Saturday 15 January 2022

Para Perempuan Muda Cantik Pelindung Indonesia

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Pada tulisan yang lalu saya pernah menulis bahwa kedaulatan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dijaga oleh anak-anak muda Indonesia yang sebagian besar perempuan di forum-forum internasional semacam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka mempertahankan NKRI dari fitnah, serangan, dan serbuan negara-negara asing yang ingin membuat Indonesia terjatuh dengan menggunakan berbagai isu, terutama isu-isu hak azasi manusia (Ham) di Papua. Merekalah yang sesungguhnya melindungi para ulama, para kiyai, para ustadz, para pendeta, para biksu, para pedanda, para pemimpin agama dan keyakinan, para pemeluk agama, serta seluruh rakyat Indonesia di forum-forum dunia. Jika mereka gagal berdiplomasi dalam melindungi kedaulatan negara, pasukan dan kekuatan asing bisa masuk ke Indonesia, kemudian merusakkan tanah, tatanan, dan sistem sosial di Indonesia seperti yang terjadi di Timur Tengah. Besar sekali jasa mereka dan sungguh berat tugas mereka. Karya mereka mendunia karena berulang-ulang melakukan serangan mematikan terhadap para presiden, perdana menteri, dan pemimpin negara asing yang ingin mencoba meruntuhkan Indonesia.

            Dalam tulisan kali ini, saya tulis tiga perempuan muda cantik yang dengan cerdas mempertahankan kehormatan NKRI di dunia. Saya sertakan foto dan sumbernya dengan beberapa kalimat serangan mereka pada negara-negara lain yang kerap menganggu Indonesia. Sengaja saya potong dan sedikit ubah kalimat mereka karena terlalu panjang serta agar lebih jelas suara mereka ditujukan bukan hanya untuk satu negara, melainkan ke negara mana pun yang mencoba menyerang Indonesia.

            Sesuai urutan foto, pertama, diplomat muda ini bernama “Silvany Austin Pasaribu” (sumber foto: Kpop Squad Media). Dia mendapat serangan dari Presiden Vanuatu yang mencoba menceramahi Indonesia tentang Ham. Kemudian, Silvany balas menyerang. Seperti saya bilang, saya potong dan saya ubah kalimatnya bukan hanya untuk Vanuatu, melainkan untuk negara mana pun yang mencoba menyerang Indonesia.


Silvany Austin Pasaribu (Foto: KPOP SQUAD MEDIA)


Silvany berbicara seperti ini, “Simpan ceramah kalian untuk kalian sendiri! Presiden Indonesia Jokowi menyerukan untuk mencari solusi yang menguntungkan antarnegara, tetapi negara bodoh seperti kalian justru menentangnya. Di tengah krisis kesehatan dan ekonomi yang harus dihadapi, negara bodoh kalian justru menyerukan memecah belah dengan mendukung separatisme dengan dalih Ham. Indonesia sudah setuju dan menandatangani untuk penghapusan diskriminasi, penyiksaan, dan kekejaman, tetapi negara kalian belum menyetujuinya. Bagaimana mungkin kalian mengajari kami tentang Ham sementara kalian sendiri belum menandatangani penghapusan perilaku yang merendahkan martabat manusia? Kalian harus urus rakyat kalian sendiri! Kalian bukan wakil rakyat Papua dan berhentilah bersikap seperti itu! Papua adalah Indonesia!”

Luar biasa bukan serangan Silvany terhadap pemimpin negara asing?

Kedua, “Nara Masista Rakhmatia” (sumber foto: Okezone News), lagi-lagi dia menyerang banyak negara lain dari kawasan Asia Pasifik yang menuduh Indonesia melanggar Ham.


Nara Masista Rakhmatia (Foto: Okezone News)


 Kalimat Nara Masista seperti ini, “Indonesia berkomitmen untuk menghormati Ham. Pada zaman ini semuanya harus terbuka dan sulit menyembunyikan pelanggaran Ham. Ketika kalian menunjuk-nunjuk kami dengan jari telunjuk, sesungguhnya ada empat jari kalian yang menunjuk pada wajah kalian sendiri!”

Kalimat Nara Masista Rakhmatia sangat lugas dan menohok pada negara lain yang mengusik Indonesia.

Ketiga, “Sindy Nur Fitri” (sumber foto: Kuyou id). Dia dengan keras menyerang negara-negara bodoh itu.


Sindy Nur Fitri (Foto: KUYOU.id)

Kalimat Sindy semacam ini, “Kalian terus-terusan menyerang dan melanggar kedaulatan Indonesia. Kami melawan informasi palsu yang kalian sebarkan! Kalian hanya menyebarkan harapan palsu yang menyulut konflik dan mengorbankan banyak nyawa orang tak berdosa. Kalian hanya berdiam diri ketika KKB membunuh guru, perawat, pekerja kesehatan, pekerja konstruksi, menghancurkan fasilitas kesehatan, dan aparat penegak hukum. Mengapa kalian berdiam diri ketika orang-orang yang mengabdi untuk rakyat Papua dibunuh secara brutal? Kenyataannya, kalian hanya menganjurkan separatisme agar Papua berpisah dari Indonesia. Indonesia adalah negara demokrasi yang menghormati Ham dan hukum!”  

Silvany, Nara, dan Sindy adalah para perempuan cerdas yang melindungi NKRI dari serangan negara lain. Padahal, mereka adalah perempuan yang sering dianggap warga negara kelas dua dan harus selalu dianggap lebih rendah dibandingkan laki-laki. Kenyataannya, merekalah yang melindungi para lelaki dan perempuan di seluruh Indonesia ini dari kemungkinan adanya invasi atau campur tangan asing terhadap kehidupan di Indonesia. Insyaallah, upaya mereka mendapatkan pahala yang sangat besar dari sisi Allah swt.

Mereka adalah para lulusan program studi Hubungan Internasional universitas terkemuka di Indonesia ini, semoga pada masa depan murid-murid dan atau mahasiswa-mahasiswa saya di Program Studi Hubungan Internasional, Fisip, Unviersitas Al Ghifari, banyak yang sehebat atau bahkan lebih hebat dibandingkan mereka untuk membela Indonesia.

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment