Tuesday, 12 April 2022

Seandainya Dia Mahasiswi Saya

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Sudahlah, sekarang jangan terlalu serius lagi soal demonstrasi 11 April 2022 yang baru lalu karena sudah jelas tuntutan demo tidak lagi menarik minat rakyat, malah telah melahirkan bintang baru, “Ade Armando”, yang menempati posisi teratas dari semua berita yang ada di Indonesia ini mengalahkan berita-berita lainnya. Ade Armando pun sedang dirawat, ditengok para sahabatnya, dan menyatakan akan makin  garang di media sosial setelah sembuh total. Polisi menangkapi para penganiayanya. Di samping itu, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga putera sulung Presiden RI Jokowidodo menegaskan akan ikutan juga demonstrasi menolak presiden tiga periode yang digelar oleh Bem Solo Raya. Sudahlah, makin terang isu-isu yang kemarin dimainkan itu sama sekali tidak berpengaruh pada stabilitas negara.

            Sekarang kita ngobrol saja yang ringan-ringan. Ada beberapa aksi mahasiswi yang bikin menggelitik ketika demonstrasi terjadi. Saya mendapatkan foto-foto mereka dari Malang Posco Media. Ada mahasiswi yang mengacungkan poster bertuliskan “Lebih Baik Bercinta 3 Ronde daripada Harus 3 Periode”. Aksi itu membuat saya mengingat kembali diri saya ketika seusia mereka.


Sumber Foto: Malang Posco Media

            Mengapa sih teman-teman saya dulu tidak ada beraksi seperti itu?

            Soalnya, asyik kayaknya. Dia pastinya sehat, subur, penuh semangat, aktif, menyenangkan, dan menggairahkan.

            Bagaimana tidak menyenangkan?

            Bercinta tiga ronde itu susah. Kalau bisa, kan menyenangkan.

            Ya, nggak?

            Seandainya, dia mahasiswi saya, akan saya panggil. Saya berani bayar dia untuk berkonsultasi. Saya ini senang belajar kepada murid-murid saya. Sekarang pun saya memberikan uang dan hal lainnya untuk mahasiswi saya yang mau menjadi “speaking partner” dalam berbahasa Inggris. Saya berani bayar mahasiswi saya untuk menjadi teman dalam menggunakan bahasa Inggris. Saya belajar dari dia karena dia adalah tutor bahasa Inggris di tempat lain.

            Apa salahnya saya belajar dari murid sendiri?

            Kalau saya panggil mahasiswi yang bilang dirinya ingin bercinta tiga ronde itu, saya akan belajar dari dia bagaimana hidup sehat, makanan apa saja yang dimakannya agar bisa seperti dia, pola hidupnya bagaimana, olah raganya apa saja, ritual apa saja yang dia lakukan, doa-doa apa saja yang dia sampaikan hingga bisa menggairahkan seperti itu. Wajar dong belajar hidup sehat dan penuh semangat. Asyik pisan kayaknya.

            Para pria jangan berbohong bahwa dirinya sebenarnya ingin mampu bercinta kalau bisa, sepuluh ronde. Akan tetapi, kenyataannya, banyak perempuan yang mengeluh bahwa suaminya jangankan tiga ronde, setengah ronde saja sudah melehoy. Kacau. Kasihan para istri itu. Pria itu banyak yang egois, gayanya saja yang perkasa, malah sampai ingin beristri lebih dari satu, padahal satu istri saja, baru setengah ronde, “tewas”. Akhirnya, lari ke obat-obat kuat perkasa yang dijual di jalan-jalan itu.

            Cobalah belajar kepada orang-orang yang lebih sehat agar keluarga semakin bahagia. Banyak berdoa agar tubuh makin stabil metabolismenya. Meskipun tidak ada hubungannya antara bercinta tiga ronde dengan presiden tiga periode, poster mahasiswi itu menjadi hiburan tersendiri dalam suasana demonstrasi. Dia kreatif, menghibur, tanpa kehilangan rasa hormat terhadap dirinya sendiri.

            Kalau dia mahasiswi saya, akan saya tanya apakah sudah punya pacar atau belum. Kalau sudah punya pacar, saya akan nasihati pacarnya agar hidup lebih sehat dan lebih berkualitas daripada dia. Soalnya, kalau sudah menikah nanti, suaminya bakal kewalahan. Bercinta tiga ronde itu bisa bikin “noroktok tuur”. Ripuh.

            Hormati perempuan, bahagiakan mereka. Kalau perlu, belajar bagaimana membahagiakan perempuan dari orang lain yang lebih berbahagia daripada kita. Apalagi jika punya niat beristri lebih dari satu atau sudah beristri lebih dari satu. Jangan egois, hormati dan sayangi perempuan.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment