Friday 29 April 2022

Sri Mulyani Santai Hadapi AS, Inggris, dan Kanada

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Salah satu agenda KTT G20 adalah pertemuan para menteri keuangan pada 20 Apri 2022. Sebagaimana yang disampaikan Presiden RI Jokowi bahwa perhelatan G20 ini harus ditujukan untuk memulihkan keadaan ekonomi dunia pascapandemi Covid-19. Artinya, seluruh anggota diharapkan untuk memberikan masukan, ide, dan program untuk memulihkan ekonomi dunia. Sayangnya, karena terjadi perang antara Rusia Vs Ukraina, terjadi ketegangan dan polarisasi di dunia. Negara-negara barat yang disponsori Amerika Serikat (AS) menolak kehadiran Rusia dalam KTT G20.

            Hal itu pun memang terjadi pada saat digelar pertemuan para menteri keuangan. Karena saat itu hadir Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov, delegasi AS, Inggris, dan Kanada pun “walk out”, meninggalkan pertemuan. Mereka tidak bisa berhadapan dengan Menteri Keuangan Rusia.

            Menanggapi hal itu, Indonesia, selaku Presidensi G20, diwakili Menteri Keuangan Sri Mulyani, tenang saja menghadapi perilaku AS, Inggris, dan Kanada. Bagi Sri Mulyani, sikap AS, Inggris, dan Kanada sama sekali tidak mempengaruhi isi pertemuan dan agenda G20. Pertemuan tetap berjalan dengan negara-negara lain yang lebih serius menyelesaikan masalah ekonomi dunia.  Kalaupun negara-negara barat tidak bisa tahan berhadapan dengan Rusia, itu hak mereka. Agenda G20 tetap berjalan dengan tema “recovery together, stronger together”.

            Kalau menurut adat Sunda, sikap AS, Inggris, dan Kanada itu disebut “belik” atau “pundung”. Mereka protes dan mengunci diri karena keinginannya tidak digubris oleh orang lain. Mereka mencoba bertaruh bahwa dirinya merasa sangat penting sehingga menganggap semuanya tidak akan berjalan dengan baik jika tanpa ada dirinya. Sayangnya, dalam kenyataan sehari-hari, orang yang belikan dan pundungan, biasanya merasa rugi sendiri, lalu perlahan kembali membuka dari kepada orang-orang, tetapi dia sudah dicatat sebagai orang belikan dan pundungan.

            Sikap Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani sudah sangat tepat, yaitu tenang, santai, tetap yakin, tetapi tidak merendahkan orang lain. Indonesia punya cara sendiri, punya watak sendiri, dan kehormatan sendiri dalam melaksanakan berbagai agenda G20. Biarkan dunia tahu bahwa Indonesia menghormati semuanya, terbuka untuk perbaikan dan perdamaian, serta tetap tenang dan yakin dengan jalan yang dipilihnya. Inilah saat Indonesia mengajari dunia bagaimana hidup dengan lebih santun.

            Tugas rakyat Indonesia adalah mendukung upaya Negara Indonesia dalam mengatasi kemelut dunia dengan kecerdasan dan kesantunan, bukan dengan aksi-aksi kampungan dengan perilaku-perilaku brutal memalukan.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment