Friday 7 August 2020

Penyebab Perubahan Sosial

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Perubahan yang terjadi pada masyarakat disebabkan banyak hal, baik yang bersifat lahir maupun batin. Hal-hal yang bersifat lahir biasanya berbentuk materi semisal alat komunikasi dan kendaraan. Hal-hal yang berbentuk batin semisal tumbuhnya kesadaran dan pemikiran baru.

            Berikut alasan-alasan terjadinya perubahan.

            Pertama, masyarakat menghadapi masalah-masalah baru. Masyarakat selau menghadapi masalah-masalah baru sesuai dengan tuntutan zamannya yang membutuhkan pemikiran dan alat baru untuk memecahkannya. Misalnya, ketika kendaraan motor semakin banyak, terjadi masalah kemacetan; ketika terjadi pandemi Covid-19, terjadi kematian, kesakitan, dan penularan. Hal-hal seperti itu mendorong masyarakat untuk berubah dengan menggunakan segala kemampuannya, baik yang bersifat lahir maupun batin.

            Kedua, tingkat ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan. Banyak tradisi dan agama yang mempertahankan kebiasaan-kebiasaan mereka. Akan tetapi, kebiasaan-kebiasaan itu kerap berbenturan dengan kondisi zamannya. Oleh sebab itu, di antara warga selalu ada pihak-pihak atau kekuatan yang memiliki pemikiran baru untuk melakukan perubahan.

            Ketiga, perubahan lingkungan. Lingkungan sangat mendorong perubahan masyarakat. Misalnya, munculnya  kota-kota kecil yang berada di wilayah yang dulunya pedesaan membuat masyarakat berubah banyak. Lingkungan yang kemudian banyak diisi oleh orang-orang berpendidikan akan meningkatkan perilaku dan pola pikir masyarakat.

            Secara umum faktor-faktor yang mendorong masyarakat untuk berubah adalah:

            Pertama, rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada. Ketidakpuasan atas situasi yang sedang berjalan mendorong masyarakat untuk berubah. Misalnya, masyarakat yang terkekang dengan tradisi melakukan perlawanan untuk hidup lebih bebas.

            Kedua, timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan. Situasi yang buruk dan lemah mendorong masyarakat untuk memperbaiki keadaan. Misalnya, kemiskinan mendorong masyarakat untuk lebih berpendidikan dan meningkatkan keterampilan dirinya.

            Ketiga, kesadaran adanya kekurangan dalam budaya sendiri sehingga berusaha mengadakan perbaikan. Contohnya, masyarakat Indonesia yang dimanjakan alam yang tropis membuat diri malas dan banyak istirahat. Kemalasan itu menyebabkan kelemahan berpikir dan kurangnya daya saing ekonomi. Hal itu mendorong perubahan untuk lebih tinggi tingkat pendidikan dan lebih bekerja keras jika ingin cerdas dan mendapatkan kekayaan yang banyak.

            Keempat, adanya usaha untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contohnya, adanya wabah penyakit Covid-19 mendorong masyarakat untuk menjaga kesehatan, menggunakan masker, banyak di rumah, dan bekerja ke luar rumah jika sangat penting.

            Kelima, banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia untuk dapat mengatasinya. Berbagai kesulitan hidup membuat manusia berubah agar dapat mengatasinya dengan baik. Misalnya, kesulitan ekonomi membuat manusia berpikir melakukan beragam cara untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

            Keenam, sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal baru, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya. Keterbukaan masyarakat terhadap gagasan baru yang tumbuh dalam lingkungannya akan membuat perubahan bagi masyarakat itu sendiri. Misalnya, adanya gagasan untuk bekerja bakti secara rutin akan membuat lingkungan yang kumuh berubah menjadi bersih dan sehat. Keterbukaan terhadap pengaruh dari luar dirinya pun akan membuat masyarakat berubah. Misalnya, kehadiran para dokter dengan ilmu medis modern membuat masyarakat perlahan-lahan meninggalkan praktik-praktik perdukunan.

            Ketujuh, tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup. Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak mendorong untuk bekerja lebih keras lagi. Misalnya, sekarang dengan adanya smartphone, kendaraan baru, dan laptop membuat masyarakat bekerja lebih keras untuk mendapatkan uang agar dapat membeli barang-barang tersebut.

            Kedelapan, sistem pendidikan yang memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dengan berkembangnya sistem pendidikan, manusia mendapatkan pengetahuan dan pengakuan baru melebihi kondisi rata-rata masyarakat yang tidak berpendidikan. Hal itu membuat masa depan dan kehidupan orang-orang yang berpendidikan lebih baik.

            Sampurasun.

 

Sumber Pustaka:

Maryati, Kun; Suryawati, Juju, 2013, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII Kurikulum 2013: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Penerbit Erlangga: Jakarta

 

Wijayanti, Fitria; Kusumantoro, Sri Muhammad; Irawan, Hanif, Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

No comments:

Post a Comment