Wednesday, 25 May 2022

Mana Link Asli Para Buzzer Itu?

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Sudah dua belas jam lebih sejak saya membuat status pendek berisi permintaan link asli para buzzer untuk saya kritik. Akan tetapi, tak seorang pun yang memberikan link itu hingga tulisan ini ditulis.

            Saya jadi curiga memang kalian sebetulnya tidak punya. Kalian hanya punya link dari orang lain yang mengomentari para buzzer yang biasanya screen shoot yang ditambah-tambahi narasi buruk penuh kebencian dan kebohongan; potongan video yang sudah ditambah dan dikurangi, diedit sesuai hawa nafsu negatif; potongan video yang di-dubbing yang isinya video para buzzer sedang berbicara buruk, padahal tidak, antara bibir dan suara terdapat perbedaan yang jelas. Itu yang saya tahu. Entah yang lainnya.

            Kalian menuduh saya buzzerRp, kafir, murtad, zhalim, tetapi ketika saya meminta link para buzzer yang katanya menistakan agama, menodai agama, mengkriminalisasi ulama, dan hal buruk lainnya, tidak ada. Hal itu menyulitkan saya untuk mengkritik para buzzer itu.

            Bagaimana kalian tahu pendapat saya yang mengkritik para buzzer, link-nya juga tidak ada?

            Kalau hanya screen shoot atau potongan video yang ditambah-tambahi narasi orang lain, itu sangat berbahaya.

            Bagaimana kalau yang kalian miliki itu adalah kedustaan, kebencian, dan fitnah?

            Kalian berarti telah ditipu. Kalian berdosa jika menyebarkan hal itu karena dusta dan fitnah itu jelas dosa. Dosa kalian tidak akan hilang hingga orang yang kalian fitnah memaafkan kalian.

            Dosa kalian bertambah besar jika kalianlah yang justru membuat kebohongan dan fitnah itu. Kalian sudah memproduksi kejahatan, menyebarkan kebohongan, menebarkan kebencian, dan melakukan fitnah yang keji. Astaghfirullah.

            Orang-orang awam terpengaruhi secara buruk oleh kalian hingga melakukan tindakan-tindakan brutal. Bahkan, sampai memelorotkan celana orang lain. Itu bukan jihad di jalan Allah swt, melainkan brutal di jalan umum depan gedung DPR/MPR RI.

            Hal yang lebih mengerikan adalah jika kalian justru mengklaim perilaku jahat itu sebagai perjuangan menegakkan Islam.

            Bagaimana mungkin Allah swt ridho dengan perilaku semacam itu?

            Saya tidak ingin tertipu. Makanya, saya membutuhkan link asli milik para buzzer itu. Jika link-nya asli, kalau bentuknya tulisan, kita bisa lihat pada paragraf mana para buzzer itu melakukan kejahatan dan penistaan. Lalu, hubungkan konteksnya dengan paragraf sebelumnya dan setelahnya. Kalau bentuknya video, bisa kita lihat pada menit ke berapa dan detik ke berapa mereka melakukan kesalahan atau penodaan. Setelah itu, baru kita berikan kritikan.

            Memang saya juga beberapa kali melihat tulisan dan tayangan video mereka dari link asli milik mereka. Akan tetapi, saya bingung, video yang mana yang dipermasalahkan itu. Orang-orang yang disebut-sebut sebagai buzzer itu biasanya Ade Armando, Denny Siregar, Abu Janda. Dari ketiganya, hanya Ade Armando yang pernah saya kritik, itu juga soal perbedaan pendapat, bukan penghinaan. Denny Siregar saya belum bisa mengkritiknya karena saya tidak tahu link yang bermasalah itu yang mana. Abu Janda malah saya hampir tidak pernah memperhatikannya. Sekali-kali saja memperhatikan mereka kalau sedang ada waktu.

            Saya sebetulnya tidak tahu apa yang dimaksud buzzer menurut kalian. Hal yang saya tahu buzzer itu artinya pendengung yang mendengungkan sebuah isu, isu apa saja. Kita semua bisa menjadi buzzer jika mendengungkan isu tertentu. Saya hanya mencoba memahami bahwa para buzzer yang sangat aktif ada sembilan orang. Seorang saja dari mereka sudah memproduksi ratusan video yang diupload di Youtube. Ada yang 150 video, 200, 450, 500, 700, malah lebih. Kalau digabungkan, ada ribuan video yang artinya ada ribuan link.

Hal yang membuat sulit bagi saya untuk mengkritik mereka adalah saya tidak tahu video mana yang kalian permasalahkan sebagai kejahatan itu?

Jangankan punya orang lain, punya saya sendiri pun kerap bingung karena punya 930-an tulisan lebih. Untuk melihat tulisan saya sendiri, harus membuka arsip yang menumpuk dan harus dilihat satu-satu. Saya tidak hapal menulis sesuatu itu pada tahun berapa, bulan berapa, dan tanggal berapa. Saya harus memeriksanya satu-satu dan itu butuh waktu lama. Apalagi punya orang lain seperti milik para buzzer itu yang jumlahnya ribuan. Oleh sebab itu, saya meminta tolong kepada para pembaca sekalian jika ingin saya mengkritik habis para buzzer itu, berikan saya link asli mereka supaya dapat kita perhatikan bersama serta terlepas dari kedustaan dan fitnah. Kita serang mereka dengan kritik yang benar dan mudah-mudahan tanpa dosa.

Dari yang pernah saya perhatikan tentang tulisan atau video orang-orang yang katanya buzzer itu, saya berpendapat biasa saja. Ini kan negara demokrasi, semua orang bebas berpendapat asalkan tidak melanggar hukum. Paling juga mungkin dan hampir pasti, pendukung Anies Baswedan banyak yang gerah oleh mereka. Para buzzer itu memang sering mengkritik kebijakan Anies soal rumah DP 0%, Formula E, pembatas jalan, lubang resapan air, macet, banjir, penggunaan politik identitas, dsb.. Kalau soal Anies mah, ya tinggal dijawab saja kritikan mereka dengan data dan fakta yang dimiliki Anies. Kalau para buzzer itu melakukan fitnah, jebloskan saja ke penjara.

Sekali lagi, coba tolong kasih saya link asli para buzzer yang bermasalah itu agar saya bisa mengkritiknya. Kalau tidak punya, saya hanya ingin menutup tulisan ini dengan firman Allah swt dalam QS Al Isra, 17 : 81.

“Katakanlah, ‘Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.’ Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.”

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment