendapat sendiri, tetapi ternyata jumlah peserta rapat
yang mayoritas berkata lain. Akhirnya, pandangan dan pendapat yang berbeda pun
mengubah pemikiran dan persetujuannya.
4. Reklame
atau iklan. Misalnya, ada produk kosmetik yang diiklankan mampu membuat
seseorang cantik atau ganteng dalam hitungan jam. Iklan tersebut akan
mempengaruhi konsumen sehingga membelinya.
Di samping itu, sugesti dapat diterima bukan hanya karena
faktor-faktor yang ada di dalam diri pemberi sugesti, melainkan pula terdapat
dalam kondisi penerima sugesti. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Terhambatnya
daya berpikir kritis. Semakin lemah kemampuan seseorang untuk berpikir kritis,
semakin mudah dikendalikan pihak lain. Contohnya, orang yang sedang marah,
mudah diadu domba untuk berkelahi.
2. Kemampuan
berpikir terpecah (disosiasi). Disosiasi terjadi ketika orang dilanda
kebingungan karena menghadapi berbagai persoalan hidup. Dalam keadaan demikian,
ia akan mudah mendapatkan pengaruh, saran, dorongan, atau ajakan orang lain
tanpa berpikir panjang.
3. Orang
yang ragu-ragu ketika menerima pendapat satu arah. Seseorang yang ragu-ragu
karena terbatasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki, umumnya akan mudah
tersugesti oleh pengaruh pihak lain, apalagi ketika mendapatkan pendapat atau
pengarahan satu arah. Contohnya, ketika mendengarkan ceramah yang berapi-api
penuh provokasi, tetapi tidak dapat melakukan komunikasi langsung dengan Sang
Penceramah, meskipun ragu, dia akan mengikuti provokasi dari penceramah
tersebut.
Demikian penjelasan sugesti yang terjadi dalam hidup
keseharian manusia yang dapat menumbuhkan pengaruh, baik karena faktor Si
Pemberi Sugesti, maupun Si Penerima Sugesti.
Sampurasun
Sumber
Pustaka
Irawan,
Hanif; Rahmawati, Farida; Febriyanto, Alfian; Muhammad Kusumantoro, Sri, Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1
Maryati,
Kun; Suryawati, Juju, 2013, Sosiologi:
Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial; untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013,
Penerbit Erlangga: Jakarta
No comments:
Post a Comment