oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Timbulnya gejala sosial
sebagai akibat dari kehidupan manusia sendiri. Pada hakikatnya manusia adalah
makhluk individu dan makhluk sosial.
Sebagai makhluk
individu, manusia memiliki kepribadian yang unik dan berbeda dari manusia
lainnya. Keunikan ini dapat dilihat dari berbagai hal. Setiap manusia berbeda
dengan manusia lainnya. Pebedaan itu bisa dilihat dari ciri-ciri fisik,
kemampuan, kebutuhan, perasaan, dan sikap yang ditunjukkan. Kita bisa melihat
diri sendiri yang jelas pasti berbeda dibandingkan manusia lainnya. Tak ada
manusia yang persis sama di dunia ini meskipun lahir dalam keadaan kembar.
Sebagai makhluk
sosial, manusia harus berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia
lainnya. Menurut Aristoteles, manusia tidak akan mendapatkan keutamaan dan
menjadi baik jika tidak memiliki teman atau terasing dari masyarakat
sekitarnya. Bahkan, manusia yang hidup sendirian bisa gila, kehilangan ingatan,
bahkan mati. Sebagai manusia kita harus menunjukkan sikap positif untuk
bersosialisasi dengan manusia lainnya, misalnya, kerja sama, gotong royong,
toleransi, tolong-menolong, saling menghargai. Manusia tidak bisa terlepas dari
manusia lainnya. Sejak lahir pun kita sudah ditolong oleh orang lain.
Karena manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk
sosial, terjadilah berbagai gejala sosial. Pengertian gejala sosial sendiri
menurut Gulo (2010), adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara dan oleh
manusia, baik secara individu maupun secara kelompok. Dalam pandangan Durkheim,
dapat dipahami bahwa gejala sosial adalah fakta objektif di luar kehidupan
individu. Contoh gejala sosial adalah gejala ekonomi, gejala politik, gejala
budaya, dan gejala moral.
Gejala sosial yang terjadi bisa berbeda di setiap
wilayah. Gejala sosial di kalangan petani di desa bisa berbeda dibandingkan di
kalangan para pekerja di perkotaan. Akibat yang dirasakan masyarakat pun akan
sangat berbeda. Misalnya, di desa gejala sosial yang terjadi adalah
kemiskinan dan kebodohan, adapun di kota gejala sosial yang selalu tampak
adalah kejahatan, kekerasan fisik, perkosaan, dan penipuan.
Gejala sosial berbeda dengan gejala alam. Gejala sosial
adalah sebagai akibat dari perbuatan manusia sendiri. Adapun gejala alam
bukanlah akibat perbuatan manusia secara langsung, seperti, ledakan gunung
berapi, gempa bumi, ataupun angin topan dan tsunami.
Sampurasun.
Sumber
Pustaka
Irawan,
Hanif; Rahmawati, Farida; Febriyanto, Alfian; Muhammad Kusumantoro, Sri, Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1
Maryati,
Kun; Suryawati, Juju, 2013, Sosiologi:
Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial; untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013,
Penerbit Erlangga: Jakarta
No comments:
Post a Comment