Monday, 28 February 2022

Nggak Mau Didoain

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

“Wah, Akang makin shaleh, rajin shalat, baca Al Quran.”

            “Ah, enggak, saya baru shalat hajat, terus baca Al Waqiah.” 

“Eh, Kang, saya mau tanya. Akang sebagai dosen, bagaimana pendapatnya soal adzan pakai pengeras suara yang sedang ramai itu?”

“Adzan bagus pakai pengeras suara, asal jangan terlalu keras, bisa mengganggu orang lain.”

“Kenapa menganggu? Hati-hati bicara, Akang bisa kafir, murtad.”

“Oh, ya?”

“Iya dong. Orang yang merasa terganggu oleh adzan itu berarti sama dengan syetan.”

“Saya bilang kan bukan terganggu adzan, tetapi terganggu oleh suara keras dari pengeras suara.”

“Eh Kang, suara adzan itu harus sangat keras, ini syiar Islam. Kalau tidak suka, berarti saudaranya syetan, kafir itu.”

“Bagaimana dengan orang yang sudah lanjut usia, sangat tua, sakit-sakitan, perlu banyak istirahat? Bagaimana juga orang yang bekerja sebagai sekuriti atau yang bekerja shift dan perlu istirahat untuk kembali siap bekerja lagi? Apakah mereka juga syetan kalau ingin istirahat dan tidak terganggu suara bising?”

“Ini syiar Islam, Kang.”

“Ya sudah. Jangan ngobrolin lagi loud speaker. Kita berdoa saja. Mau nggak saya doain supaya cepat kaya? Kebetulan saya baru shalat hajat dan membaca Surat Al Waqiah, belum batal wudlu lagi.”

“Hayu, Kang.”

“Sini, kita duduk bersila berhadap-hadapan. Yuk, kita tundukan kepala.”

“Mari, Kang.”

“Sini lebih dekat, kepala kamu dekatkan dengan kepala saya supaya lebih enak. Baca ayat Kursi dulu ya.”

“Iya, Kang.”

“Bismillaaaaaahirr …!”

“Stop, stop Kang. Kenapa teriak-teriak?”

“Kenapa memangnya?”

“Jangan kencang-kencang, Kang. Bising.”

“Ini syiar. Kenapa kamu tidak mau mendengarkan saya baca ayat Kursi? Kamu kepanasan? Hati-hati, bisa-bisa di tubuh kamu ada syetannya.”

“Bukan begitu. Kalau mengingat Allah swt itu jangan teriak-teriak, tidak sopan, mengganggu orang lain.”

“Ini kan syiar, biar orang lain mendengar.”

“Dilarang, Kang.”

“Dilarang sama siapa?”

“Dilarang sama Allah swt.”

“Coba di surat mana, ayat berapa larangan itu?”

“Ini nih, Surat Al Araf ayat 205.”

“Coba bacakan terjemahannya saja.”

            “Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut serta dengan tidak ‘mengeraskan suara’ pada waktu pagi dan petang. Janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.”

            “Jadi, tidak boleh ya mengeraskan suara itu pada waktu pagi dan petang itu?”

            “Iya, Kang tidak boleh. Ayatnya jelas dari Allah swt dalam Al Quran.”

            “Oh begitu, ya? Memang tidak boleh mengeraskan suara itu, apalagi pakai toa.”

            “….”

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment