Monday, 3 January 2022

Bahar Kacaukan Pikiran Umat

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Bahar bin Smith telah mengacaukan pikiran umat karena mengubah-ubah kalimat yang disampaikan oleh Jenderal Dudung Abdurachman menjadi sangat jauh artinya. Tulisan saya ini didasarkan pada laporan Habib Husin Alwi kepada pihak kepolisian yang melaporkan bahwa Bahar sudah memprovokasi umat dengan memelintir kalimat Dudung.

            Sudah saya tulis dalam tulisan yang lalu berjudul “Tuhan Bukan Orang Arab” bahwa saya menonton video Dudung dalam podcast Deddy Corbuzier itu selama satu jam sembilan menit. Saya ulangi lagi sedikit tulisan saya itu. Dudung menjelaskan bahwa dirinya setiap selesai shalat selalu berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia.

            Dia bilang, “Tuhan kan bukan orang Arab.”

            Maksudnya, berdoa dengan bahasa apa pun Tuhan pasti tahu, pasti mengerti, pasti paham. Tidak harus selalu menggunakan bahasa Arab. Tuhan kan memahami seluruh bahasa karena Dia sendiri yang menciptakan bahasa itu. Pernyataan Dudung justru menunjukkan bahwa Tuhan adalah Sang Penguasa terhadap segala sesuatu, termasuk bahasa. Sesederhana itu untuk memahami kalimat Dudung.

            Masih ingat kan tulisan saya yang itu?

            Mengapa sekarang jadi ribut, padahal saya mendengarnya biasa-biasa saja?

            Dalam laporan Husin Alwi dijelaskan bahwa Bahar mengubah atau memelintir kalimat Dudung menjadi, Saya tidak mau berdoa dengan bahasa Arab karena Tuhan bukan orang Arab. Ya, berarti kan menyamakan dengan makhluk.”

            Itulah yang menjadi masalahnya. Bahar mengubah-ubah kalimat Dudung menjadi berbeda jauh artinya. Kalau memang benar demikian terungkap di pengadilan, Bahar telah menyesatkan umat, mengacaukan pikiran umat, dan membuat umat menjadi terpecah belah.

            Semua orang boleh menonton, bisa memperhatikan, dan bisa menilai dari kalimat-kalimat itu. Tidak ada yang perlu ditutupi karena memang sudah dan terus beredar hingga hari ini video-videonya.

            Mudah kan membedakan arti dari kedua kalimat tersebut?

            “Tuhan kita kan bukan orang Arab.” Ini kalimat Dudung yang saya dengar.

            Bedakan dengan kalimat berikut.

Saya tidak mau berdoa dengan bahasa Arab karena Tuhan bukan orang Arab. Ya, berarti kan menyamakan dengan makhluk.” Ini kalimat Bahar yang dilaporkan Husin Alwi ke polisi.

Kalau memang Dudung berkata seperti yang dikatakan Bahar, jelas Dudung salah. Akan tetapi, saya menonton sendiri dan mendengar sendiri, Dudung tidak bicara seperti itu.

Kalaulah terungkap dan terbukti di pengadilan, berarti Bahar adalah penipu dan pengacau.

Sungguh, Allah swt tidak bersama penipu, pengacau, orang angkuh, arogan, dan pembuat gaduh. Sesungguhnya, Allah swt ada bersama orang-orang yang hancur hatinya.

Nabi Musa as bertanya kepada Allah swt, “Wahai Tuhan, di mana aku mencari-Mu?”

Allah swt menjawab, “Carilah Aku di sisi orang-orang yang hancur hatinya. Sesungguhnya, Aku dekat dengan mereka setiap hari (sejarak) satu ba (sekitar dua lengan). Jikalau tidak demikian, mereka pasti roboh (binasa).”

Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal.

Bantulah mereka yang sedang kesusahan hidup, kesulitan menjalani hidup karena Allah swt bersama mereka. Allah swt bersama orang-orang itu dan tidak bersama para penipu angkuh yang teriak-teriak di jalanan sambil menyesatkan orang lain.

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment