oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Kita sering mendengar
istilah ekonomi, tetapi tahukah arti
sebenarnya ekonomi itu?
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomia. Kata itu berasal dari kata oikos yang berarti peraturan dan nomos yang berarti rumah tangga. Dengan
demikian, oikonomia adalah peraturan rumah tangga. Artinya, ekonomi adalah
peraturan yang menetapkan rumah tangga yang baik.
Dalam perkembangannya, ilmu ekonomi diteliti oleh
beberapa ahli, di antaranya:
Adam Smith yang
mengatakan bahwa ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya
kekayaan negara (Jain dan Khanna, 2006). Adam Smith banyak meneliti mengenai
kekayaan negara, kemajuan ekonomi suatu negara, serta kemunduran negara.
J.B. Say
menjelaskan bahwa ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang bisa
menentukan kekayaan negara (Jain dan Khanna, 2006). Dia menyatakan bahwa
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari negara mendapatkan kekayaannya.
J.S. Mill mengatakan
bahwa ekonomi adalah ilmu praktis tentang produksi dan distribusi kekayaan (Jain
dan Khanna, 2006). Menurutnya, ekonomi adalah ilmu yang berupa tatacara tentang
menghasilkan barang dan menyalurkan atau mengedarkan barang-barang yang telah
diproduksi tersebut.
Alfred Marshal mengatakan
bahwa ekonomi adalah studi tentang umat manusia dalam usaha mengkaji bagian
dari tindakan individu dan sosial yang paling dekat dengan pencapaian dan
penggunaan kesejahteraan material (Alfred Marshal, 2012). Maksudnya, ekonomi
adalah imu yang mempelajari usaha seseorang, sekelompok orang, atau masyakarat
untuk mendapatkan keuntungan dan kenikmatan dari barang-barang material,
misalnya, rumah, makanan, kendaraan, pakaian, perabot rumah tangga, alat
elektronik, dan tanah.
Penson mengatakan
bahwa ekonomi adalah ilmu kesejahteraan material (Jain dan Ohri, 2010).
Artinya, ekonomi adalah ilmu yang selalu berbicara tentang kenikmatan hal-hal
yang bersifat materialistis.
Lionel Robins menjelaskan
bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai kaitan
antara tujuan (end) dan sarana yang
langka (scarce means) yang mempunyai
banyak alternatif kegunaan (Robbins, 2007). Hal ini berarti ekonomi mempelajari
keinginan dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, tetapi barang-barang atau
hal-hal yang diinginkan manusia itu terbatas. Bisa juga keinginan yang tidak
terbatas itu berbenturan dengan kemampuan manusia untuk mendapatkan
keinginannya itu. Misalnya, manusia menginginkan kendaraan yang sangat mewah,
tetapi keuangannya sangat terbatas, tidak dapat membeli kendaraan mewah
tersebut. Contoh lain, di Eropa sangat sulit mendapatkan beras, tetapi
orang-orang Eropa ingin makan beras. Oleh sebab itu, mereka berupaya untuk mengatur
dirinya tentang keinginan untuk makan nasi.
Richard G. Lipsey menyatakan
bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang
langka untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas (Lipsey, Ragan, dan
Storer, 2007). Maksudnya, manusia itu
selalu menginginkan segalanya, tetapi sumber daya untuk mendapatkan keinginan
itu terbatas, baik barangnya ataupun kemampuan dirinya untuk mendapatkan
keinginannya itu. Pada saat itulah ilmu ekonomi mengkaji dan meneliti perilaku
manusia dalam menghadapi masalahnya tersebut.
N. Gregory Mankiw menjelaskan
bahwa ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat mengelola sumber-sumber
daya yang langka (Mankiw, 2011). Sebagaimana tadi telah disebutkan bahwa
manusia selalu menginginkan segalanya, tetapi sumber-sumber daya yang ada
terbatas. Di situlah ekonomi mempelajari upaya yang dilakukan masyarakat untuk
mengelola sumber daya-sumber daya yang terbatas itu.
Robert B. Ekelund
Jr. dan Robert D. Tollison mengungkapkan
bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat
yang mempunyai keinginan yang tidak terbatas memililh untuk mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk memuaskan keinginan mereka (Ekelund, Ressler,
dan Tollison, 2006). Misalnya, manusia ingin berlibur atau tamasya ke Bali,
tetapi uangnya terbatas, bahkan sangat sedikit. Untuk memuaskan keinginan
dirinya berlibur ke luar rumah, tetapi tidak punya uang untuk ke Bali, manusia
memilih untuk berlibur ke tempat yang lebih murah dan dekat, misalnya, Ancol,
Situ Patengang, Taman Love, atau malah bermain di alun-alun kotanya.
Paul A. Samuelson mengungkapkan
bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang cara orang-orang dan masyarakat membuat
pilihan dengan atau tanpa menggunakan uang dalam menggunakan sumber daya
produksi yang terbatas, tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai jenis komoditas dari waktu ke waktu dan
mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi saat ini atau pada masa mendatang
kepada berbagai orang atau kelompok dalam masyarakat (Samuelson dan Nordhaus,
2009). Hal itu berarti ilmu ekonomi mempelajari usaha masyarakat untuk
menghasilkan sesuatu yang dapat digunakan orang lain dan dapat dinikmati saat
ini atau pada masa depan. Misalnya, manusia berusaha memproduksi makanan yang
dapat dikonsumsi saat ini dan dapat pula memproduksi pesawat terbang canggih
untuk dapat digunakan pada masa depan ketika pesawat itu sudah selesai dan
diuji coba.
Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian ilmu
ekonomi.
Sampurasun.
Sumber
Pustaka:
Novasari,
Yunita; Jawangga, Yan Hanif; Setiadi, Inung Oni; Hastyorini, Irim Rismi
(editor); Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X
Semester I: Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, PT Penerbit Intan Pariwara
S.,
Alam, 2013, Ekonomi untuk SMA dan MA
Kelas X Kurikulum 2013: Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, Penerbit
Erlangga: Jakarta
No comments:
Post a Comment