Saturday, 30 April 2022

Amerika Serikat Jangan Munafik


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Munafik itu cirinya ada tiga, yaitu: kalau berbicara, berbohong; kalau diberi kepercayaan, berkhianat; kalau berjanji, diingkarinya. Begitu ya, semua orang Islam seharusnya tahu hal ini.

Hoaks itu bohong. Jadi, pembuat dan penggemarnya adalah orang-orang munafik. Meskipun teriak-teriak takbir dan katanya bakal masuk surga, mereka aslinya munafiqun.

Terkait perang Rusia Vs Ukraina, Amerika Serikat (AS) menekan Indonesia untuk tidak mengundang Rusia ikut dalam perhelatan G20 yang dipimpin Indonesia di Bali. Beberapa waktu lalu Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa jika Presiden Rusia Putin diundang di KTT G20, Presiden Republik Indonesia Jokowi pun harus mengundang Presiden Ukraina Zelensky untuk hadir di Bali.

Sebagai manusia normal, orang akan berpikir bahwa AS dan sekutu Nato-nya akan ikut hadir menyukseskan agenda G20 jika Zelensky diundang ke Bali untuk bertemu dengan Putin membahas perang yang melibatkan keduanya. Jika hanya Putin yang diundang, sedangkan Zelensky tidak, wajar jika AS dan sekutunya kecewa terhadap Jokowi, Indonesia, kemudian memboikot G20.

Sebetulnya, tekanan AS terhadap Indonesia untuk mengundang Zelensky adalah sebuah bentuk arogansi keangkuhan AS terhadap negara lain, khususnya terhadap Indonesia. Hal itu disebabkan Indonesia tidak harus mengundang Ukraina dalam KTT G20 karena Ukraina bukanlah anggota dari G20. Jokowi bisa saja tidak mengundang Ukraina, tetapi tetap mengundang Rusia untuk hadir di Bali. Akan tetapi, karena perang ini sangat mengganggu hubungan antarnegara dan mengganggu pula ekonomi dunia, Jokowi berinisiatif untuk mengundang pula Presiden Ukraina Zelensky untuk hadir di Bali dan diharapkan dapat bertemu dengan Presiden Rusia Putin untuk menyelesaikan beragam masalah dan mendapatkan saling pengertian.


Presiden Republik Indonesia Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden


Foto Jokowi dan Joe Biden saya dapatkan dari CNBC Indonesia.

Jokowi sudah mengundang Zelensky meskipun bukan anggota G20. Artinya, AS dan sekutunya seharusnya tidak punya alasan untuk tidak menyukseskan G20. Mereka harus ikut karena Indonesia, selaku Presidensi G20, menjembatani pula perdamaian dunia, khususnya antara Rusia dan Ukraina. Akan tetapi, jika AS dan konco-konconya tidak juga hadir menyukseskan G20, padahal Zelensky sudah diundang, hal itu menunjukkan dengan lebih jelas bahwa AS dan sekutunya adalah negeri munafik, hipokrit, dan arogan.

Saya ingatkan masa kemunafikan dan kearoganan barat, sudah hampir berakhir dan itu akan membuat barat carut-marut. Mau tidak mau, kekuatan timur Rusia menunjukkan eksistensinya dengan dibantu belasan negara yang siap bertempur bersama Rusia.

AS dan sekutu Nato-nya jangan munafik. Tetaplah sadar bersama negara lain menyelesaikan masalah yang sama, yaitu mengatasi masalah kesulitan ekonomi pascapandemi Covid-19. Kalau kalian “walk out” dan dengan arogan meninggalkan agenda G20, kalian berarti tidak memberikan kontribusi yang positif bagi dunia. Kalian hanya akan dicatat sejarah sebagai negeri munafik dan arogan.

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment