oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Pasukan tempur Rusia dalam
melakukan “demilitarisasi” dan “denazifikasi” di Ukraina dibantu penuh
oleh Presiden Republik Chechnya Ramzan Akhmadovich Kadyrov. Tentara muslim
Chechnya mengerahkan pasukan tempur daratnya untuk membantu Rusia.
Pasukan muslim Chechnya ini sangat disiplin, ramah, murah
senyum menghiasi tubuh kekar dan jenggot lebatnya. Tak heran mereka selalu meraih
keberhasilan dalam setiap operasinya. Dari beberapa video operasi pasukan
Chechnya, tampaknya mereka bertugas menyisir kota-kota untuk menyelamatkan
warga sipil yang terjebak perang dan membersihkan para neo nazi yang dikabarkan
menggunakan rakyat sipil sebagai tameng hidup dalam perang.
Pasukan Chechnya Merebut Mariupol (Foto: CNN Indonesia) |
Keberhasilan
mereka merebut Kota Mariupol, Ukraina, mengejutkan semua orang. Pasukan
Chechnya mengumumkan bahwa Kota Mariupol telah jatuh ke tangan mereka dan tidak
bisa dikembalikan. Mereka menguasai penuh di sana.
Ketika
memasuki Bulan Suci Ramadhan, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Ramzan
Kadyrov untuk menghentikan perang agar para tentara Chechnya dapat lebih
berkonsentrasi menjalankan ibadat Ramadhan. Akan tetapi, Ramzan menolaknya
karena dalam keyakinannya justru berperang pada Bulan Suci Ramadhan akan
memperoleh pahala yang lebih besar. Putin pun tak bisa menolak keinginan
Ramzan.
Valadimir Putin dan Ramzan Kadyrov (Foto: CNN Indonesia) |
Foto
dialog antara Putin dan Ramzan serta pasukan Chechnya yang telah merebut Kota
Mariupol saya dapatkan dari CNN Indonesia.
Kini
Bulan Suci Ramadhan telah selesai dan memasuki Syawal. Pada 1 Syawal adalah
Hari Raya umat Islam, Idul Fitri. Ada baiknya untuk menghentikan perang dulu,
hormati hari raya ini dan berbagi kebahagiaan bersama dengan siapa pun. Berbuat
baiklah dengan musuh jika musuh cenderung untuk berdamai dan bersedia
menghentikan perang sementara, lebih baik lagi jika didapat kata sepakat untuk
menghentikan perang selamanya. Ini mungkin sulit terjadi, tetapi tidaklah salah
untuk dicoba dan mengurangi ketegangan. Banyak berdoa supaya Allah swt
memberikan jalan ke luar yang terbaik. Ajaklah musuh untuk menyelesaikan
perselisihan dengan dialog dan rasa saling percaya. Jika musuh dapat dipercaya,
hormati sikap mereka. Akan tetapi, jika musuh tidak dapat dipercaya dan terus menunjukkan
ancaman bahaya. Kalian lebih tahu apa yang harus kalian lakukan.
No comments:
Post a Comment