oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Kok ribut soal jumlah
penjemput MRS di Bandara Soekarno-Hatta?
Mahfudz, M.D. mengatakan “sedikit”, Haikal Hassan
mengatakan “banyak”, jutaan.
Terus, apa manfaatnya?
Apa pentingnya?
Lagian, tidak ada standar juga soal sedikit dan banyak
itu. Misalnya, 0 s.d. 10 juta adalah sedikit, 10 s.d. 30 juta adalah lumayan,
30 juta ke atas adalah banyak.
Standar itu kan tidak ada. Jadi, tidak jelas soal sedikit
dan banyak itu.
Kalau dibandingkan dengan jumlah murid-murid saya, jumlah
penjemput MRS itu banyak sekali. Murid-murid saya kalau dijumlahkan, mungkin
hanya sekitar seribu orang lebih sedikit. Kalau perbandingannya seperti itu,
jelas murid saya lebih sedikit dibandingkan penjemput MRS.
Berbeda kalau dibandingkan dengan pengikut Jokowi. Jelas
kalau itu perbandingannya, pengikut Jokowi jauh lebih banyak. Buktinya, Jokowi
menang dalam pemilihan yang berdasarkan jumlah pemilih. Pengikut MRS kan gabung
dengan pengikut Prabowo dan itu masih kalah.
Jadi, jangan meributkan soal itu. Baik Mahfudz maupun
Haikal, tidak punya standar soal jumlah itu. Bagi Mahfudz mungkin angka 10 juta
adalah sedikit. Bagi Haikal, angka itu adalah sangat besar.
Terus, ngapain?
Nggak ada gunanya juga kan ngomongin itu?
Hanya menghabiskan energi.
Mari kita hemat energi untuk hal-hal yang lebih positif,
misalnya, belajar lebih tekun, bekerja lebih keras, dan berperilaku lebih
menyenangkan.
Mari belajar bersama untuk lebih tenang karena ini bagian
dari “revolusi akhlak”. Tidak perlu ribut soal yang tidak penting, kita mesti
lebih dewasa, lebih sabar, lebih melembutkan. Kalbu kita perlu dimenej dengan
baik. Kalau mau, belajar ke Aa Gym yang punya “Manajemen Qalbu”.
Kemarin saya ajak untuk tidak bicara kasar, baik di dunia
maya maupun di dunia nyata, sekarang kita tingkatkan untuk tidak perlu
meributkan hal-hal sepele.
Di samping itu, kalau mau komen, komenlah yang baik dan
mencerdaskan. Kalau tidak, saya hapus komentarnya. Hayu ah, salam.
#salamrevolusiakhlak
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment