Wednesday, 13 April 2022

Penganiayaan terhadap Nabi Muhammad saw

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Banyak sekali sebetulnya penganiayaan yang dialami oleh Nabi Muhammad saw yang dilakukan oleh kafir Quraisy. Kalau kita baca perjalanannya, ada banyak penganiayaan yang terjadi, baik secara psikis maupun secara fisik. Akan tetapi, yang sering dikisahkan para ustadz hanya sedikit karena kisah-kisah itu yang dianggap dapat menjadi contoh baik yang bisa dijadikan teladan di samping kisah-kisah lainnya. Misalnya, Nabi Muhammad saw disebut orang gila dan penyihir. Diboikot hingga kelaparan sampai mengikat batu di lambungnya untuk menahan rasa lapar. Dilempari batu dan kotoran di Thaif sampai kakinya berdarah-darah, kehausan, dan keletihan luar biasa mengindari pengeroyokan warga. Diludahi setiap hari. Bibirnya sobek, giginya patah, dan punggungnya terluka oleh kaum kafir di Bukit Uhud.

            Perlakuan orang-orang terhadap Nabi Muhammad saw, tentu saja mengerikan dan membuat marah. Bukan hanya manusia beriman yang marah, melainkan pula Malaikat Jibril. Saking marahnya, Jibril menawarkan dirinya untuk menghancurkan orang-orang itu.

            “Kalau engkau mau, ya Rasulullah, aku bisa membalikkan tanah mereka,” kata Jibril.

            Maksudnya, membuat gempa bumi yang membuat orang-orang kafir itu tenggelam ke dalam tanah.

            “Jangan, ya Jibril. Mereka itu hanya orang-orang yang tidak tahu,” jawab Nabi Muhammad saw kepada Jibril.

            Begitu kira-kira kisahnya.

            Jika dipelajari kejadian di seputaran peristiwa itu, kita akan melihat bahwa mereka yang berbeda pendapat dengan Nabi Muhammad saw terdiri atas orang-orang pintar, orang-orang cuek, serta orang-orang bodoh yang terkena hasutan dan sebagian sudah berjiwa bajingan.

Orang-orang pintar itu terdiri atas para pendeta Kristen atau Nasrani dan para Rabi Yahudi. Mereka dengan Nabi Muhammad saw sering sekali berdiskusi dan berdebat keras. Akan tetapi, ya hanya sebatas berdebat, tidak sampai main kekerasan fisik.

Adapun orang-orang bodoh dihasut dengan kebohongan oleh orang-orang kaya kafir Quraisy tentang ajaran Muhammad saw. Bagi mereka yang sudah berjiwa bajingan selalu berupaya menyakiti Nabi saw dengan kekerasan fisik, bahkan pembunuhan.

Ketika Nabi Muhammad saw terluka dan terhuyung-huyung menghindarkan diri di Bukit Uhud, mereka berteriak dusta, “Muhammad telah mati! Muhammad telah mati!”

Mereka memang penipu. Seolah-olah telah menang, padahal episode berikutnya mereka sebagian tunduk kepada Nabi saw, sebagian lagi ditahan, sebagian lagi mati dibunuh dalam perang.

Orang-orang bodoh itu telah dihasut oleh orang-orang kaya kafir yang dirugikan secara ekonomi dan dihentikan kebiasaan buruknya oleh Nabi Muhammad saw. Secara ekonomi, Nabi Muhammad saw mengajarkan kejujuran dan keadilan yang mengganggu kelompok pengusaha dan penguasa Mekah. Kebiasaan buruk mereka merendahkan perempuan pun yang biasanya menguasainya tanpa batas dibatasi oleh Nabi Muhammad saw dengan adanya pernikahan dalam jumlah terbatas.

Begitulah orang-orang bodoh dihasut oleh para bohir bajingan yang menggunakan orang-orang bodoh bajingan pula hingga melakukan kekerasan fisik. Padahal, Nabi Muhammad saw tidak pernah melakukan kekerasan fisik. Nabi saw hanya menyampaikan gagasan dan pemikiran yang diperolehnya melalui wahyu dari Allah swt. Kalaupun Nabi Muhammad saw melakukan perang, itu terpaksa karena orang-orang kafir selalu ngeyel dan melakukan kekerasan fisik kepada kaum muslimin dan muslimat.

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment