oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Sudahlah, sekarang jangan
terlalu serius lagi soal demonstrasi 11 April 2022 yang baru lalu karena sudah
jelas tuntutan demo tidak lagi menarik minat rakyat, malah telah melahirkan
bintang baru, “Ade Armando”, yang menempati posisi teratas dari semua berita
yang ada di Indonesia ini mengalahkan berita-berita lainnya. Ade Armando pun sedang
dirawat, ditengok para sahabatnya, dan menyatakan akan makin garang di media sosial setelah sembuh total. Polisi
menangkapi para penganiayanya. Di samping itu, Walikota Solo Gibran Rakabuming
Raka yang juga putera sulung Presiden RI Jokowidodo menegaskan akan ikutan juga
demonstrasi menolak presiden tiga periode yang digelar oleh Bem Solo Raya.
Sudahlah, makin terang isu-isu yang kemarin dimainkan itu sama sekali tidak
berpengaruh pada stabilitas negara.
Sekarang kita ngobrol saja yang ringan-ringan. Ada
beberapa aksi mahasiswi yang bikin menggelitik ketika demonstrasi terjadi. Saya
mendapatkan foto-foto mereka dari Malang Posco Media. Ada mahasiswi yang
mengacungkan poster bertuliskan “Lebih
Baik Bercinta 3 Ronde daripada Harus 3 Periode”. Aksi itu membuat saya
mengingat kembali diri saya ketika seusia mereka.
Sumber Foto: Malang Posco Media |
Mengapa sih teman-teman saya dulu tidak ada beraksi
seperti itu?
Soalnya, asyik kayaknya. Dia pastinya sehat, subur, penuh
semangat, aktif, menyenangkan, dan menggairahkan.
Bagaimana tidak menyenangkan?
Bercinta tiga ronde itu susah. Kalau bisa, kan
menyenangkan.
Ya, nggak?
Seandainya, dia mahasiswi saya, akan saya panggil. Saya berani
bayar dia untuk berkonsultasi. Saya ini senang belajar kepada murid-murid saya.
Sekarang pun saya memberikan uang dan hal lainnya untuk mahasiswi saya yang mau
menjadi “speaking partner” dalam
berbahasa Inggris. Saya berani bayar mahasiswi saya untuk menjadi teman dalam
menggunakan bahasa Inggris. Saya belajar dari dia karena dia adalah tutor
bahasa Inggris di tempat lain.
Apa salahnya saya belajar dari murid sendiri?
Kalau saya panggil mahasiswi yang bilang dirinya ingin
bercinta tiga ronde itu, saya akan belajar dari dia bagaimana hidup sehat,
makanan apa saja yang dimakannya agar bisa seperti dia, pola hidupnya
bagaimana, olah raganya apa saja, ritual apa saja yang dia lakukan, doa-doa apa
saja yang dia sampaikan hingga bisa menggairahkan seperti itu. Wajar dong
belajar hidup sehat dan penuh semangat. Asyik pisan kayaknya.
Para pria jangan berbohong bahwa dirinya sebenarnya ingin
mampu bercinta kalau bisa, sepuluh ronde. Akan tetapi, kenyataannya, banyak perempuan
yang mengeluh bahwa suaminya jangankan tiga ronde, setengah ronde saja sudah
melehoy. Kacau. Kasihan para istri itu. Pria itu banyak yang egois, gayanya
saja yang perkasa, malah sampai ingin beristri lebih dari satu, padahal satu
istri saja, baru setengah ronde, “tewas”. Akhirnya, lari ke obat-obat kuat
perkasa yang dijual di jalan-jalan itu.
Cobalah belajar kepada orang-orang yang lebih sehat agar
keluarga semakin bahagia. Banyak berdoa agar tubuh makin stabil metabolismenya.
Meskipun tidak ada hubungannya antara bercinta tiga ronde dengan presiden tiga
periode, poster mahasiswi itu menjadi hiburan tersendiri dalam suasana
demonstrasi. Dia kreatif, menghibur, tanpa kehilangan rasa hormat terhadap
dirinya sendiri.
Kalau dia mahasiswi saya, akan saya tanya apakah sudah
punya pacar atau belum. Kalau sudah punya pacar, saya akan nasihati pacarnya
agar hidup lebih sehat dan lebih berkualitas daripada dia. Soalnya, kalau sudah
menikah nanti, suaminya bakal kewalahan. Bercinta tiga ronde itu bisa bikin “noroktok tuur”. Ripuh.
Hormati perempuan, bahagiakan mereka. Kalau perlu,
belajar bagaimana membahagiakan perempuan dari orang lain yang lebih berbahagia
daripada kita. Apalagi jika punya niat beristri lebih dari satu atau sudah beristri
lebih dari satu. Jangan egois, hormati dan sayangi perempuan.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment