Saturday, 1 August 2020

Pengertian Ilmu Ekonomi

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Kita sering mendengar istilah ekonomi, tetapi tahukah arti sebenarnya ekonomi itu?

            Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomia. Kata itu berasal dari kata oikos yang berarti peraturan dan nomos yang berarti rumah tangga. Dengan demikian, oikonomia adalah peraturan rumah tangga. Artinya, ekonomi adalah peraturan yang menetapkan rumah tangga yang baik.

            Dalam perkembangannya, ilmu ekonomi diteliti oleh beberapa ahli, di antaranya:

            Adam Smith yang mengatakan bahwa ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara (Jain dan Khanna, 2006). Adam Smith banyak meneliti mengenai kekayaan negara, kemajuan ekonomi suatu negara, serta kemunduran negara.

            J.B. Say menjelaskan bahwa ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang bisa menentukan kekayaan negara (Jain dan Khanna, 2006). Dia menyatakan bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari negara mendapatkan kekayaannya.

            J.S. Mill mengatakan bahwa ekonomi adalah ilmu praktis tentang produksi dan distribusi kekayaan (Jain dan Khanna, 2006). Menurutnya, ekonomi adalah ilmu yang berupa tatacara tentang menghasilkan barang dan menyalurkan atau mengedarkan barang-barang yang telah diproduksi tersebut.

            Alfred Marshal mengatakan bahwa ekonomi adalah studi tentang umat manusia dalam usaha mengkaji bagian dari tindakan individu dan sosial yang paling dekat dengan pencapaian dan penggunaan kesejahteraan material (Alfred Marshal, 2012). Maksudnya, ekonomi adalah imu yang mempelajari usaha seseorang, sekelompok orang, atau masyakarat untuk mendapatkan keuntungan dan kenikmatan dari barang-barang material, misalnya, rumah, makanan, kendaraan, pakaian, perabot rumah tangga, alat elektronik, dan tanah.

            Penson mengatakan bahwa ekonomi adalah ilmu kesejahteraan material (Jain dan Ohri, 2010). Artinya, ekonomi adalah ilmu yang selalu berbicara tentang kenikmatan hal-hal yang bersifat materialistis.

            Lionel Robins menjelaskan bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai kaitan antara tujuan (end) dan sarana yang langka (scarce means) yang mempunyai banyak alternatif kegunaan (Robbins, 2007). Hal ini berarti ekonomi mempelajari keinginan dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, tetapi barang-barang atau hal-hal yang diinginkan manusia itu terbatas. Bisa juga keinginan yang tidak terbatas itu berbenturan dengan kemampuan manusia untuk mendapatkan keinginannya itu. Misalnya, manusia menginginkan kendaraan yang sangat mewah, tetapi keuangannya sangat terbatas, tidak dapat membeli kendaraan mewah tersebut. Contoh lain, di Eropa sangat sulit mendapatkan beras, tetapi orang-orang Eropa ingin makan beras. Oleh sebab itu, mereka berupaya untuk mengatur dirinya tentang keinginan untuk makan nasi.

            Richard G. Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas (Lipsey, Ragan, dan Storer, 2007).  Maksudnya, manusia itu selalu menginginkan segalanya, tetapi sumber daya untuk mendapatkan keinginan itu terbatas, baik barangnya ataupun kemampuan dirinya untuk mendapatkan keinginannya itu. Pada saat itulah ilmu ekonomi mengkaji dan meneliti perilaku manusia dalam menghadapi masalahnya tersebut.

            N. Gregory Mankiw menjelaskan bahwa ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang langka (Mankiw, 2011). Sebagaimana tadi telah disebutkan bahwa manusia selalu menginginkan segalanya, tetapi sumber-sumber daya yang ada terbatas. Di situlah ekonomi mempelajari upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengelola sumber daya-sumber daya yang terbatas itu.

            Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison mengungkapkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai keinginan yang tidak terbatas memililh untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memuaskan keinginan mereka (Ekelund, Ressler, dan Tollison, 2006). Misalnya, manusia ingin berlibur atau tamasya ke Bali, tetapi uangnya terbatas, bahkan sangat sedikit. Untuk memuaskan keinginan dirinya berlibur ke luar rumah, tetapi tidak punya uang untuk ke Bali, manusia memilih untuk berlibur ke tempat yang lebih murah dan dekat, misalnya, Ancol, Situ Patengang, Taman Love, atau malah bermain di alun-alun kotanya.

            Paul A. Samuelson mengungkapkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang cara orang-orang dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa menggunakan uang dalam menggunakan sumber daya produksi yang terbatas, tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas dari waktu ke waktu dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi saat ini atau pada masa mendatang kepada berbagai orang atau kelompok dalam masyarakat (Samuelson dan Nordhaus, 2009). Hal itu berarti ilmu ekonomi mempelajari usaha masyarakat untuk menghasilkan sesuatu yang dapat digunakan orang lain dan dapat dinikmati saat ini atau pada masa depan. Misalnya, manusia berusaha memproduksi makanan yang dapat dikonsumsi saat ini dan dapat pula memproduksi pesawat terbang canggih untuk dapat digunakan pada masa depan ketika pesawat itu sudah selesai dan diuji coba.

            Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian ilmu ekonomi.

            Sampurasun.

 

Sumber Pustaka:

Novasari, Yunita; Jawangga, Yan Hanif; Setiadi, Inung Oni; Hastyorini, Irim Rismi (editor); Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X Semester I: Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, PT Penerbit Intan Pariwara

S., Alam, 2013, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013: Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, Penerbit Erlangga: Jakarta


No comments:

Post a Comment