oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Perubahan adalah suatu
keniscayaan karena pada dasarnya dunia selalu berkembang. Hal itu pun
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Ada yang mengikuti arus perubahan dan hidup
sesuai dengan perubahan tersebut, termasuk perubahan nilai-nilai. Ada pula
masyarakat yang cenderung mempertahankan nilai-nilai lama dan mempertahankannya
sehingga perubahan tidak mengubah keseluruhan nilai yang terdapat di
masyarakat.
Kecenderungan untuk mempertahankan nilai-nilai lama
tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya:
Pertama, adanya
unsur-unsur yang berfungsi sangat penting di tengah masyarakat. Misalnya,
sistem kekerabatan dan soliditas kesukuan pada suku tertentu. Meskipun
perubahan cenderung menawarkan persaingan hidup yang keras dan individualistis,
masyarakat tetap mempertahankan nilai-nilai kekerabatan sehingga menghalangi
efek negatif dari individualistis.
Kedua, adanya unsur-unsur
yang sudah sangat kuat tertanam sejak kecil. Contohnya, orang Indonesia makan
pokoknya adalah nasi. Makanan pokok sesungguhnya dapat berubah menjadi mie,
gandum, jagung, roti, dan sebagainya. Akan tetapi, orang Indonesia tetap
memilih nasi sebagai makanan pokok dengan sayur dan lauknya yang lebih lezat
dibandingkan dengan makanan yang berasal dari negara lain.
Ketiga, adanya unsur-unsur
yang hadir dalam kehidupan beragama. Agama adalah nilai yang sangat kuat dalam
diri seseorang yang sudah meyakininya. Dia akan sangat sulit meninggalkan
tatacara ibadat, ritual, ajaran, dan tradisi keagamaannya. Apabila tidak
melaksanakan hal-hal itu, seseorang akan merasa sangat bersalah. Contohnya, di
Indonesia yang mayoritas Islam kerap mengadakan berbagai hajatan syukuran atas
kenikmatan yang diperolehnya. Bahkan, untuk mengenang orang yang sudah wafat
pun, kerap berkumpul berdoa dan makan bersama. Hal-hal itu mengikat banyak
orang untuk melaksanakannya. Jika tidak, orang bisa merasa sangat bersalah atau
merasa diri kurang dalam hidupnya.
Keempat, terdapat
unsur ideologi dan falsafah hidup bangsa yang sangat diyakini dan dijaga agar
perubahan-perubahan yang terjadi di dunia tidak membuat keyakinan terhadap
bangsanya rusak yang pada gilirannya akan mengubah hidup masyarakat dengan
nilai-nilai asing yang tidak dikenalnya dengan baik. Misalnya, Indonesia
memiliki falsafah hidup Pancasila. Dengan falsafah itulah masyarakat menyaring
segala perubahan sehingga nilai-nilai baru harus menyesuaikan dirinya dengan
nilai-nilai Pancasila.
Demikian faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tetap
bertahan pada nilai-nilainya sendiri dalam menghadapi berbagai perubahan di
dunia.
Sampurasun.
Sumber
Pustaka
Maryati,
Kun; Suryawati, Juju, 2013, Sosiologi
untuk SMA dan MA Kelas XII Kurikulum 2013: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial,
Penerbit Erlangga: Jakarta
Wijayanti,
Fitria; Kusumantoro, Sri Muhammad; Irawan, Hanif, Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
No comments:
Post a Comment